Pantang Buruk Sangka dan Mengorek Aib

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Dzat Yang kepada-Nya segala urusan dan seluruh makhluk akan kembali. Hanya kepada Allah kita menyembah dan memohon pertolongan. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurot [49] : 12)

Saudaraku, kalau kita berprasangka buruk kepada Allah maka pasti kita menjadi gelisah. Demikian juga jika kita berprasangka buruk kepada orang yang beriman, maka akan tidak enak hati kita. Nah, kalau hati kita sudah merasa gelisah, capek, gersang, maka segera sadari bahwa ada sesuatu yang salah.

Dan, pemicu rasa gelisah, tidak tenang, hati yang gersang juga adalah sikap mengorek-ngorek informasi, serba ingin tahu tentang diri orang lain. Apalagi jika kita sama sekali tidak punya kepentingan untuk mengetahuinya selain hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu semata. Ingin tahu aib atau kekurangan orang lain, kemudian membicarakannya dengan teman sembari berbisik-bisik. Sungguh tidak ada hak kita untuk melakukan itu. Inilah yang kemudian mengundang rasa resah dan tidak tenang menjerat hati kita.

Akan ada saatnya, kalau Allah berkehendak kita mengetahui sesuatu, maka Allah yang akan bukakan informasi itu kepada kita. Namun, bukan dengan jalan mengorek-ngorek urusan orang lain yang tidak hak kita untuk melakukannya. Allah pasti tahu jika kita sudah berusaha berbaik sangka, tidak mengorek-ngorek aib orang lain, namun jika Allah menghendaki agar kita mengetahuinya maka pasti Allah yang akan membuka informasi itu dengan cara-Nya dan kita selamat dari burung sangka dan sikap memata-matai.

Marilah kita nikmati ketenangan dan kebersihan hati dengan cara tidak berburuk sangka dan tidak memata-matai orang yang bukan hak kita untuk melakukannya. Wallaahualambishowab. [smstauhiid]

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar 

INILAH MOZAIK