Satu Bulan Bersama Al-Qur’an (Hari – 6)

Allah swt Berfirman :

قُلۡ يَٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّي عَامِلٞۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ مَن تَكُونُ لَهُۥ عَٰقِبَةُ ٱلدَّارِۚ إِنَّهُۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu tidak akan beruntung.” (QS.Al-An’am:135)

وَقُل لِّلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنَّا عَٰمِلُونَ

Dan katakanlah (Muhammad) kepada orang yang tidak beriman, “Berbuatlah menurut kedudukanmu; kami pun benar-benar akan berbuat.” (QS.Hud:121)

قُلۡ يَٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّي عَٰمِلٞۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ – مَن يَأۡتِيهِ عَذَابٞ يُخۡزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيۡهِ عَذَابٞ مُّقِيمٌ

Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang mendapat siksa yang menghinakan dan kepadanya ditimpakan azab yang kekal.” (QS.Az-Zumar:39)

Ayat-ayat di atas ingin menekankan bahwa kekuatan Al-Haq (kebenaran) adalah kekuatan yang tak terkalahkan. Maka bagi siapapun yang ingin menyampaikan kebenaran dan memperjuangkannya, ia harus memiliki keyakinan penuh bahwa ia sedang bersandar kepada Pemilik Al-Haq, yang memiliki Kuasa dan Kemampuan yang tak terbatas.

Ayat ini memberikan beberapa gambaran tentang dakwah para Nabi dan para pejuang kebenaran, yaitu :

1. Dakwah para Nabi dan pejuang kebenaran pasti akan selalu mendapat gangguan, halangan dan tekanan dari musuh-musuh Allah. Mereka tidak akan tinggal diam dan selalu berusaha menggagalkan semua rencana dakwah yang ingin mengajak manusia menuju jalan Allah.

2. Dari ayat-ayat di atas kita juga melihat jaminan bahwa orang-orang yang melawan dan menyerang kebenaran pasti akan mendapatkan kehinaan di dunia dan siksa di akhirat.

3. Kita melihat bahwa terkadang para Nabi juga menggunakan nada ancaman kepada mereka musuh-musuh yang selalu ingin merongrong aktifitas dakwah dan menggagalkannya. Bahkan ayat-ayat juga bernada tantangan bagi siapapun yang ingin menghalangi tersampaikannya kebenaran.
Ketika cara-cara lembut tidak bisa menghentikan mereka yang selalu merongrong dakwah, maka terkadang di butuhkan cara yang tegas untuk melawan mereka. Kita dapat melihat dari tiga ayat di atas, ada satu ucapan yang sama dari para Nabi kepada umatnya yaitu :

ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ

“Berbuatlah menurut kedudukanmu.. !”

Pernyataan ini adalah bukti bahwa para Nabi telah mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi segala ancaman dan rintangan. Mereka memiliki keyakinan yang penuh kepada Allah dan siap mengorbankan seluruh yang mereka miliki di jalan Allah. Duhai umatku, berbuatlah semau kalian ! Kami tak akan pernah mundur selangkah pun untuk memperjuangkan kebenaran !

Ayat ini juga mengingatkan kita bagaimana Nabi Nuh as di tengah dahsyatnya tekanan kepada beliau, Nabi Nuh as dengan lantang menantang seluruh umatnya dengan penuh keberanian seakan beliau memiliki pasukan yang tak terkalahkan. Padahal Nabi Nuh as seorang diri, hanya di temani oleh segelintir pengikut beliau.

وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ نُوحٍ إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦ يَٰقَوۡمِ إِن كَانَ كَبُرَ عَلَيۡكُم مَّقَامِي وَتَذۡكِيرِي بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَعَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلۡتُ فَأَجۡمِعُوٓاْ أَمۡرَكُمۡ وَشُرَكَآءَكُمۡ ثُمَّ لَا يَكُنۡ أَمۡرُكُمۡ عَلَيۡكُمۡ غُمَّةٗ ثُمَّ ٱقۡضُوٓاْ إِلَيَّ وَلَا تُنظِرُونِ

Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi.” (QS.Yunus:71)

Sejarah telah membuktikan bahwa pada akhirnya kemenangan hanya di tangan para pejuang kebenaran. Walau mereka sedikit, walau mereka di tindas. Sementara kehinaan dan kehancuran hanyalah milik mereka yang selalu menyeru kebatilan dan memerangi kebenaran.

Dan kesimpulan terakhir dari ayat-ayat di atas, kita ingin di ajarkan oleh Allah bahwa seorang yang benar-benar beriman selalu akan di uji kekokohan imannya, ketabahan hatinya dan konsistensinya dalam menjalankan perintah Allah. Karenanya seorang mukmin harus kuat, karena ia selalu bersandar pada Yang Maha Kuat !

Semoga bermanfaat….

KHAZANAH ALQURAN