Lafal Qunut Witir dan Penjelasan Maknanya

Qunut merupakan sunah dalam salat-salat tertentu. Di sebagian masjid, kita temukan imam melakukan qunut dalam salat witir mereka, khususnya di akhir bulan Ramadan. Saat itu, kita dapatkan kebanyakan imam membaca lafal doa tertentu. Berikut ini artikel ringkas tentang lafal qunut witir dan penjelasan maknanya.

Makna qunut (dalam salat)

Qunut memiliki beberapa makna, di antaranya adalah ( الدعاء ) doa. [1]

Sedangkan secara istilah, qunut adalah:

اسم للدعاء في الصلاة في محل مخصوص من القيام

Nama untuk doa dalam salat di tempat tertentu ketika berdiri.[2]

Hukum qunut dalam salat Witir di separuh akhir Ramadan

Disunahkan qunut dalam salat Witir berdasarkan hadis Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma (akan disebutkan), secara umum.

Sedangkan secara khusus, di separuh kedua dari Ramadan berdasarkan perbuatan para sahabat. Disebutkan dalam Mausu’ah Fiqhiyah Kuwaitiyah,

للشافعية في الأصح: وهو أنه يستحب القنوت في الوتر في النصف الأخير من شهر رمضان خاصة

Menurut mazhab Syafi’i pada pendapat yang lebih sahih, disunahkan qunut dalam witir di separuh akhir bulan Ramadan secara khusus.[3]

Qunut dalam salat Witir merupakan tempat berdoa

Seperti yang telah kami jelaskan tentang makna qunut, yaitu doa, maka diperbolehkan bagi kita untuk berdoa apa saja dalam qunut witir karena itu adalah tempat untuk berdoa.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

وحقيقة الأمر أن قنوت الوتر من جنس الدعاء السائغ في الصلاة، من شاء فعله، ومن شاء تركه. كما يخير الرجل أن يوتر بثلاث، أو خمس، أو سبع، وكما يخير إذا أوتر بثلاث إن شاء فصل، وإن شاء وصل.

وكذلك يخير في دعاء القنوت إن شاء فعله، وإن شاء تركه، وإذا صلى بهم قيام رمضان فإن قنت في جميع الشهر فقد أحسن، ‌وإن ‌قنت ‌في ‌النصف ‌الأخير فقد أحسن، وإن لم يقنت بحال فقد أحسن

Sejatinya, qunut witir merupakan bagian dari doa yang diperbolehkan dalam salat. Siapa yang mau melakukannya, silakan; dan siapa yang mau meninggalkannya, juga silakan. Sama seperti seseorang yang diberi pilihan untuk witir dengan tiga, atau lima, atau tujuh rakaat. Dan sama seperti diberi pilihan jika witir dengan tiga rakaat, mau dipisah atau disambung.

Demikian pula, dia diberi pilihan dalam doa qunut. Jika mau melakukannya, silakan; dan jika mau meninggalkannya, juga silakan. Dan jika ia mengimami mereka dalam salat tarawih di bulan Ramadan, maka jika ia qunut sepanjang bulan, itu sudah baik; dan jika qunut di separuh akhir, itu juga baik; dan jika tidak qunut sama sekali, itu juga baik.[4]

Lafal doa qunut

Salah satu doa yang diriwayatkan tentang lafal doa qunut adalah hadis dari Hasan bin Ali, radhiyallahu ‘anhuma. Ia berkata,

علَّمني رسولُ صلَّى عليْهِ وسلَّمَ كلماتٍ أقولُهنَّ في الوترِ، – قالَ ابنُ جوَّاسٍ: في قنوتِ الوترِ:

اللَّهمَّ اهدِني فيمن هديت، وعافِني فيمن عافيتَ، وتولَّني فيمن تولَّيتَ، وبارِك لي فيما أعطيتَ، وقني شرَّ ما قضيتَ، إنَّكَ تقضي ولا يقضى عليْكَ، وإنَّهُ لا يذلُّ من واليتَ، ولا يعزُّ من عاديتَ، تبارَكتَ ربَّنا وتعاليتَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan saya beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam witir, Ibn Jawwas berkata, ‘dalam qunut witir’ , ‘Ya Allah, berikan kami petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk. Sehatkan aku di antara mereka yang Engkau sehatkan, dan jadilah pelindungku di antara mereka yang Engkau lindungi. Berkahilah aku dalam apa yang Engkau berikan, lindungilah aku dari kejahatan apa yang Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkau yang mengatur segala sesuatu dan tidak ada yang dapat mengatur-Mu. Dan sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Sangat banyak keberkahan-Mu, wahai Tuhan kami, dan Mahatinggi Engkau.[5]

Makna lafal doa qunut

Berikut ini penjelasan ringkas tentang makna dari lafal doa tersebut, yang kami sarikan dari kitab Syarh Doa Qunut Witir. [6]

اللَّهمَّ اهدِني فيمن هديت

Ya Allah, berikan kami petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk.

Artinya, tunjukkan kami kepada kebenaran (ilmu) dan berikan kami taufik untuk beramal dengannya (amal). Hal ini karena petunjuk yang sempurna dan bermanfaat adalah ketika Allah mengumpulkan bagi hamba-Nya antara ilmu dan amal. Jadi, ketika kita mengatakan dalam doa qunut,

اللَّهمَّ اهدِني فيمن هديت

Ya Allah, berikan kami petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk,” maka kita meminta dua jenis petunjuk, yaitu petunjuk ilmu dan petunjuk amal. Sama seperti firman Allah,

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus.[7], mencakup kedua jenis petunjuk: ilmu dan amal. Sehingga, pembaca harus menyadari bahwa ia meminta kedua jenis petunjuk tersebut: petunjuk ilmu dan petunjuk amal.

Dan ucapan: ( فيمن هديت )  “Di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk.” Ini merupakan bentuk tawassul dengan nikmat Allah Ta’ala kepada orang-orang yang telah diberi-Nya petunjuk, bahwa Dia juga memberikan kepada kita petunjuk tersebut.

وعافِني فيمن عافيتَ

Dan sehatkanlah kami di antara mereka yang Engkau telah sehatkan.

Artinya, berikan kami keselamatan dari penyakit hati dan penyakit badan.

Tentang penyakit badan, ini merupakan perkara yang diketahui. Adapun penyakit hati, ini kembali kepada dua hal:

Pertama: Penyakit syahwat yang bersumber dari hawa nafsu. Ketika seseorang mengetahui kebenaran, namun tidak menginginkannya karena dia memiliki keinginan yang bertentangan dengan apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Kedua: Penyakit syubhat yang bersumber dari kejahilan. Karena orang jahil melakukan kebatilan dengan mengira itu adalah kebenaran. Dan ini adalah penyakit yang sangat berbahaya.

Jadi, kamu meminta kepada Allah keselamatan dan kesehatan dari penyakit badan dan penyakit hati, yang merupakan penyakit syubhat dan penyakit syahwat.

وتولَّني فيمن تولَّيتَ

Dan jadilah pelindungku di antara mereka yang Engkau lindungi.

Artinya, jadilah pelindung khusus bagi kami.

Dan pelindungan ( الولاية ) itu ada dua jenis: umum dan khusus.

Pelindungan khusus: merupakan kekhususan untuk orang-orang beriman, sebagaimana firman Allah,

اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُواْ يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan ke dalam cahaya. Sedangkan orang-orang yang kafir, pelindung mereka adalah taghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya ke dalam kegelapan. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.[8]

Adapun pelindungan umum, maka itu mencakup semua orang. Allah adalah pelindung semua orang, sebagaimana firman Allah,

ثُمَّ رُدُّواْ إِلَى اللَّهِ مَوْلاَهُمُ الْحَقِّ أَلاَ لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ

Kemudian mereka akan dikembalikan kepada Allah, Tuhan (Pelindung) yang sebenarnya. Ingatlah, kepada-Nya-lah keputusan, dan Dia adalah yang paling cepat dalam menghitung.[9]

وبارِك لي فيما أعطيتَ

Dan berkahilah aku dalam apa yang Engkau berikan.

Artinya, turunkanlah keberkahan untukku dalam apa yang Engkau berikan kepadaku.

Keberkahan adalah kebaikan yang banyak dan tetap.

“Dalam apa yang Engkau berikan” ( فيما أعطيتَ ) artinya apa yang diberikan berupa harta, anak, ilmu, dan lain-lain yang Allah Azza Wajalla berikan. Maka, kamu meminta keberkahan di dalamnya. Karena jika Allah tidak memberkahimu dalam apa yang Dia berikan, kamu akan kehilangan banyak kebaikan.

وقني شرَّ ما قضيتَ،

Dan lindungilah aku dari keburukan apa yang Engkau takdirkan,”

Artinya, lindungilah kami dari keburukan yang Engkau takdirkan. Karena sesungguhnya Allah menakdirkan keburukan dengan hikmah yang besar dan terpuji, dan ‘ma‘ ( ما ) di sini bukan bermakna mashdar, tetapi sebagai kata penghubung yang berarti ‘yang’, karena takdir Allah tidak mengandung keburukan. Oleh karena itu, Nabi bersabda dalam pujian kepada Tuhannya.

والخير بيديك والشر ليس إليك

Dan kebaikan ada di tangan-Mu dan keburukan tidak ditujukan kepada-Mu.” Untuk itu, keburukan tidak disandarkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إنَّكَ تقضي ولا يقضى عليْكَ

Engkau yang mengatur segala sesuatu dan tidak ada yang dapat mengatur-Mu.” Artinya, Allah Yang Mahakuasa, mengatur segala sesuatu secara hukum syar’i dan kauni. Allah mengatur segala hal dan dengan segala sesuatu, karena hukum-Nya adalah yang paling sempurna dan menyeluruh.

ولا يقضى عليْكَ

Dan tidak ada yang dapat mengatur-Mu” menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat memberikan hukum pada-Nya. Hamba-hamba tidak dapat menghakimi Allah, tetapi Allah yang menghakimi mereka. Hamba-hamba akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya, dan Dia tidak dimintai pertanggungjawaban.

لاَ يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ

Dia tidak dimintai pertanggungjawaban atas apa yang Dia lakukan, tetapi mereka akan dimintai pertanggungjawaban.[10]

وإنَّهُ لا يذلُّ من واليتَ، ولا يعزُّ من عاديتَ

Sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi.” Ini seperti penjelasan dari perkataan sebelumnya,

وتولنا فيمن توليت

“Dan jadilah pelindungku di antara mereka yang Engkau lindungi.” Oleh karena itu, jika Allah menjaga dan menolong seseorang, maka mereka tidak akan terhina. Dan jika Allah memusuhi seseorang, maka dia tidak akan mulia.

تبارَكتَ ربَّنا وتعاليتَ

“Sangat banyak keberkahan-Mu, wahai Tuhan kami, dan Mahatinggi Engkau.” adalah pujian kepada Allah Ta’ala dengan dua sifat: yang pertama adalah keberkahan, dengan “ta” ( التبارك ) untuk penegasan.

تبارَكتَ

Sangat banyak keberkahan-Mu

berarti kebaikan-Mu melimpah, meliputi, dan meluas ke seluruh ciptaan. Karena “berkah”, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, adalah kebaikan yang melimpah dan langgeng.

ربَّنا

Dan perkataan “wahai Tuhan kami” adalah memanggil Allah, dengan huruf nida (panggilan) yang dihilangkan.

وتعاليتَ

Dan “dan Mahatinggi Engkau” berkaitan dengan tingginya Allah dalam zat-Nya dan sifat-sifat-Nya.

Demikian penjelasan ringkas, lafal qunut dalam salat Witir, dan maknanya. Semoga selawat dan salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad, keluarga, dan pengikut beliau.

***

9 Ramadhan 1445, Rumdin Ponpes Ibnu Abbas Assalafy Sragen.

Penulis: Prasetyo, S.Kom.

Sumber: https://muslim.or.id/92757-lafal-qunut-witir-dan-penjelasan-maknanya.html
Copyright © 2024 muslim.or.id

Bagaimana Hukum Tidur Sepanjang Hari Ketika Puasa Ramadhan?

Seluruh umat muslim tidak boleh makan dan minum ketika puasa di bulan Ramadhan. Hal tersebut menjadikan seseorang tidak memiliki stamina di sepanjang hari dan seringkali memutuskan untuk tidur seharian selama Ramadhan. Namun, bagaimana hukum tidur seharian saat puasa Ramadhan?

Pada buku karya Ruhyat Ahmad yang berjudul Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah dijelaskan, bahwa menurut Imam Syafi’I, tidur seharian tidak membuat puasa jadi tidak sah atau rusak. Beberapa ulama juga berpendapat bahwa jika tidur yang menghilangkan kesadaran sepanjang hari, maka puasanya dikatakan tidak sah. Tetapi, jika tetap sadar pada sebagian hari, maka puasanya dapat dikatakan sah.

Sebenarnya hukum tidur saat berpuasa adalah mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Tidur juga bisa bernilai sebagai ibadah jika diniatkan sebagai penunjang ibadah. Misal, seseorang tidur karena ingin mengistirahatkan tubuh agar dapat menjadi kuat saat melakukan ibadah lainnya.

Pada bulan puasa, umat Islam sebenarnya dituntut untuk mengoptimalkan keutamaan Ramadan. Terlebih, amalan baik akan dilipatgandakan sehingga sayang jika waktu Ramadan dilewatkan untuk sekadar bermalas-malasan.

Seperti yang disampaikan oleh Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin yang berbunyi, “Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih”.

Apabila aktivitas tidur tersebut sengaja dilakukan hingga meninggalkan ibadah lain, maka haram hukumnya. Jika sudah begini, maka hukum tidur sepanjang hari menjadi dosa. Karena derajat hukum salat lebih tinggi daripada puasa. Maka dari itu, puasa tidak bernilai atau tidak sah hukumnya apabila umat muslim meninggalkan salat. Jadi, bukannya mendapat pahala berpuasa, umat muslim yang melakukan hal ini justru hanya mendapat rasa lapar dan dahaga saja.

Terdapat tips untuk mengatasi rasa kantuk ketika puasa. Pentingnya mengonsumsi air putih yang cukup. Setiap orang dewasa dapat meminum air sebanyak 2 liter setiap hari. Ketika berpuasa dapat mengonsumsi masing – masing 2 gelas saat sahur, berbuka, setelah shalat tarawih, dan sebelum tidur. Untuk menghindari ngantuk dapat melakukan ibadah seperti membaca Alquran, berdzikir, dan melakukan ibadah yang lainnya.

REPUBLIKA

Ramadhan, Momen Tepat Berhenti Merokok

Studi  di Pakistan melaporkan bahwa 91% perokok yang mengunjungi klinik berhenti merokok berhenti merokok selama bulan Ramadhan

MASYARAKAT mengetahui kebiasaan merokok sangat berbahaya dan mempunyai berbagai dampak buruk manusia. Namun bagi perokok berat, hal ini tidaklah dianggap serius dan dianggap tidak begitu penting.

Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa terdapat hubungan erat antara merokok dan kanker paru-paru, sirosis hati, penyakit jantung koroner, angina pektoris, kanker mulut, faring dan laring, serta banyak penyakit lainnya.

Statistik menyatakan bahwa jutaan orang di dunia meninggal karena merokok setiap tahunnya pada usia antara tiga puluh empat dan enam puluh lima tahun.

Bangladesh dan Indonesia adalah dua negara mayoritas Muslim yang masuk dalam 10 daftar prevalensi merokok teratas, sementara jumlah perokok meningkat di banyak negara Muslim di Mediterania Timur dan Afrika.  

Datangnya bulan Ramadhan 1445H menjadi peluang bagi para perokok berat memulai misi berhenti merokok yang harus dijadikan peluang oleh komunitas muslim di negeri ini.

Dr Hadi Mohamad Abu Rasheed Kepala Pengembangan Profesional dan Penelitian Ilmiah di Qatar Cancer Society, dari sebuah artikel di laman Union for International Cancer Control menulis,  salah satu peluang penting bagi penghentian penggunaan tembakau di komunitas Muslim adalah bulan suci Ramadhan.

Selama Ramadhan, umat Islam memilih untuk menjalankan periode puasa selama sebulan yang melibatkan pantangan total dari makanan, minuman, atau penggunaan tembakau, dari matahari terbit hingga terbenam, yaitu sekitar 15 jam dalam kalender wilayah Mediterania Timur (khususnya Qatar).

Di komunitas Muslim, Ramadhan memberikan kesempatan untuk mengatasi hambatan lingkungan yang biasa terjadi dalam penghentian penggunaan tembakau, seperti lingkungan hidup dan kerja yang pro-tembakau dan norma budaya penggunaan tembakau.

Inisiatif penghentian penggunaan tembakau pada bulan Ramadhan telah dilakukan dan dipelajari di seluruh dunia. Kampanye Ramadhan di seluruh London melaporkan bahwa lebih dari 83% Muslim di London menunjukkan sikap positif terhadap berhenti merokok selama Ramadhan.

Studi lain di Pakistan melaporkan bahwa 91% perokok yang mengunjungi klinik berhenti merokok berhenti merokok selama bulan Ramadhan. Sebuah survei melaporkan bahwa 96,7% perokok Muslim di Malaysia merasa bahwa berhenti merokok selama Ramadhan lebih mudah dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Bahkan terdapat bukti kimia obyektif mengenai efek positif penggunaan intervensi konseling perilaku yang kompeten secara budaya untuk mendorong berhenti merokok selama bulan Ramadhan di kalangan perokok Melayu, yang tercermin dalam penurunan tingkat cotinine air liur pasca-Ramadhan yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, di Qatar, Pusat Pengendalian Tembakau di Hamad Medical Corporation melaporkan peningkatan yang signifikan pada penerima manfaat layanan penghentian tembakau di bulan Ramadhan, bahkan selama pandemi, karena layanan tersebut dilanjutkan melalui konsultasi telepon dengan pengiriman obat-obatan untuk penghentian tembakau ke rumah.

Di Qatar Cancer Society, penerapan kampanye penghentian penggunaan tembakau selama bulan Ramadhan sangatlah tinggi. Pada tahun 2020, kampanye kami mencapai tingkat serapan tertinggi karena bertepatan dengan gelombang pertama pandemi COVID-19.

Dengan lebih dari 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia pada awal abad ke-21, kami mendesak Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) WHO untuk memanfaatkan kesempatan emas ini selama bulan Ramadhan dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan kampanye penghentian penggunaan tembakau yang bertemakan Ramadhan.  

Penting juga untuk mengamankan layanan tindak lanjut dan dukungan pasca-Ramadhan untuk membangun momentum.

Klinik Penghentian Merokok Hamad Medical Corporation (HMC) di Qatar, mendorong para perokok untuk menggunakan periode puasa selama Ramadhan sebagai kesempatan untuk mengambil langkah pertama untuk berhenti dari kebiasaan tersebut dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Puasa mengharuskan pantang merokok serta makan dan minum di siang hari. Ramadhan memberikan kesempatan ideal bagi perokok untuk berhenti. Kegiatan selama Ramadhan seperti kunjungan keluarga dan doa dapat membantu seseorang tetap sibuk dan membantunya berhenti merokok.

Sementara Dosen Departemen Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FPSK),Universitas Putra Malaysia (UPM), Prof. Rekan Dr. Suriani Ismail mengatakan, bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa karena memberikan lingkungan yang kondusif bagi perokok untuk mulai berhenti merokok.

“Di Malaysia, bulan Ramadhan tidak dapat diterima dari segi agama dan budaya bagi seorang perokok muslim untuk merokok di depan umum atau di rumah pada siang hari dan perokok akan lebih mudah untuk berhenti merokok karena lingkungan dan lamanya puasa selama 14 tahun. jam sedikit membantu dibandingkan waktu lain,” ujarnya.

Ia menambahkan, para perokok tidak menyadari bahwa dirinyalah yang menjadi pemicu terjadinya perokok pasif dan perokok pihak ketiga yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.

“Saran saya kepada para perokok, ambillah kesempatan di bulan suci ini untuk bertekad berhenti merokok demi kesejahteraan pribadi dan budayakan pola hidup sehat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga keluarga,” ujarnya.

Para perokok Muslim yang berpuasa selama bulan Ramadhan menahan diri dari makanan, minuman dan merokok di siang hari untuk memenuhi kewajiban agama mereka berpuasa di bulan ini.

Karena ketergantungan nikotin, beberapa perokok mungkin mengalami gejala penarikan diri, seperti mudah tersinggung, marah, gelisah, tidak sabar, susah tidur, dan sulit berkonsentrasi.

Karena haus akan nikotin, sebagian besar perokok mengonsumsi rokoknya setelah berbuka puasa, bahkan ada yang melakukannya dalam beberapa menit setelah mengonsumsi makanan atau minuman.

Sebelum perokok yang “kecanduan” dapat berhenti, ia harus memahami apa itu kecanduan dan bagaimana ia dapat berhenti merokok. Ramadhan memberikan kesempatan yang sangat baik untuk mengubah pola pikir dan lingkungan seseorang untuk berhenti merokok.

Ketahuilah bahwa dibutuhkan upaya untuk berhenti merokok. Nikotin membentuk kebiasaan. Setengah dari perjuangan untuk berhenti adalah mengetahui bahwa Anda harus berhenti.

Pengetahuan ini akan membantu Anda untuk lebih mampu menghadapi gejala-gejala putus obat yang bisa terjadi, seperti bad mood dan sangat ingin merokok

Temukan Strateginya

Faktanya adalah bahwa merokok mempertahankan tingkat nikotin tertentu dalam darah perokok, terutama di otak.

Faktanya, inilah kunci untuk memahami kecanduan akibat nikotin yang dihirup dari rokok. Di bawah pengaruh nikotin tingkat tinggi, semua alasan di atas tampak nyata.

Perokok merasa puas secara emosional dengan perilaku merokoknya.Namun setelah menghisap rokok, kadar nikotin dalam darah perokok mulai menurun secara bertahap.

Hanya dalam waktu sekitar satu jam, tingkat tersebut menjadi hampir dapat diabaikan, yang tampaknya mengakibatkan “kehilangan” energi, “peningkatan” ketegangan, dan perasaan “tidak aman”. Dan keinginan untuk merokok pun dimulai.

Pada titik ini, penting bagi perokok yang “kecanduan” untuk menemukan strategi baru untuk mengalihkan perhatiannya dari keinginan untuk merokok. Cobalah salah satu atau semua saran berikut:

Sebelum keinginan untuk merokok muncul (sekitar 60 menit sejak isapan terakhir), mulailah melakukan aktivitas yang membuat merokok sulit dilakukan secara fisik. Contohnya seperti mencuci mobil, menyiangi taman, jogging, atau mandi lama.

Hampir semua jenis latihan fisik dapat membantu. Perilaku merokok Anda mungkin sudah mendarah daging dan otomatis. Antisipasi perilaku ini dan pertahankan rencana Anda untuk berhenti.

Karena Anda kecanduan, berhenti merokok terbukti cukup menantang. Gejala fisik akibat berhenti merokok (seperti mudah tersinggung dan gelisah) dapat berlangsung antara tiga hingga 10 hari, dan intensitasnya menurun dari hari ke hari.

Namun aspek psikologisnya bisa bertahan lebih lama, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Namun seiring berjalannya waktu, keinginan tersebut akan memudar.

Kekambuhan bisa terjadi jika Anda tidak berhati-hati, terutama jika Anda terpapar pada lingkungan yang biasanya membuat Anda “bersemangat”. Waspadai hal ini dan keadaan yang membuat Anda melakukan hal tersebut, seperti setelah makan atau saat masuk ke dalam mobil. Jauhkan rokok seperti yang disarankan dalam artikel minggu lalu.

Kebanyakan kekambuhan terjadi dalam waktu empat minggu setelah seseorang berhenti merokok. Alasan utamanya adalah sebagian besar perokok tidak siap melakukan perubahan.

Bulan Ramadhan seharusnya bisa membantu para perokok muslim yang ingin berhenti merokok. Puasa memaksa seorang perokok untuk mengubah pola pikirnya, lingkungannya dan kebiasaannya.

Sebagian besar rutinitas dihentikan sebagian besar hari selama empat minggu ke depan.

Jadi, cobalah untuk menerapkan perilaku baru untuk tidak merokok selama bulan Ramadhan. Lupakan kebiasaan merokok dan lakukan hari demi hari.

Jika Anda berhasil di hari pertama, kemungkinan besar Anda akan berhasil lagi di hari berikutnya. Sebelum Anda menyadarinya, Anda sudah menjadi bukan perokok.

Waktu yang paling rentan tentunya adalah saat makan, terutama saat berbuka puasa.

Tips Berhenti Merokok

  1. Berbuka puasa jauh dari kerumunan perokok. Tetaplah di rumah jika perlu.
  2. Hindari minuman atau makanan yang biasanya berhubungan dengan kebiasaan merokok Anda. Selama bulan puasa, beragam minuman dan makanan bisa menjadi alternatif.
  3. Segera tinggalkan meja setelah berbuka jika berniat mengakhirinya dengan rokok. Berjalan-jalanlah alih-alih menyalakan lampu. Jika berbuka puasa di rumah, pergilah ke masjid untuk salat.
  4. Carilah gangguan baru sedapat mungkin.
  5. Singkatnya, lakukan apa pun untuk melepaskan diri dari rutinitas merokok.

Beberapa tip umum lainnya untuk membantu berhenti merokok:

Jangan merokok nomor apa pun atau jenis rokok apa pun. Merokok bahkan beberapa batang sehari dapat membahayakan kesehatan Anda.

Jika Anda mencoba untuk merokok lebih sedikit tetapi tidak berhenti sepenuhnya, Anda akan segera merokok lagi dalam jumlah yang sama.

Merokok rokok “rendah tar, rendah nikotin” biasanya juga tidak memberikan banyak manfaat. Karena nikotin akan membuat ketagihan, jika Anda beralih ke merek yang rendah nikotin, kemungkinan besar Anda akan menghisap rokok lebih keras, lebih lama, dan lebih seringlagi. Satu-satunya pilihan yang aman adalah berhenti sepenuhnya alias total.

Terakhir, kita perlu mengingatkan semua perokok yang menunaikan bulan Ramadhan akan pesan EMRO WHO:  “Jika Anda bisa berhenti merokok selama 15 jam di siang hari, Anda bisa terus merokok selama 24 jam atau lebih. Pulihkan kesehatan jantung dan paru-paru Anda,” demikian pesan kata Dr Hadi Mohamad Abu Rasheed.*

HIDAYATULLAH

Tips Gigi dan Mulut Sehat Selama Puasa

Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) drg Nadia Greviana MPd.Ked membagikan kiat memelihara kesehatan gigi dan mulut selama puasa. Menurut dia, merawat kesehatan gigi dan mulut tidak hanya dilakukan dengan menyikat gigi secara rutin.

“Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya dengan menyikat gigi, tetapi dibantu dengan mengkonsumsi sayur dan buah,” kata Nadia dalam webinar “Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut selama Puasa” yang dipantau di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Nadia mengatakan, sikat gigi secara rutin perlu dibarengi dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah karena memiliki banyak kandungan serat yang turut berkontribusi memelihara kesehatan.

Tidak hanya itu, menurut dia, gerakan mengunyah ternyata juga memiliki manfaat untuk membersihkan rongga mulut. “Kalau sikat gigi bersifat kimiawi karena kita pakai zat kimia. Kalau konsumsi sayur dan buah ini tentunya alami sehingga membantu self cleansing gigi dan mulut,” ujarnya.

Lebih lanjut Nadia menerangkan, bau mulut umumnya dialami oleh seseorang yang melakukan puasa. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya produksi air liur, tidak adanya self cleansing gigi dan mulut akibat tidak mengkonsumsi makanan dan minuman dalam kurun waktu belasan jam, hingga kekosongan dalam saluran pencernaan.

Ia menegaskan, kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari satu kesatuan kesehatan tubuh secara keseluruhan, di mana peran mulut sebagai gerbang utama masuknya makanan dan minuman yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kesehatan seseorang.

Untuk menghindari bau mulut selama puasa, Nadia menyarankan untuk rutin menyikat gigi serta mengkonsumsi makanan sehat dan rendah asam pada saat sahur dan berbuka puasa.

Selain itu, juga mengurangi konsumsi rokok agar kesehatan tubuh tetap terjaga. “Kalau makanan terlalu asam akan memicu asam lambung semakin banyak, kemudian muncul kembung atau begah, lalu gasnya naik ke atas itu yang tidak nyaman,” katanya.

REPUBLIKA

Ahmad Thomson: Islam tak Sekadar Bersyahadat

Pemilik nama kecil Martin Thomson ini dikenal sebagai pengacara terkemuka di Inggris. Ia juga mengetuai Wynne Chambers, badan hukum Islam yang didirikannya pada 1994.

Berislam 38 tahun lalu, Thomson meyakini cara terbaik mengamalkan ajaran Islam adalah memahami dan meneladani sumbernya, yakni Alquran dan Sunah Rasulullah SAW. “Seperti pepatah yang mengatakan bahwa semakin dekat kita pada sumber mata air, semakin murni air yang kita minum,” ujar pria kelahiran Afrika ini.

Dilahirkan di Rhodesia Utara (sekarang Zambia), Thomson menempuh pendidikan dasar serta menengahnya di Rhodesia Selatan (sekarang Zimbabwe). Masa awal hidupnya, ia lalui di daerah-daerah terpencil Afrika yang kala itu belum tersentuh peradaban modern, seperti listrik, gas, dan saluran air bersih.

Lahir dan besar di Afrika, Thomson muda merasa tidak puas pada ajaran Kristen. Ia mulai mempertanyakan banyak hal seperti, “Jika setiap manusia itu sama di hadapan Tuhan, lalu mengapa kaum Afrika kulit putih seperti dia harus beribadah di gereja yang berbeda dengan kaum kulit hitam?”

Pertanyaan lain yang kerap mengganggunya sebagai pemeluk Kristen adalah soal ketuhanan Yesus. “Jika Yesus adalah Tuhan, kepada siapa dahulu ia berdoa? Jika Yesus adalah Tuhan dan disalib, lalu siapa yang menghidupi surga dan dunia? Pertanyaan itu tak pernah terjawab selama aku memeluk ajaran Kristen,” ujar lulusan Exeter University, Inggris, ini.

Ketika berusia 12 tahun, Thomson sampai pada satu titik di mana ia memercayai Tuhan dan Yesus. “Hanya saja, aku tidak yakin pada gereja.” Terhenti pada berbagai pertanyaan itu, Thomson mulai membaca apa pun dan memikirkan kehidup an yang dijalaninya sejauh itu. Ia mengunjungi berbagai kelompok spiritual dan mencoba meditasi selama beberapa bulan. “Itu menenangkan, tapi sama sekali tak mengubah gaya hidupku.”

Hingga akhirnya, Thomson bertemu Syekh Abdalqadir as-Sufi (tokoh tarbiyah, penggagas Gerakan Dunia “Murabitun”). Pertemuan itu menjadi awal perkenalannya dengan Islam, agama yang tak pernah terpikirkan oleh Thomson sebelumnya.

Saat berbicara dengan Syekh Abdalqadir dan mendengarkan berbagai hal yang disampaikannya, Thomson merasa telah menemukan jalan menuju transformasi yang ia butuhkan. “Sejak itu, perlahan aku menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang memenuhi otakku,” katanya. Thomson pun rutin mengunjungi pusat kajian Islam Syekh Abdalqadir. Ia juga membaca The Book of Strangeryang ditulis Sang Syekh.

Thomson mantap mengakhiri pencariannya pada 13 Agustus 1973. Ia pun mengikrarkan syahadat dan berhaji empat tahun kemudian. Sepulang haji, ia menyelesaikan pelatihannya sebagai pengacara. Lalu, pada 26 Juli 1979, ia dipanggil ke Pengadilan England & Wales dan mulai meniti karier di bidang advokasi dan hukum Islam.

Main film dokumenter

Thomson pertama kali memperoleh perhatian publik pada 2001, saat tampil dalam sebuah film dokumenter berjudul My Name is Ahmedyang menyabet sebuah penghargaan. Ia pun tampil di film dokumenter lainnya, Prince Naseem’s Guide to Islam. Kedua film itu ditayangkan di BBC2 pada Agustus 2001. Setelah itu, wajahnya kerap mewarnai layar kaca dalam berbagai program, terutama program-program Islam.

Kini, hari-harinya diisi dengan aneka kegiatan keislaman, mulai dari memberikan ceramah rutin tentang Islam di berbagai wilayah di Inggris, menulis untuk Jurnal al-Kala, sampai menjadi kontributor tetap dalam konferensi lintas agama yang digelar setiap tahun di Masjid Regents Park dan Pusat Ke bu dayaan Islam Inggris.

Syahadat

Empat tahun pertama keislamannya, Thomson mengaku tak memahami apa pun tentang Islam. “Yang kutahu, komunitas Muslim di mana aku bergabung lebih berpengetahuan, menonjol, dan memiliki perangai yang lebih baik dari umat lain yang pernah kutemui.”

Pria yang kini menjabat sekretaris Pengacara Muslim Eropa ini memegang suatu konsep tegas tentang Islam yang sesungguhnya. “Islam bukan semata persoalan kata-kata,” ujarnya seperti dikutip gatewaytodivinemercy.com.

Mengutip sabda Rasulullah SAW, ia mengatakan, syahadat adalah satu ikrar yang mudah diucapkan, namun banyak yang berlalu begitu saja. “Sejak aku mengucapkan syahadat, aku menjalani setiap momen hidupku untuk menemukan berbagai kewajiban dan konsekuensi yang mengikuti kesaksian itu. Pencarian ini adalah proses yang tidak memiliki akhir.”

Selain itu, Thomson adalah satu dari miliaran Muslim yang tidak membenarkan terorisme. Ia berpendapat, “Islam radikal” adalah istilah yang mengandung kontradiksi. “Tidak mungkin seseorang menjadi Muslim seutuhnya dan dalam waktu yang sama menjadi teroris yang bengis.”

Sejak berislam, Thomson telah menulis sejumlah buku, di antaranya, The Difficult Journey and The Way Back (1994); The Next World Order(1994); dan edisi revisi Jesus, Prophet of Islam and Blood on the Cross (disusun dalam dua jilid yakni For Christ’s Sake dan Islam in Andalus, ditulis bersama Muhammad Ata’ur Rahim pada 1996).

Beberapa judul lainnya adalah Dajjal: the AntiChrist(1997); Making History(1997); The Last Prophet(2000), dan Golden Days on the Open Road(2005). Kemudian, bersama Abdalhaqq dan Aisha Bewley, ia menulis buku The Islamic Will(1995).

REPUBLIKA

Tips Khatam Alquran pada Ramadhan, 3 Cara Ini Perlu Dicoba

Tips Khatam Alquran pada Ramadhan, 3 Cara Ini Perlu Dicoba https://republika.co.id/r/sar7xi425″ rel=”noreferrer noopener”> <a href="whatsapp://send?text=Tips Khatam Alquran pada Ramadhan, 3 Cara Ini Perlu Dicoba (REPUBLIKA ONLINE) https://ramadhan.republika.co.id/berita/sar7xi425/tips-khatam-alquran-pada-ramadhan-3-cara-ini-perlu-dicoba”>

Ramadhan menjadi bulan suci bagi umat Islam dan berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Salah satu ibadah yang bisa dilakukan membaca Alquran.

Dalam Surat Al-Baqarah (2) ayat 185 disebutkan:

‎شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).

Mengkhatamkan Alquran pada Ramadhan mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Kementerian Agama (Kemenag) RI dalam situsnya memberikan tips agar bisa khatam membaca Alquran selama Ramadhan. 

Kepala Unit Percetakan Alquran Ditjen Bimas Islam Kemenag, Jamaluddin M Marki mengatakan, tadarus Alquran pada bulan Ramadhan menjadi sangat spesial karena tidak hanya semata mengabadikan konteks waktu diturunkannnya Alquran, namun juga menjadi ladang amal kebaikan. Menurut dia, banyak hadits Rasulullah yang menjelaskan keutamaan membaca Alquran, di antaranya adalah:

‎عن ابن مسعودٍ رضيَ اللَّه عنهُ قالَ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : منْ قرأَ حرْفاً مِنْ كتاب اللَّهِ فلَهُ حسنَةٌ ، والحسنَةُ بِعشرِ أَمثَالِهَا لا أَقول : الم حَرفٌ ، وَلكِن : أَلِفٌ حرْفٌ، ولامٌ حرْفٌ ، ومِيَمٌ حرْفٌ » رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح .

“Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya. Dan aku tidak mengatakan “Alif Laam Miim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (HR Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, No. 6469).

Setiap kali memasuki Ramadhan, dikatakan Jamal, banyak umat Islam yang berusaha untuk mengkhatamkan Alquran. Meski itu adalah amalan ibadah utama, namun ada batasan yang perlu diperhatikan saat akan mengkhatamkannya. 

Misalnya, Rasulullah SAW melarang untuk mengkhatamkan Alquran dalam durasi waktu yang terlalu cepat sehingga terburu-buru saat membacanya. Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah SAW, beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan,” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah,” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Alquran (khatamkanlah) dalam sebulan,” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (HR Bukhari). 

“Mengkhatamkan Alquran kurang dari tiga hari, ditakutkan pembacanya tidak bisa memahami dan menghayati kandungan dari Alquran,” ujar Jamaluddin.

Ada beberapa tips dan trik agar dapat mengkhatamkan Alquran pada bulan Ramadhan. Pertama, menggunakan jumlah juz dalam mushaf Alquran. Caranya gunakan mushaf Alquran yang dicetak per juz, biasa disebut mushaf khataman. Satu juz berisikan 11 lembar atau 22 halaman.

Gunakan sistem target, jika 1 hari dibaca 1 juz maka dalam sebulan akan khatam. Mushaf Alquran terdiri dari 30 juz yang panjangnya bervariasi, jadi target yang harus dicapai adalah membaca 1 juz setiap hari.

Kedua, menggunakan jumlah lembar dalam tiap juz Alquran. apabila dirasakan berat untuk menamatkan 1 juz di satu waktu (misalnya ba’da tarawih atau ba’da Subuh), dapat dipertimbangkan tips yang satu ini, yaitu dengan membagi jumlah lembar dalam 1 juz kemudian dibaca setiap selesai shalat wajib.

Mushaf Alquran yang umum beredar di Indonesia, rata-rata dalam 1 juz terdapat 9-10 lembar (ada juga yang lebih). Sebagai contoh jika dalam juz pertama terdapat 10 lembar, kemudian dibagi dengan lima waktu shalat, maka tiap selesai shalat hanya akan membaca 2 lembar saja. “Lebih enteng bukan?,” kata Jamaluddin.

Pastinya pembaca juga merasa tidak terlalu berat dan tetap bisa menamatkan 1 juz per hari. Silakam diatur saja dalam membagi jumlah lembar tiap juz lainnya dengan lima waktu sholat.

Ketiga, menggunakan jumlah lembar (halaman) mushaf Alquran, dan jumlah halaman pada mushaf Alquran berbeda-beda. Sebagai contoh, mushaf Alquran Standar Indonesia (MSI) yang dicetak oleh Unit Percetakan Alquran Kementerian Agama memiliki 604 halaman. Agar bisa khatam hingga akhir bulan Ramadhan (dengan asumsi 29 hari), maka setiap hari harus membaca 21 atau 22 halaman.

“Ini bisa dibaca dengan variasi waktu kapan pun dalam satu hari tersebut, dengan target 21 halaman per hari. Jika tidak bisa menyelesaikan 11 lembar (21 halaman) sekaligus, sebaiknya bawa selalu mushaf Alquran (atau gunakan aplikasi Alquran Digital pada smartphone) dan manfaatkan waktu-waktu luang,” kata Jamaluddin. Bagi pekerja misalnya, bisa membaca saat jam istirahat kantor, saat macet di jalan, saat sedang menunggu angkutan umum atau di dalam kendaraan, dan dalam kondisi lainnya.

Bagaimana dengan wanita yang memiliki siklus menstruasi, mungkinkah bisa mengkhatamkan Alquran? Jika masa haid datang pada awal Ramadhan, maka bisa membagi 30 juz Alquran dengan sisa hari masa suci selama Ramadhan. Jika belum tahu kapan masa haid datang, usahakan membaca lebih dari 1 juz per hari. Misalkan 1,5 sampai 2 juz. “Semakin banyak semakin bagus. Ini bisa menjadi simpanan, jika siklus menstruasi itu datang,” ucap Jamaluddin.

Kuncinya sebenarnya lebih kepada niat masing-masing individu. Jika memang berniat betul-betul ingin mengkhatamkan Alquran, dengan izin Allah pasti bisa tercapai. Semakin banyak lagi halaman Alquran yang bisa dibaca, otomatis bisa lebih cepat mengkhatamkan Alquran.

RAMADHAN REPUBLIKA

Tips Tetap Bugar Selama Puasa, Perhatikan Ini Saat Sahur dan Berbuka

Menjaga kesehatan selama Ramadhan merupakan hal penting bagi setiap umat Islam yang menjalankannya. Pakar gizi Universitas Jember (Unej) Ninna Rohmawati memberikan tip agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalankan ibadah puasa.

“Menjaga kesehatan pada bulan Ramadhan itu perlu dilakukan dengan memperhatikan asupan makanan serta minuman yang dikonsumsi dari segi zat gizinya,” katanya di Jember, Jumat (22/3/2024).

Selain itu, melakukan aktivitas fisik seperti berjalan atau bersepeda, melakukan kegiatan olahraga ringan supaya badan tetap bugar dan menjaga berat badan sehingga gizi tetap optimal. Saat berpuasa tubuh mengalami perubahan dalam pola makan dan minum, sehingga penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat agar tetap sehat dan bugar selama bulan Ramadhan.

“Menjaga asupan gizi saat berpuasa juga penting dikarenakan makanan yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur memiliki dampak langsung pada kesehatan dan energi sepanjang hari,” ucap dosen gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unej itu.

Ia menjelaskan kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan penurunan energi, kelemahan, dan masalah kesehatan lainnya, sehingga penting untuk memilih makanan yang seimbang dan bergizi saat berbuka dan sahur. Perlu juga untuk memperhatikan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi agar tetap memenuhi kebutuhan gizi tubuh meskipun dalam kondisi berpuasa.

“Menjaga asupan gizi juga perlu dilakukan saat sahur atau berbuka di antaranya dengan mengonsumsi protein, sayuran, minum air yang cukup serta memilih jenis dan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka,” ujarnya.

Menurut dia, saat sahur utamakan karbohidrat kompleks seperti pisang atau jagung karena jenis ini lebih kaya serat, vitamin, dan mineral sehingga dapat menyediakan cadangan energi lebih lama. “Ketika berbuka utamakan karbohidrat sederhana seperti kurma, gula, madu dan buah karena karbohidrat jenis ini lebih cepat dicerna oleh tubuh,” katanya.

Ninna menjelaskan, ada beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari saat berpuasa seperti makanan berlemak seperti gorengan dan mentega, makanan dan minuman yang memiliki kadar gula yang tinggi karena menyebabkan mudah lapar dan sulit kenyang. “Kemudian makanan yang terlalu pedas dan asam serta minuman yang berkafein dan bersoda secara berlebih karena dapat menyebabkan sulit tidur dan menimbun lemak dalam tubuh,” kata Koordinator Program Studi S1 Gizi FKM Unej itu.

REPUBLIKA

Strategi Bisnis Abdurrahman bin Auf, Crazy Rich Makkah

Umat Islam mana yang tak kenal Abdurrahman bin Auf? Beliau adalah sahabat Nabi terkaya dengan kekayaan bersih (net worth) yang sangat besar. Kekayaan tersebut ia hasilkan melalui strategi bisnis yang sederhana namun efektif.

Strategi bisnis Abdurrahman bin Auf memiliki 3 prinsip dasar yang akan dijelaskan dalam artikel ini. Beliau termasuk salah satu dari 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.

Kekayaan Abdurrahman bin Auf

Ketika Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه meninggal dunia, kekayaan bersihnya yang dinilai dengan koin emas adalah 3,1 milyar dinar Islam.

1 dinar sama dengan 4,25 gram emas

Jika seluruh kekayaan tersebut dikonversikan ke dalam USD, maka perhitungan kekayaan bersih Abdurrahman bin Auf adalah;

4,25 X 3.103.000.000 X 70 = USD 923 miliar atau Rp 14,5 Kuadiriliun

Per Maret 2024, Elon Musk adalah orang terkaya di dunia, dengan total kekayaan bersih $215 miliar, sedangkan kekayaan Abdurrahman bin Auf sebesar $923 miliar, lebih dari tiga kali lipatnya.

Pebinis yang menginspirasi

Ketika Abdurrahman bin Auf tiba di Madinah setelah hijrah, ia telah meninggalkan semua kekayaannya di makkah dan tidak memiliki uang sama sekali, sehingga ia harus berjuang dari awal- atau bisa dikatakan, berjuang dari nol.

Beliau, yang termasuk kaum Muhajirin, dipersaudarakan dengan Sa’ad bin ar-Rabiah, salah satu orang kaya dari kalangan Anshar.

Menolak hadiah sebuah ladang

Pada saat itu, Sa’ad menawarkan satu dari dua ladang sebagai hadiah kepadanya. Abdurrahman bin Auf menjawab: “Semoga Allah memberkatimu dengan keluarga dan uangmu, tetapi tunjukkanlah kepadaku jalan menuju pasar.” Dia berbicara tentang “pasar Qainuqa”.

Memulai bisnis hanya dengan 4 dinar

Modal awal bisnis Abdurrahman bin Auf adalah 2 atau 4 dinar, dari situlah kekayaan bersihnya menjadi $923 miliar.

Dia mulai berdagang kuda dan dari situ beliau terus menambahkan dagangannya, seperti pelana, ke dalam bisnisnya. tak lama kemudian, bisnisnya mulai berkembang.

Strategi Bisnis

Kisah abdurrahman bin Auf mengungkapkan strategi bisnisnya, yang didasarkan pada 3 prinsip dasar;

  1. Modal yang rendah/likuiditas yang tinggi

Prinsip pertama dari strategi bisnis Abdurrahman bin Auf adalah uang tunai. Beliau tidak pernah mengambil pinjaman atau hadiah dari siapapun karena beliau sangat yakin Allah SWT akan mencukupinya.

  1. Volume tinggi/laba rendah

Prinsip kedua dari strategi bisnis Abdurrahman bin Auf adalah beliau selalu berusaha menghindari menyimpan barang, beliau menjual dagangannya meski hanya mendapat sedikit keuntungan.

Ia memperoleh arus uang yang tinggi, sehingga penekanan utamanya adalah menghasilkan pendapatan dengan meningkatkan laba.

  1. Kredibilitas yang tinggi

Prinsip ketiga dari strategi bisnis Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه adalah ia tidak pernah menyembunyikan cacat pada produknya.

Jika produknya tidak sesuai dengan standar atau memiliki sedikit saja kesalahan, ia akan mengatakannya di depan pembelinya.

HIDAYATULLAH

Hukum Berkumur Saat Puasa

Di bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah tentang hukum berkumur saat puasa. Apakah berkumur membatalkan puasa?

Pada dasarnya hukum berkumur-kumur saat hendak wudhu adalah sunnah. Maksudnya, dianjurkan untuk dilakukan, namun tidak wajib. Jika dilakukan, akan mendapatkan pahala. Jika tidak dilakukan, wudhunya tetap sah. Hal ini berdasarkan dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim;

ثم أدخل يده فمضمض واستنشق من كف واحد يفعل ذبك ثلاثا. متفق عليه

Artinya; Kemudian beliau (Nabi Saw.) memasukkan tangannya (ke tempat wudhu) lalu berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu cakupan air, beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali.” [Bukhari dan Muslim].

Mengenai hukum berkumur di bulan puasa, para ulama umumnya sepakat bahwa berkumur dengan air biasa diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa, asalkan tidak dilakukan dengan berlebihan.

Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa Syekh al-Islami Ahmad bin Taymiyah, Jilid 25, halaman 266, menjelaskan bahwa berkumur secara berlebihan dikhawatirkan akan membuat puasa batal karena air bisa tertelan.

أما المضمضة والاستنشاق فمشروعان للصائم باتفاق العلماء، وكان النبي والصحابة يتمضمضون ويستنشقون مع الصوم، لكن قال للقيط بن صبرة: وبالغ فى الاستنشاق إلا أن تكون صائما. فنهاه عن المبالغة لا عن الاستنشاق

Artinya; Berkumur dan menghirup air adalah dua hal yang disunnahkan bagi orang yang berpuasa menurut kesepakatan para ulama. Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya pun berkumur dan menghirup air saat berpuasa. Namun, Nabi SAW pernah berkata kepada Qayt bin Shabrah, “Berlebih-lebihanlah dalam menghirup air kecuali jika kamu sedang berpuasa.” Dalam hal ini, Nabi SAW melarang Qayt untuk berlebihan dalam menghirup air, bukan melarangnya untuk menghirup air sama sekali.

Syekh Nawawi Banten dalam kitab At-Tsimarul Yani’ah mengatakan berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur dan menghirup air kehidung saat berwudhu hukumnya makruh. Artinya, sebaiknya bagi orang yang sedang berpuasa untuk menjauhinya.

والمبالغة في المضمضة والاستنشاق وهي نوعان أحدهما أن يصعد الماء إلى أقصى الحنك أو الخيشوم، وثانيهما ملء الفم أو الأنف به على خلاف العادة وإن لم يحصل تصعيد وكلاهما يصح إرادته هنا

Artinya, “[Hukumnya makruh] berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur dan menghirup air kehidung. Berlebihan tersebut ada dua gambaran. Pertama, sampainya air pada pangkal rahang/langit-langi mulut atau pangkal hidung. Kedua, penuhnya mulut atau hidung oleh air di luar kebiasaan, walaupun airnya tidak naik. Dua gambaran inilah yang dimaksud dengan mubalaghah di sini.”

Demikian hukum berkumur saat puasa Ramadhan. Dalam keterangan para ulama, bahwa hukum berkumur saat puasa hukumnya dibolehkan, asalkan tidak berlebihan, jika sampai berlebihan, maka hukumnya adalah makruh.

BINCANG SYARIAH

Inilah Golongan Manusia yang Mendapat Naungan Allah SWT di Hari Kiamat

Ada beberapa golongan manusia yang dihiraukan (dipedulikan) Allah Subhanahu Wa Ta’ala di hari kiamat kelak. Siapa saja golongan itu dan bagaimana dalilnya? Golongan yang dihiraukan Allah SWT adalah golongan yang mendapat naungan Allah SWT kelak pada hari akhir nanti.

Dalam kitab ‘Thaharah al-Qulub wa al-Khudhu’ li ‘Allam al-Ghuyub karya Syaikh Abdul Aziz ad-Dirini, dijelaskan bahwa ada 7 golongan yang akan mendapat naungan atau dihiraukan Allah SWT di hari kiamat kelak, salah satunya adalah seorang pemimpin yang adil.

Mereka adalah imam atau pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya bergantung ke masjid, dua orang yang saling mencintai dan berpisah karena Allah SWT, laki-laki yang menolak diajak berzina, orang yang sedekah sembunyi-sembunyi, dan orang yang berzikir dalam keadaan sepi hingga meneteskan air matanya.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang berasal dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Artinya: “Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari kiamat, pada saat tiada naungan kecuali naungan-Nya, yakni:

(1) Pemimpin yang adil

(2) Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah

(3) Seorang yang hatinya bergantung ke masjid

(4) Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya

(5) Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.

(6) Seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya

(7) Serta seseorang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR Bukhari, Muslim, Malik, an-Nasa’i, dan lainnya)

Menurut Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah, pada hari kiamat kelak, orang yang berada di bawah naungan Allah SWT (dalam riwayat lain naungan Arsy Allah SWT) tersebut tidak akan merasakan panasnya matahari.

Disebutkan dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir, posisi matahari pada hari kiamat akan berada di atas kepala manusia dalam jarak yang begitu dekat, yakni sejauh beberapa lengan. Selain itu, pintu-pintu Jahannam akan dibuka hingga angin dan panasnya berhembus menuju orang-orang yang tidak mendapat naungan Allah SWT. Sementara itu, menurut riwayat Abu Bakar bin Abi ad-Dunya dari Al-Hasan bin Isa, dari Ibnu al-Mubarak, dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin Amir, dari al-Miqdad bin Aswad,

Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari kiamat nanti matahari akan didekatkan kepada manusia hingga menjadi sejauh satu atau dua mil.” (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad)

Salim berkata, “Aku tidak tahu, apakah dua mil itu jarak bumi atau mil yang digunakan untuk celak mata.” Beliau bersabda, “Matahari itu membuat mereka bercucuran sehingga keringat mereka sesuai amalannya. Ada orang yang berkeringat sampai kedua mata kakinya, ada yang keringatnya sampai kedua lututnya, ada juga yang sampai ke mulutnya sehingga membelenggunya.”

Ia berkata, “Aku lihat Rasulullah SAW memberi isyarat dengan tangannya ke mulutnya sambil bersabda, ‘Memberangus mulutnya.'” (HR At-Tirmidzi dari Suwaid bin Nashar dari Ibnu al-Mubarak, hadisnya hasan shahih)

Waallahu’alam

KALAM SINDONEWS