sedekah

Salah Sasaran Sedekah ke Pencuri, Pezina, dan Orang Kaya

Sedekah tetap akan bermanfaat bagi penerima meski salah sasaran

Sedekah adalah segala sesuatu baik berupa harta atau non harta yang dikeluarkan  seseorang untuk kemaslahatan umum. Sedekah juga termasuk amalan yang dicintai Allah SWT.  

Sedekah tak akan sia-sia bagi para penerima manfaat, bahkan ketika sedekah tersebut misal salah sasaran. 

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan tentang seseorang yang tiga kali bersedekah tetapi salah sasaran karena tidak mengetahuinya. Dalam kisah yang diriwayatkan dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA tersebut diceritakan, pelaku sedekah bersedekah kepada pencuri, pezina, dan orang kaya. 

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدِ سَارِقٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى سَارِقٍ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدَيْ زَانِيَةٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِي يَدَيْ غَنِيٍّ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى غَنِيٍّ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى سَارِقٍ وَعَلَى زَانِيَةٍ وَعَلَى غَنِيٍّ فَأُتِيَ فَقِيلَ لَهُ أَمَّا صَدَقَتُكَ عَلَى سَارِقٍ فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعِفَّ عَنْ سَرِقَتِهِ وَأَمَّا الزَّانِيَةُ فَلَعَلَّهَا أَنْ تَسْتَعِفَّ عَنْ زِنَاهَا وَأَمَّا الْغَنِيُّ فَلَعَلَّهُ يَعْتَبِرُ فَيُنْفِقُ مِمَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ  

Dikisahkan dari Abu Al-Yaman, Syu’aib mengabarkan kepada kami, dari Abu Az-Zanad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: Ada seorang laki-laki berkata, ‘aku pasti akan melakukan sedekah.’ Lalu dia keluar dengan membawa sedekahnya. Ternyata sedekahnya jatuh ke tangan seorang pencuri. 

Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia telah memberikan sedekah kepada seorang pencuri. Mendengar hal itu orang itu berkata: “Ya Allah segala puji bagi-Mu, aku pasti akan melakukan sedekah lagi.” 

Kemudian dia keluar dengan membawa sedekahnya, ternyata sedekahnya jatuh ke tangan seorang pezina. Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia tadi malam memberikan sedekahnya kepada seorang pezina.  

Maka orang itu berkata lagi: “Ya Allah segala puji bagi-Mu, ternyata sedekahku jatuh kepada seorang pezina, aku pasti akan sedekah lagi.”  

Kemudian dia keluar lagi dengan membawa sedekahnya, ternyata jatuh lagi ke tangan seorang yang kaya. Keesokan paginya orang-orang kembali ramai membicarakan bahwa dia memberikan sedekahnya kepada orang kaya.  

Maka orang itu berkata: “Ya Allah segala puji bagi-Mu, ternyata sedekahku jatuh kepada seorang pencuri, pezina, dan orang kaya.” 

Setelah kejadian itu, orang tadi bermimpi dan dikatakan padanya: “Sedekah kamu kepada pencuri, mudah-mudahan dapat mencegah si pencuri dari perbuatannya. Sedangkan sedekah kamu kepada pezina, mudah-mudahan dapat mencegahnya berbuat zina kembali. Sedekah kamu kepada orang yang kaya mudah-mudahan dapat memberikan pelajaran baginya agar menginfakkan harta yang diberikan Allah kepadanya.” (HR Al-Bukhari)

KHAZANAH REPUBLIKA