Niscaya akan Bertambah

Sering kali kita terbelenggu oleh kerangka berpikir matematis ketika memaknai sesuatu. Seakan segala pekerjaan bisa diukur dengan rumus tambah, kurang, dan bagi.

Jika menerima sesuatu maka akan bertambah dan jika memberi maka akan berkurang, atau akan habis jika dibagikan. Padahal, pola pikir semacam ini tidak tepat dan akan memengaruhi sikap dan tindakan kita dalam berinteraksi dengan orang lain.

Dalam Kitab Riyadhush-Shalihin karya Imam Nawawi (631-676 H), menukil sebuah riwayat dari Abu Kafsyah Umar bin Sa’ad Al-Anmari RA yang pernah mendengar Nabi SAW bersabda, “Tiga perkara yang aku bersumpah atasnya dan aku sampaikan kepada kalian agar menjaganya dengan baik.Pertama, tidak akan berkurang harta karena sedekah.Kedua, seseorang yang dianiaya dan ia sabar, Allah akan membalasnya dengan kemuliaan. Ketiga, seseorang yang meminta- minta maka Allah akan membuka baginya pintu kemiskinan. ” (HR Turmudzi).

Hadis di atas memiliki pesan yang sangat tinggi nilainya bagi kita karena dikuatkan dengan sumpah. Pertama, bagi orang yang mengira bahwa sedekah akan mengurangi hartanya hingga ia enggan melakukan, justru akan bertambah-tambah.Alquran mengumpamakan harta yang diinfakkan seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai dan setiap tangkai berbuah seratus biji, bahkan berlipat ganda tak terkira (QS 2:216).

Ketika dalam kesempitan pun, kita masih tetap dianjurkan sedekah seadanya sebagai pembuka pintu rezeki (QS 65:7).Sungguh, tak perlu menunggu kaya baru sedekah, tetapi bersedekahlah niscaya akan tambah kaya.Seorang tak akan jatuh miskin atau bangkrut karena sedekahnya karena ia telah menebar kebaikan dan energi positif kepada banyak orang. Pada kemudian hari, kebaikannya pun akan berbalas kebaikan berlimpah (QS 55:60).

Kedua, bagi orang yang mengira bahwa kehormatannya akan hilang ketika dihina atau dizalimi, justru kemuliaannya akan bertambah.Orang bertakwa itu mudah memberi maaf, bahkan berbuat baik kepada orang yang bersalah (QS 3:134).Allah pun akan menambah kemuliaan kepada seseorang yang suka memaafkan (HR Muslim).Tak perlu menunggu permintaan maaf, tetapi maafkan sebelum ia datang memintanya.Apa yang akan terjadi ketika Nabi SAW membalas setiap penghinaan yang dialaminya? Nyatanya, beliau telah memberikan teladan yang baik bagi umatnya agar bersikap baik kepada orang yang berlaku buruk, hingga Allah pun memujinya (QS 33:21, 68:4).

Ketiga, bagi orang yang mengira bahwa meminta-minta akan menjadikannya kaya, justru sebaliknya akan menambah miskin dan susah. Sebab, ia telah mengingkari karunia Ilahi dan tidak menggunakannya untuk berusaha dengan baik.Islam mendorong umatnya agar kerja keras mencari nafkah yang halal, walau harus dengan mencari kayu bakar (HR Ahmad).

Allah SWT pun mewajibkan orang kaya menolong orang miskin yang tidak meminta-minta karena menjaga kehormatannya (QS 51: 19).Saat ini, selain pengemis berkeliaran, juga makin banyak orang yang pura-pura miskin atau orang kaya bermental pengemis hingga tega mengambil hak orang lain.

Dua karakter pertama merupakan akhlak terpuji yang harus ditanamkan kepada anak-anak kita agar tumbuh menjadi pribadi dermawan dan mudah memaafkan.Jangan sampai mereka berkarakter yang ketiga, yakni pribadi yang lemah dan hidup dalam belas kasihan orang lain (QS 4:9, 9:54).Nabi SAW berpesan agar kita menjadi orang yang bertangan di atas, bukan di bawah (HR Muslim). Allahu a’lam bish- shawab.

OLEH DR HASAN BASRI TANJUNG

REPUBLIKA