Palestina Aman untuk Tujuan Wisata Religi

Project Manager Holy Land Trust Elias D Deis mengatakan Palestina dapat menjadi destinasi wisata religi baik umat muslim maupun kristen.

Selain berkunjung ke Masjidil Aqsa sebagai tempat suci tiga agama, mereka juga dapat mengatur acara pertemuan dengan pemuka agama dan kelompok agama disana serta menginap di rumah penduduk untuk berinteraksi langsung.

“Saya agak heran dengan adanya wisata halal di Indonesia, karena di kami semuanya halal, jadi kami bsia katakan semua keluarga muslim memakan makanan halal, dapat beribadah dan mengunjungi masjid saat shubuh,” jelas dia usai Seminar Pariwisata Halal, Rabu (13/4).

Pihaknya memiliki paket wisata religi selama empat hari. Setelah umrah ke Arab Saudi mereka dapat berkunjung ke Yerusalem selama dua hingga tiga hari lalu pulang ke Indonesia.

Wisata religi ke Palestina sangat diminati terbukti dengan jumlah pengunjung hingga 50 ribu orang. Namun angka ini sempat menurun dari sebelumnya sebanyak 60 ribu karena pemberitaan media yang jauh dari kenyataan.

Banyak turis yang takut datang ke Palestina karena pemberitaan, padahal kenyataannya sangat berbeda. Pihaknya tidak akan membawa turis ke tempat-tempat berbahaya.

Dia menargetkan tahun ini kunjungan wisatawan dapat mencapai 100 ribu orang. Indonesia merupakan target pasar yang besar untuk berwisata ke Palestina.

Setiap tahun 2,5 juta turis datang dari berbagai negara. Dia menilai angka tersebut memuaskan karena adanya keterbatasan dari Israel dan tanpa bandara.

Seluruh akses semuanya dibawah pengawasan Israel termasuk transportasi darat, laut dan udara. Ijin visa pun harus melalui bandara Israel.

Namun demikian, Esia menjamin situasi di Palestina dalam keadaan aman dan berharap semakin banyak turis yang datang. “Kami berahrap turis dari Rumania, Albania, Polandia dan beberapa negara lain datang berwisata,” jelas dia.

 

sumber: Republika Online