Save Palestine

Palestina adalah Urusan Kita (2)

4. Palestina adalah Tanah Suci

Ini berdasarkan nash al Quran, di mana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يٰقَوۡمِ ادۡخُلُوا الۡاَرۡضَ الۡمُقَدَّسَةَ الَّتِىۡ كَتَبَ اللّٰهُ لَـكُمۡ وَلَا تَرۡتَدُّوۡا عَلٰٓى اَدۡبَارِكُمۡ فَتَـنۡقَلِبُوۡا خٰسِرِيۡنَ

Artinya: “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang orang yang merugi.” (QS: al Maidah : 21)

5. Palestina adalah tanah para nabi dan tempat diutusnya mereka

Di antara para nabi dan rasul yang pernah hidup di Palestina, seperti disebutkan dalam al Quran al Karim, adalah Ibrahim dan Ismail, Ishak, Ya’qub, Yusuf dan Luth, Dawud, Sulaiman, Shaleh, Zakariya, Yahya dan Isa ‘alaihis salam. Dan Rasulullah Muhammad ﷺ juga pernah mengunjunginya.

Juga telah tinggal di Palestina nabi-nabi Bani Israel; kaum yang memang banyak dihiasi oleh nabi-nabi, setiap kali nabi wafat Allah utus nabi baru. Dan di antara nabi mereka yang tersebut di dalam hadits shahih adalah Nabi Yusha’ ‘alaihis salam.

Oleh karena itu, mana kala kaum muslimun membaca al-Quran al Karim, mereka merasakan adanya ikatan yang agung antara diri mereka dengan tanah suci Palestina ini, karena pertarungan antara yang hak dan yang bathil terpusat di tanah ini. Karena mereka juga meyakini bahwa mereka adalah pengusung warisan para nabi dan yang mengangkat panji-panji mereka.

Di Palestina banyak pemakaman, peninggalan, dan penziarahan para anbiya’. Semua itu mengabadikan kenangan tinggal dan kunjungan mereka di tempat-tempat ini. Nabi Ibrahim yang merupakan bapak para nabi, namanya diabadikan untuk sebutan sebuah kota terpenting di Palestina, yaitu al Khalil (Hebron). Petilasannya ada di kota ini di dalam al Haram al Ibrahimi.

Untuk Nabi Shaleh, ada tujuh tempat yang mengabadikan kenangan bahwa dia pernah tinggal di Palestina, salah satunya ada di Ramalah, di sini ada musim ziarah tahunan yang amat terkenal yaitu pada bulan April setiap tahun. Ada sebuah desa di pinggiran kota Tulkarm bernama Ertah, secara estafet dari generasi ke generasi orang menyebut bahwa nabi Ya’kub pernah beristirahat (Irtaha) di sana.

Di Palestina ada lebih dari satu maqam (petilasan) Nabi Syu’aib. Ada tempat yang sangat terkenal petilasan Nabi Musa ‘alaihis salam dekat Jericho (Ariha). Di al Quds ada makam Nabi Dawud ‘alaihis salam. Sementara Nabi Isa ‘alaihis salam memiliki lebih dari satu tempat yang mengabadikan kenangannya di al Quds, Bethelehem, Nashira dan yang lainnya.

6. Palestina adalah tempat isra’nya Nabi Muhammad ﷺ

Allah subhanahu wa ta’ala telah memilih Palestina sebagai tempat isra’nya Nabi Muhammad ﷺ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Dari sini pula Nabi ﷺ bermi’raj ke langit.

Dengan peristiwa ini Allah memuliakan dan mengagungkan Masjidil Aqsha dan tanah Palestina, dengan menjadikan Baitul Maqdis sebagai pintu menuju langit. Di Masjidil Aqsha Allah kumpulkan para nabi bersama Nabi Muhammad ﷺ untuk shalat berjama’ah yang diimami oleh beliau.

Semua itu adalah bukti-bukti kelangsungan risalah tauhid yang dibawa oleh para nabi, juga berpindahnya imamah, kepemimpinan dan tanggungjawab risalah (misi) kepada umat Islam.

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ، وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ، وَدُونَ الْبَغْلِ، يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ ، قَالَ: فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ ، قَالَ: فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ الْأَنْبِيَاء ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ، فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ خَرَجْتُ فَجَاءَنِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْرٍ، وَإِنَاءٍ مِنْ لَبَنٍ، فَاخْتَرْتُ اللَّبَنَ، فَقَالَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اخْتَرْتَ الْفِطْرَةَ (رواه البخاري و مسلم)

“Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah, telah menceritakan kepada kami Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah ﷺbersabda: Didatangkan kepadaku Buraq, seekor tunggangan putih, lebih tinggi dari keledai dan lebih rendah dari baghal (keledai keturunan kuda), ia berupaya meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya.

Setelah menungganginya, maka Buraq itu berjalan membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Aku ikat (tambat) tunggangan itu di tempat para Nabi biasa menambatkan tunggangan mereka. Lalu aku masuk dan menunaikan shalat dua raka’at di dalamnya. Setelah itu aku keluar dan disambut oleh Jibril dengan secawan arak dan susu. Ketika aku memilih susu, maka Jibril berkata: “Engkau telah memilih fitrah (yaitu Islam dan istiqamah).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

7. Para Malaikat mengepakkan sayapnya di atas tanah Palestina

عن زيد بن ثابت قال: بينما نحن عند رسول الله صلى الله عليه وسلم يوماً حين قال: طوبي للشام، طوبي للشام قلت : ما بال الشام؟ قال: الملائكة باسطو أجنحتها على الشام (رواه الترمذي)

“Dari Zaid bin Tsabit berkata: ketika kami berada di antara Rasulullah ﷺ pada suatua hari, beliau bersabda: “Beruntunglah Negeri Syam. Beruntunglah Negeri Syam.” Aku berkata; ada apa dengan Negeri Syam (wahai nabi)? Beliau bersabda: “para malaikat mengepakkan sayapnya untuk Negeri Syam.” (HR: At-Tirmidzi)

8. Palestina adalah tanah Mahsyar dan Mansyar (tempat dikumpulkan dan disebarkan) manusia

عَنْ مَيْمُونَةَ مَوْلاةِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ، قَالَ: (أَرْضُ الْمَحْشَرِ وَالْمَنْشَرِ ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ فَإِنَّ صَلاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلاةٍ فِي غَيْرِهِ قُلْتُ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ أَتَحَمَّلَ إِلَيْهِ؟ قَالَ: فَتُهْدِي لَهُ زَيْتًا يُسْرَجُ فِيه،ِ فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَهُوَ كَمَنْ أَتَاهُ) رواه ابن ماجة .

Dari Maimunah  maulah Nabi ﷺ berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ: Wahai Rasulullah berilah kami fatwa terkait Baitul Maqdis, maka beliau menjawab: Palestina adalah bumi mahsyar (tempat berkumpul)  dan mansyar (tempat menyebar). Datanglah ke sana dan shalatlah di dalamnya, sesungguhnya pahala shalat di dalamnya sama dengan 1000 kali shalat di Masjid lainnya, Aku kemudian berkata : :Bagaimana pendapatmu jika aku tidak dapat melakukannya?” Beliau menjawab:  “Hadiahkanlah minyak untuk penerangannya. Siapa yang melakukannya maka sama dengan shalat di sana.” (HR: Ibnu Majah )

9. Palestina rumah negeri Islam, tempat berlindung cobaan dan fitnah akhir zaman

وعن أبي الدرداء قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم: بَيْنَمَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ رَأَيْتُ عَمُوْدَ الْكِتَابِ اُحْتُمِلَ مِنْ تَحْتِ رَأْسِيْ، فَظَنَنْتُ أَنَّهُ مَذْهُوْبٌ بِهِ فَأَتْبَعْتُهُ بَصَرِيْ فَعُمِدَ بِهِ إِلَى الشَّامِ، أَلاَ وَإِنَّ اْلإِيْمَانَ حِيْنَ تَقَعُ الْفِتَنُ بِالشَّامِ (رواه أحمد)

“Dari Abu Darda berkata: bersabda Rasulullah ﷺ: Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba saja aku melihat halaman al-Kitab (Al-Qur’an) di bawah kepalaku, lalu aku mengira bahwa ia dibawa pergi, kemudian mataku terus mengikutinya, sehingga diletakkan di Syam. Ketahuilah, sesungguhnya keimanan berada di Syam ketika banyak terjadi fitnah.” (HR. Ahmad)

Dari Salamah bin Nufail berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Rumah negeri Islam adalah di Syam” (HR. Tabrani).

10. Orang yang tinggal di Palestina dinilai layaknya mujahid dan murabith (penjaga keamanan dari serangan musuh) di jalan Allah

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ﷺ telah bersabda, “Penduduk Syam beserta istri-istri, keluarga, hamba sahaya mereka baik yang laki-laki mapun perempuan, sampai ujung pulau adalah para murabith di jalan Allah. Maka barang siapa menduduki salah satu kota dari kota-kotanya maka dia sedang murabith, dan barang siapa menduduki satu benteng kota maka dia dalam jihad.” (HR: Thabrani)

لاَ تَزَالُ طَاِئفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ لِعَدُوِّهِمْ قَاهِرِيْنَ.لاَيَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلاَّ مَا أَصَابَهُمْ مِنَ اْلأَوَاءِ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَالِكَ.قَالُوْا : ياَ رَسُوْلَ اللهِ وَأَيْنَ هُمْ؟ قَالَ: بَيْتُ الْمُقَدَّسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمُقَدَّسِ(رَوَاهُ أَحْمَدُ)

”Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku kelompok yang selalu menolong kebenaran atas musuh mereka . orang-orang yang yang menyelisihi mereka tidak akan membuat mereka goyah kecuali orang yang tertimpa al Lawa` (cobaan ) sampai datang kepada mereka janji Allah Azza wa Jalla. Mereka bertanya. Wahai Rasulullah dimanakah mereka? Beliau menjawab.: Baitul Maqdis dan sisi Baitul Maqdis.” (HR: Ahmad)

11. Kebaikan beragama penduduk Syam ukuran kaum Muslimin lain

عن معاوية بن قرة عن أبيه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشّامِ فَلا خَيْرَ فِيكُمْ، وَلا يَزَالُ أناسٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لا يُبَالُونَ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتّى تَقُومَ السّاعَةُ (رواه الترمذي)

“Dari Muawiyah bin Qurrah dari ayahnya berkata: bersabda Rasulullah ﷺ Jika penduduk Syam rusak agamanya, maka tak tersisa kebaikan di tengah kalian. Akan selalu ada satu kelompok dari umatku yang dimenangkan oleh Allah, tak terpengaruh oleh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang berseberangan hingga datang hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi). (Bersambung) 

HIDAYATULLAH