Saat Mimpi Buruk, Mengapa Dianjurkan Meludah ke Sebelah Kiri? Ini Penjelasan Ulama

Hampir semua orang pasti mengalami mimpi buruk. Di antara cara yang dianjurkan dilakukan oleh seseorang saat mimpi buruk adalah meludah ke arah sebelah kiri (Ini yang Harus Dilakukan Saat Mimpi Baik Atau Buruk). Namun, apa maksud meludah ke arah sebelah kiri itu? Syekh al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menjelaskan maksud meludah tersebut sebagai berikut.

<تنبيه> قال الحكيم الترمذي: التفل الذي أمر به المصطفى صلى الله عليه وسلم واصل إلى وجه الشيطان واقع عليه فالتفل مع تعوذ الرائي بالله يرد الذي جاء به من النزعة والوسوسة كالنار إلى وجهه فيحترق فيصير قروحا.

Tanbihat: al-Hakim at-Tirmidzi berpendapat, ludah (yang dibuang ke arah sebelah kiri) perintah Nabi itu ternyata mengenai wajah setan. Ludah serta permohonan pertolongan pemimpi pada Allah yang dapat menghilangkan kaget dan rasa waswas itu bagaikan api yang mengenai muka setan serta menyambarnya, kemudian menjadi nanah. 

Seperti penjelasan di atas, ternyata menurut Imam al-Tirmidzi, ludahan seseorang yang mimpi buruk itu amunisi untuk menyerang setan. Ludah itu nampak bagaikan api yang membakar wajah setan yang selalu menggangu manusi. Dalam cerita lain, al-Rabi’ bin Khaitsam juga pernah diceritakan mengenai kisah nyata manfaat meludah ke arah sebelah kiri saat mengalami mimpi buruk.

ورد عن الربيع بن خيثم أنه قص عليه رؤيا منكرة فأتاه رجل وقال رأيت في النوم رجلا يقول أخبر الربيع بأنه من أهل النار فتفل عن يساره وتعوذ

فرأى ذلك الرجل في الليلة الثانية أن رجلا جاء بكلب فأقامه بين يديه وفي عنقه حبل وبجبهته قروح فقال هذا ذلك الشيطان وهذه القروح تلك النفثات التي نفثتها في وجهه الربيع

Diceritakan dari al-Rabi‘ bin Khaitsam bahwa dirinya mendapat cerita aneh. Suatu saat ada lelaki yang mendatanginya. “Aku bermimpi bertemu seseorang yang bilang bahwa al-Rabi‘ itu termasuk ahli neraka,” cerita lelaki yang menemui al-Rabi‘ tersebut. Lelaki itu pun langsung meludah ke arah sebelah kiri dan memohon pertolongan pada Allah.

Pada malam kedua, lelaki itu melihat kembali orang yang dimimpikannya (pada hari sebelumnya). Orang itu datang membawa anjing yang ditempatkan di hadapannya. Leher anjing itu terdapat tali dan jidad anjing terlihat banyak nanah. “Nah, itu adalah setan, dan nanah tersebut merupakan ludahan yang Anda buang ke muka orang itu,” jelas al-Rabi‘ bin Khaitsam.

BINCANG SYARIAH