Sebab Merpati-Merpati Kabah

Jamaah haji di Makkah dan Madinah pasti menyaksikan pemandangan kota yang sering diwarnai oleh ribuan burung merpati yang berkumpul dan beterbangan di udara. Tak ada seorang pun penduduk di sana yang memburunya.

Burung-burung merpati di sana, khususnya di Ka’bah, dibiarkan bebas dan berkembang biak. Ada satu kisah yang dikutip dari al-Ustaz Muhammad Rusli Amin yang mengutip Doston Ye Az Khudha oleh Ahmad Mir Khalaf Zadeh dan QWasim Mir Khlaf Zadeh tentang merpati ini.

Kisah ini diawali dari Imam Ali Zainal Abidin Al Sajjad yang bertanya kepada para sahabatnya, ”Apakah kalian tahu sebab keberadaan merpati-merpati di Ka’bah?” Para sahabatnya menjawab, ”Kami tidak mengetahuinya. Jelaskanlah kepada kami.”

Beliau berkata, ”Di zaman dahulu, hiduplah seorang laki-laki yang memiliki sebuah rumah. Di tengah rumah itu, tumbuhlah sebatang pohon kurma. Seekor burung merpati membuat sarangnya di atas pohon kurma itu. Setiap kali merpati itu menetaskan anak-anaknya, lelaki itu memanjat pohon kurma tersebut, lalu mengambil anak-anak merpati itu dan menyembelihnya.”

Kejadian tersebut berlangsung selama beberapa waktu. Akhirnya, burung merpati itu mengadukan perbuatan laki-laki tersebut kepada Allah. Kemudian, kepada merpati itu diilhamkan bahwa pada kali berikutnya, saat laki-laki itu memanjat pohon untuk mengambil anak-anak sang merpati, ia akan terjatuh dari atas pohon kurma dan meninggal dunia.

Burung merpati itu kembali menetaskan anak-anaknya. Suatu hari, ia melihat laki-laki itu memanjat pohon kurma. Sang induk merpati pun bertengger di atas sebuah dahan dan memperhatikan apa yang akan terjadi. Ketika laki-laki itu memanjat pohon, terdengarlah suara pengemis dari balik pintu rumah, meminta bantuan.

Lelaki itu pun segera turun dari pohon dan memberikan bantuan kepada sang pengemis. Lalu, ia kembali memanjat pohon, mengambil anak-anak merpati itu dan menyembelihnya. Tidak ada bahaya yang menimpanya.

Induk merpati pun mengadu kepada Allah, ”Ya Allah, mana janji-Mu yang telah Engkau sampaikan padaku?” Maka Allah mengilhamkan kepada induk merpati itu, ”Karena sedekah kepada pengemis yang dilakukan lelaki tersebut, maka ia terhindar dari bencana. Akan tetapi, dengan cepat Aku akan memperbanyak keturunanmu. Dan Aku akan memberikan kepadamu sebuah tempat tinggal yang aman, sehingga engkau tidak akan diganggu hingga hari kiamat.”

 

 

Sumber: Koran Republika

Maka, Allah SWT menempatkan merpati-merpati itu di Ka’bah, sebuah tempat yang aman dan tenteram. Tak seorang pun mampu memburu dan menangkap mereka. Wallahu a’lam.