Sujinah Penjual Tiwul dan Doanya yang Sederhana di Tanah Suci

Madinah – Sujinah (60), penjual jajanan tradisional asal Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bersyukur bisa berhaji yang diimpikan sejak lama. Matanya berbinar saat menceritakan bagaimana bisa berhaji dan doanya yang sederhana.

Di desa, Sujinah biasa dipanggil Sujinah Tiwul. Tiwul dilekatkan karena Sujinah berjualan tiwul. Namun menurut Sujinah, ia tak hanya berjualan tiwul tapi juga jajanan tradisional lain seperti gethuk, cenil, dan tape singkong.

“Dijual ke beberapa pasar,” kata Sujinah dalam bahasa Jawa halus.

Sujinah bicara sambil duduk di kursi lobi di Hotel Mawaddah An Nour tempatnya menginap selama di Madinah, Selasa (1/8/2017) sekitar pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Sujinah didampingi 2 temannya menunggu lift kosong. Antrean siang itu cukup padat. Selain jemaah Indonesia, ada jemaah Thailand, Malaysia, dan negara lain di hotel yang berjarak kurang lebih 250 meter dari Masjid Nabawi itu.

Bagaimana Sujinah berangkat haji? Dia mengaku menyisihkan uang hasil jualan jajanan untuk biaya haji. Ia mendaftar pada tahun 2010. Dan akhirnya tahun ini, dia ‘dipanggil’ ke Tanah Suci.

Sujinah tergabung dalam kelompok terbang SUB 05 Embarkasi Surabaya. Pesawatnya berangkat pada Sabtu (29/7) malam, dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah pada Minggu (30/7) dini hari.

“Sejak tiba (di Madinah), saya tiap hari ke Masjid Nawabi untuk arbain. Saya juga sudah ke Raudhah,” ucap Sujinah.

Arbain adalah salat 5 waktu tanpa putus sebanyak 40 kali di Masjid Nabawi. Sedangkan Raudhah adalah area di sekitar mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW di dalam kompleks Masjid Nabawi. Bagi kaum muslim, doa di 2 tempat tersebut memiliki nilai lebih.

Apa yang menjadi doa Sujinah di Raudhah dan Masjid Nabawi? “Keinginan saya sederhana. Semoga saya dan keluarga sehat, juga hidup cukup (berkecukupan). Doa nggak pakai bahasa Arab, yang penting tersampaikan,” ungkapnya sambil tersenyum.

Sujinah adalah satu dari puluhan ribu jemaah Indonesia yang berjuang demi bisa berhaji. Dia menabung hasil kerja kerasnya sedikit demi sedikit. Pada saat bersamaan, dia menunda keinginan-keinginan duniawi. Ketelatenan dan kesabaran itu berbuah manis.

Hingga hari ini, lebih 28 ribu jemaah Indonesia telah tiba di Madinah. Mereka, tentu saja termasuk Sujinah, akan berada di kota di utara Kota Mekkah ini selama 8-9 hari. Selanjutnya jemaah akan beringsut ke Mekkah untuk mengikuti prosesi haji. Mimpi Sujinah Tiwul sejak lama kini segera terealisasi. (try/elz)

 

DETIKcom