Pasukan ‘Sniper’ Assad Tipu dan Bantai Wanita dan Anak-anak di Ghouta

YOGYAKARTA, Kamis (Radio Free Syria | Sahabatsuriah.com): Sedikitnya 7 orang wanita dan anak kemarin syahid dibunuh para penembak jitu (snipers) rezim Bashar al-Assad di kawasan Ghouta Syarqiyya di pinggiran Damascus, ibu kota Suriah.

Para tentara dan snipers itu menangkap dan menggeledah habis rombongan penduduk Ghouta Syarqiyya yang hendak mengungsi keluar kawasan yang diblokade itu. Sesudahnya, para penjagacheckpoint itu mengizinkan para pengungsi itu berjalan keluar meninggalkan Ghouta Syarqiyya untuk menuju Damascus.

Pada saat itulah para snipers kemudian “just for fun” mulai menembaki rombongan yang sebagian besar wanita dan anak kecil itu. Selain 7 orang yang syahid, masih ada sekitar 30 orang lainnya yang luka-luka. (Sumber lain menyebutkan jumlah korban mencapai 12 orang)

7 orang syahid dan 30 lainnya terluka dibunuh penembak jitu Assad.  Foto: AhrarZabadani
7 orang syahid dan 30 lainnya terluka dibunuh penembak jitu Assad.
Foto: AhrarZabadani

Sampai berita ini diturunkan, belum ada pihak keluarga yang bisa mengambil jenazah para syuhada sebab para snipers menunggu untuk menambah korban mereka.

Wanita dan anak adalah yang paling menderita di Ghouta Syarqiyya yang diblokade oleh rezim Assad sehingga tidak ada makanan dan obat-obatan yang bisa masuk. Para penghuni tidak bisa keluar ke kawasan lain, dan pendatang dari kawasan lain pun tidak bisa memasuki Ghouta Syarqiyya ini.

Nasib rakyat Suriah yang ingin keluar dari penjara besar rezim Assad, Ghouta Syarqiyya;  tewas dibunuh penembak jitu. Foto: AhrarZabadani
Nasib rakyat Suriah yang ingin keluar dari penjara besar rezim Assad, Ghouta Syarqiyya;
tewas dibunuh penembak jitu.
Foto: AhrarZabadani

The Syrian Revolution Coordinators Union (SYRCU) mencatat, sejak Assad memulai blokade Ghouta, 1 Nopember 2012 sampai 30 Nopember 2014, jumlah korban tewas mencapai 11.844 orang, termasuk di dalamnya 1.409 anak, 802 wanita, 52 wartawan, 47 orang Palestina, 27 paramedis, dan 3 dokter. Lebih lanjut, SYRCU mencatat jumlah kematian akibat kelaparan dan kekurangan obat-obatan sudah mencapai 216 orang, termasuk di dalamnya 150 anak.

Kondisi berat inilah yang mendorong rombongan wanita dan anak-anak itu berusaha mengungsi keluar Ghouta Syarqiyya. (IC/Sahabat Suriah)