Sabar Meski Diludahi

Khorizie H Dasir mengingat kembali pengalamannya menjadi petugas haji. Ketika di Tanah Suci pria paruh baya itu menyapa seorang jamaah entah siapa namanya. Sapaan itu tak dibalas dengan kata-kata. Kesopanannya justru dibalas dengan ludah.

“Saya tidak memarahinya…tidak,” kata dia di hadapan tim media center haji (MCH) Ahad (27/5) setelah pembekalan petugas haji.

Khorizie justru memeluk jamaah tadi yang mengalami keterbelakangan mental. Hatinya berkata menjadi petugas haji harus melayani, menjaga sikap dan emosi. Jangan pernah sedikit pun terbesit keinginan untuk memarahi mereka.

“Yang sabar ya pak, Allah akan memberi kita yang terbaik,” ujar dia kepada jamaah tersebut.

Masih ada pengalaman pahit lainnya melayani petugas haji. Dia pernah mengalami gangguan penglihatan. Pengobatan mata dia jalani. Satu bola matanya sembuh. Tapi lainnya tidak lagi berfungsi sampai detik ini.

Pengalaman itu sengaja dikisahkannya kepada 780 petugas haji yang akan berangkat ke Tanah Suci. Ratusan pasang mata menatap ekspresi Direktur Bina Haji tersebut, tersentuh dengan penjelasannya tentang permasalahan dan tantangan menjadi petugas haji.

Kharizie menjelaskan, mereka semua harus siap dengan berbagai situasi lapangan yang tak terprediksi. Nanti pasti ada jamaah lelah terduduk seorang diri di pelataran masjid suci. “Apakah jamaah itu ditinggalkan sementara kalian berzikir dan beribadah? Jangan. Itu zalim. Kalian mendapatkan amanah sebagai petugas haji. Laksanakan dengan baik,” imbuh dia.

Amanah petugas haji bukan sekadar melaksanakan rukun Islam kelima. Lebih jauh dari itu, mereka harus memastikan kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan ibadah haji. Tugas mereka adalah membina, melayani, dan melindungi jamaah haji. Kalau mau fokus beribadah sendiri, tambah dia, jangan jadi petugas.

Apakah menjadi petugas berarti tak boleh beribadah? Khorizie menjelaskan, ibadah boleh saja, tapi yang menjadi prioritas adalah jamaah haji. Membina, melayani, dan melindungi jamaah haji juga ibadah. Pahala dari Yang Mahakuasa akan datang jika petugas mengemban amanahnya dengan baik.

Kalian, tegas Direktur Bina Haji, bukan melayani tamu biasa, tapi orang-orang pilihan Allah, duyufur rahman. Melayani mereka dengan baik adalah yang paling utama.

Dengan melaksanakan kewajiban sebagai petugas haji sebaik mungkin, para tamu Allah akan melaksanakan rukun Islam kelima. Kalau tidak ada yang membimbing, sementara mereka tidak benar melaksanakan ibadah haji, maka Allah akan mempertanyakan kinerja petugas haji. “Harus siap mempertanggungjawabkan itu,” kata dia.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengimbau petugas haji menjalankan tugas dengan cinta. Siapa pun jamaahnya wajib mendapatkan prmbinaan, pelayanan, dan perlindungan.

 

IHRAM