Mengapa 10 Muharram Dinamai Asyura?

Mengapa 10 Muharram dinamai Asyura? Nomenklatur ini merupakan derivasi dari diktum al-asyr, yakni huruf ain-nya dibaca fathah, yang bermakna nama atas bilangan tertentu.

Namun ada yang mengatakan bahwa lafadz ini berasal dari lafadz yang sama, namun ain-nya dibaca kasrah, yakni al-‘isyr. Demikian pula dalam lafadz Asyura’, ada yang membacanya dengan tidak ada alifnya setelah huruf ‘ain, yakni Asyura’. (Futuhat al-Wahhab bi taudih syarh manhaj al-thullab, atau yang biasa dikenal dengan judul Hasyiyah al-Jamal 2/347)

Alasan mengapa 10 Muharram dinamai Asyura, ulama berbeda pandangan. Menurut penuturan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, ada beberapa pendapat mengenai hal ini, yaitu sebagai berikut;

Pertama, dinamai dengan Asyura’, sebab ini merupakan tanggal 10 dari bulan Muharram. Ini merupakan pendapat dari mayoritas ulama’.

kedua, Sebagian dari mereka mengatakan bahwa alasannya adalah karena ini merupakan karamah yang ke-sepuluh yang diberikan kepada umat ini. Di mana yang pertama adalah Rajab, yaitu bulannya Allah yang dijadikan karamah bagi umat Rasulullah SAW.

Bahkan ini menjadi keutamaan tersendiri bagi mereka, dibanding umat yang lain. Kemudian bulan Sya’ban, di mana keutamaannya itu seperti keutamaan antara Rasulullah SAW yang melebihi keutamaan para nabi yang lain.

Lalu bulan Ramadhan, yang mana keutamaannya seperti keutamaannya Allah dibanding dengan makhluknya. Kemudian lailat al-qadr (yang fadilahnya melebihi ibadah di seribu bulan), hari raya, ayyam al-asyr (10 hari awal bulan Dzulhijjah), hari Arafah (yang keutamaannya bisa menghapus dosa 2 tahun), hari kurban, hari jum’at, dan hari Asyura’ yang bisa menghapus dosa satu tahun.

Setiap hari-hari yang telah disebutkan ini, merupakan karamah yang diberikan Allah kepada umatnya Rasulullah SAW agar supaya bisa mengurangi dan menghilangkan dosa-dosa mereka.

Ketiga, Dan sebagian ulama’ yang lain mengatakan bahwasanya alasan 10 muharram dinamai dengan Asyura’ adalah bahwa pada hari tersebut Allah memberikan 10 karamah kepada 10 Nabi.

Antara lain; Allah menerima taubatnya Nabi Adam As, Allah mengangkat Nabi Idris ke Langit, Bahtera Nabi Nuh sudah berhenti berlayar pasca kejadian banjir bandang yang menewaskan seluruh umat manusia di zaman tersebut.

Nabi Ibrahim dilahirkan di hari ini dan di hari yang sama Allah mengangkat beliau menjadi kekasih-Nya, serta Allah menyelamatkan beliau dari perlakuan Namrudz.

Allah menerima taubatnya Daud As dan Allah mengembalikan tahta putranya (Nabi Sulaiman As), Allah mengangkat penyakit Nabi Ayyub As, Allah menyelamatkan Nabi Musa As dan menenggelamkan Fir’aun di tengah laut.

Allah mengeluarkanNabi Yunus As dari Perutnya Paus, dan pada hari ini Nabi Muhammad SAW dilahirkan (salah satu pendapat mengenai hari lahirnya Rasulullah SAW. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghunyah li Thalibi Tariq al-Haq, Juz 2 Hal. 90-92)

Selain perbedaan pendapat mengenai alasan mengapa 10 Muharram dinamai Asyura, Syekh Abdul Qadir al-Jilani juga membeberkan beberapa perbedaan pendapat terkait kapan tepatnya hari Asyura’ ini. Dalam kitab yang sama, Beliau membuat pasal tersendiri terkait ini, beliau mengatakan;

[(فصل) واختلفوا في أي يوم هو من المحرم] فقال أكثرهم: اليوم العاشر من المحرم وهو الصحيح لما تقدم. وقال بعضهم: هو الحادي عشر منه. ونقل عن عائشة -رضي الله عنها -أنه هو التاسع منه.

Menurut riset beliau, mayoritas ulama’ berpendapat bahwa hari Asyura’ jatuh pada tanggal 10 Muharram, dan ini lah pendapat yang sahih menurut beliau. Kemudian sebagian ulama’ berpendapat jatuh pada tanggal 11 Muharram, dan versi pendapatnya Sayyidah Aisyah jatuh pada tanggal 9 Muharram. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghunyah li talibi tariq al-haq )

Demikianlah penjelasan terkait khilaf penyebutan nama Asyura’, alasan dinamai dengan nomenklatur tersebut dan perbedaan pendapat terkait kapan tanggal Ayura’. Semoga bermanfaat, Wallahu A’lam bi al-shawab.

BINCANG SYARIAH

Mengapa 10 Muharram Dinamai Asyura?

Mengapa 10 Muharram dinamai Asyura? Nomenklatur ini merupakan derivasi dari diktum al-asyr, yakni huruf ain-nya dibaca fathah, yang bermakna nama atas bilangan tertentu.

Namun ada yang mengatakan bahwa lafadz ini berasal dari lafadz yang sama, namun ain-nya dibaca kasrah, yakni al-‘isyr. Demikian pula dalam lafadz Asyura’, ada yang membacanya dengan tidak ada alifnya setelah huruf ‘ain, yakni Asyura’. (Futuhat al-Wahhab bi taudih syarh manhaj al-thullab, atau yang biasa dikenal dengan judul Hasyiyah al-Jamal 2/347)

Alasan mengapa 10 Muharram dinamai Asyura, ulama berbeda pandangan. Menurut penuturan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, ada beberapa pendapat mengenai hal ini, yaitu sebagai berikut;

Pertama, dinamai dengan Asyura’, sebab ini merupakan tanggal 10 dari bulan Muharram. Ini merupakan pendapat dari mayoritas ulama’.

kedua, Sebagian dari mereka mengatakan bahwa alasannya adalah karena ini merupakan karamah yang ke-sepuluh yang diberikan kepada umat ini. Di mana yang pertama adalah Rajab, yaitu bulannya Allah yang dijadikan karamah bagi umat Rasulullah SAW.

Bahkan ini menjadi keutamaan tersendiri bagi mereka, dibanding umat yang lain. Kemudian bulan Sya’ban, di mana keutamaannya itu seperti keutamaan antara Rasulullah SAW yang melebihi keutamaan para nabi yang lain.

Lalu bulan Ramadhan, yang mana keutamaannya seperti keutamaannya Allah dibanding dengan makhluknya. Kemudian lailat al-qadr (yang fadilahnya melebihi ibadah di seribu bulan), hari raya, ayyam al-asyr (10 hari awal bulan Dzulhijjah), hari Arafah (yang keutamaannya bisa menghapus dosa 2 tahun), hari kurban, hari jum’at, dan hari Asyura’ yang bisa menghapus dosa satu tahun.

Setiap hari-hari yang telah disebutkan ini, merupakan karamah yang diberikan Allah kepada umatnya Rasulullah SAW agar supaya bisa mengurangi dan menghilangkan dosa-dosa mereka.

Ketiga, Dan sebagian ulama’ yang lain mengatakan bahwasanya alasan 10 muharram dinamai dengan Asyura’ adalah bahwa pada hari tersebut Allah memberikan 10 karamah kepada 10 Nabi.

Antara lain; Allah menerima taubatnya Nabi Adam As, Allah mengangkat Nabi Idris ke Langit, Bahtera Nabi Nuh sudah berhenti berlayar pasca kejadian banjir bandang yang menewaskan seluruh umat manusia di zaman tersebut.

Nabi Ibrahim dilahirkan di hari ini dan di hari yang sama Allah mengangkat beliau menjadi kekasih-Nya, serta Allah menyelamatkan beliau dari perlakuan Namrudz.

Allah menerima taubatnya Daud As dan Allah mengembalikan tahta putranya (Nabi Sulaiman As), Allah mengangkat penyakit Nabi Ayyub As, Allah menyelamatkan Nabi Musa As dan menenggelamkan Fir’aun di tengah laut.

Allah mengeluarkanNabi Yunus As dari Perutnya Paus, dan pada hari ini Nabi Muhammad SAW dilahirkan (salah satu pendapat mengenai hari lahirnya Rasulullah SAW. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghunyah li Thalibi Tariq al-Haq, Juz 2 Hal. 90-92)

Selain perbedaan pendapat mengenai alasan mengapa 10 Muharram dinamai Asyura, Syekh Abdul Qadir al-Jilani juga membeberkan beberapa perbedaan pendapat terkait kapan tepatnya hari Asyura’ ini. Dalam kitab yang sama, Beliau membuat pasal tersendiri terkait ini, beliau mengatakan;

[(فصل) واختلفوا في أي يوم هو من المحرم] فقال أكثرهم: اليوم العاشر من المحرم وهو الصحيح لما تقدم. وقال بعضهم: هو الحادي عشر منه. ونقل عن عائشة -رضي الله عنها -أنه هو التاسع منه.

Menurut riset beliau, mayoritas ulama’ berpendapat bahwa hari Asyura’ jatuh pada tanggal 10 Muharram, dan ini lah pendapat yang sahih menurut beliau. Kemudian sebagian ulama’ berpendapat jatuh pada tanggal 11 Muharram, dan versi pendapatnya Sayyidah Aisyah jatuh pada tanggal 9 Muharram. (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghunyah li talibi tariq al-haq )

Demikianlah penjelasan terkait khilaf penyebutan nama Asyura’, alasan dinamai dengan nomenklatur tersebut dan perbedaan pendapat terkait kapan tanggal Ayura’. Semoga bermanfaat, Wallahu A’lam bi al-shawab.

BINCANG SYARIAH

Amalan Sunnah 10 Muharram yang Perlu Kita Baca

Di dalam Islam, tanggal 10 Muharram disebut dengan hari ‘Asyura. Selain puasa, terdapat beberapa amalan sunnah yang terdiri dari zikir dan doa yang dianjurkan untuk dibaca pada 10 Muharram. Berdasarkan keterangan dalam kitab Kanzun Najah Was Surur, berikut beberapa amalan sunnah 10 Muharram yang perlu kita baca.

Pertama, membaca ayat Kursi sebanyak 360 kali.

Kedua, membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Ketiga, membaca zikir hasbiyallah berikut sebanyak 70 kali;

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ

Hasbunallaahu wa ni’mal wakiilu ni’mal mawlaa wa ni’man nashiir.

Keempat, membaca doa berikut sebanyak 10 kali;

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ المِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ، وَالْحَمْدُ للهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ، وَاللهُ أكْبَرُ مِلْءَ المِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ

سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا، وَالْحَمْدُ للهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا ، واللهُ أكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا.

أسْأَلُكَ السَّلاَمَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Maha suci Allah, sepenuh mizan (timbangan) dan sepanjang batas ilmu pengetahuan, serta sejumlah besar keridhaan, dan seindah dekorasi hiasan ‘Arsy. Segala puji bagi Allah, sepenuh mizan (timbangan) dan sepanjang batas ilmu pengetahuan, serta sejumlah besar keridhaan, dan seindah dekorasi hiasan ‘Arsy. Maha Besar Allah, sepenuh mizan (timbangan) dan sepanjang batas ilmu pengetahuan, serta sejumlah besar keridhaan, dan seindah dekorasi hiasan ‘Arsy. Tidak ada tempat berlindung dan tempa yang aman dari (kehendak buruk) Allah kecuali kepada Allah sendiri.

Maha suci Allah, dengan segenap dan sejumlah bilangan genap-ganjil. Dan sejumlah kalimat-kalimat (kekuasaan) Allah yang sempurna. Segala puji bagi Allah, dengan segenap dan sejumlah bilangan genap-ganjil. Dan sejumlah kalimat-kalimat (kekuasaan) Allah yang sempurna. Maha Besar Allah, dengan segenap dan sejumlah bilangan genap-ganjil. Dan sejumlah kalimat-kalimat (kekuasaan) Allah yang sempurna.

Aku memohon keselamatan kepada-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang paling belas kasih dari orang orang yang belas kasih. Tidak ada kekuatan untuk melakukan ibadah dan tidak ada kekuatan untuk meninggalkan maksiat kecuali kekuatan dari Allah. Semoga Allah memberikan rahmat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga dan sahabat-Nya, semuanya. Segala puji bagi Allah, pengatur alam semesta.

Kelima, membaca doa berikut;

اَللَّهُمَّ يَا مُفَرِّجَ كُلِّ كَرْبٍ، وَيَا مُخْرِجَ ذِي النُّونِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَيَا جَامِعَ شَمْلِ يَعْقُوبَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَيَا غَافِرَ ذَنبِ دَاوُدَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَيَا كَاشِفَ ضُرِّ أَيُّوبَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَيَا سَامِعَ دَعْوَةِ مُوسَى وَهَارُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَيَا خَالِقَ رُوحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَبِيبِكَ وَمُصْطَفَاكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَيَا رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنتَ إِقْضِ حَاجَاتِنَا فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَأَطِلْ أَعْمَارَنَا فِي طَاعَتِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَرِضَاكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، وَأَحْيِنَا حَيَاةً طَيِّبَةً، وَتَوَفَّنَا عَلَى اْلإِسْلاَمِ وَاْلإِيمَانِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين

Ya Allah, wahai Yang membebaskan segala kesulitan. Wahai Yang melepaskan Dzin-Nun (Nabi Yunus) di hari ‘Asyura. Wahai Yang menghimpun kembali yg berserak Nabi Ya’qub di hari ‘Asyura. Wahai Yang mengampuni dosa Nabi Daud di hari ‘Asyura. Wahai Yang menyembuhkan derita Nabi Ayub di hari ‘Asyura. Wahai Yang mendengar doa Nabi Musa dan Nabi Harun di hari ‘Asyura. Wahai Yang menciptakan ruh Nabi Muhammad Saw di hari ‘Asyura. Wahai Yang mengasihi dunia dan akhirat. Panjangkanlah umurku dalam ibadah dan cinta kepada-Mu. Wahai Yang maha Pengasih diantara yang pengasih. Hidupkan-lah aku dalam kehidupan yang baik, matikanlah aku dalam kepasrahan dan percaya kepada-Mu. Wahai Yang maha Pengasih diantara yang Pengasih.

Keenam, membaca doa berikut;

اللهم يَا مُحْسِنُ قَدْ جَاءَكَ الْمُسِيْءُ، وَقَدْ أَمَرْتَ يَا مُحسِنُ بِالتَّجَاوُزِ عَنِ الْمُسِيْءِ، فَأَنْتَ الْمُحْسِنُ وَأَنَا الْمُسِيْءُ، فَتَجَاوَزْ عَنْ قَبِيْحِ مَا عِنْدِيْ بِجَمِيْلِ مَا عِنْدَكَ، فَأَنْتَ بِالْبِرِّ مَعْرُوْفٌ، وَبِاْلإِحْسَانِ مَوْصُوْفٌ، أَنِلْنِيْ مَعْرُوْفَكَ وَأَغْنِنِيْ بِهِ عَنْ مَعْرُوْفِ مَنْ سِوَاكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

Ya Allah, wahai Dzat yang baik, telah datang kepada-Mu orang yang jahat dan Engkau telah menyuruh untuk memaafkan orang yang jahat. Engkau Maha Baik dan aku orang jahat, maka ampunilah kejahatanku dengan keindahan diri-Mu. Engkau dikenal dengan selalu berbuat baik, dan disifati dengan ihsan. Berilah aku kebaikan-Mu dan cukupkan aku dengannya dari kebaikan selain diri-Mu, wahai Dzat yang paling pengasih di antara para pengasih. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat pada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga serta sahabatnya, juga memberikan keselamat hingga hari pembalasan.

BINCANG SYARIAH

7 Peristiwa Besar Umat Islam yang Terjadi Pada 10 Muharram

Bulan Muharram atau dalam istilah penanggalan jawa disebut bulan suro merupakan bulan yang sering dilekatkan dengan cerita mistis.

Bahkan, sampai saat ini ada beberapa pihak yang tidak berani menyelenggarakan acara atau hajatan di bulan muharram atau suro karena kemistisan di bulan pertama tahun hijriyah ini.

Namun, tentunya tidak semua orang percaya dengan hal tersebut. Apalagi, zaman semakin berkembang, dan cerita-cerita mitos semakin ditinggalkan oleh beberapa orang.

Dibalik semua itu, bulan Muharram atau bulan suro sebenarnya memiliki sejarah yang besar bagi perjalanan Islam di dunia, tepatnya pada 10 muharram, yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 29 September 2017.

Pada tanggal 10 muharram tersebut, ada tujuh peristiwa besar yang harus diketahui oleh umat muslim di seluruh dunia.

Dikutip dari laman ‘nu online’, berikut ini 7 peritiwa besar umat Islam yang terjadi pada tanggal 10 muharram.

 

1. Nabi Adam bertobat kepada Allah

Nabi Adam, disebutkan bertobat dan meminta ampunan Tuhan pasca dikeluarkan dari surga. Pada tanggal 10 muharram inilah, tobat Nabi Adam diterima Allah dan diampuni segala dosanya. Saat itu, dikisahkan nabi Adam menangis tanpa henti karena menyesal perbuatannya memakan buah quldi.

 

2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi

Tanggal 10 muharram juga merupakan tanggal di mana kapal Nabi Nuh berlabuh. Setelah berlayar lama dari banjir air bah yang diturunkan Tuhan, akhirnya kapal Nabi Nuh berlabuh di bukit Zuhdi. Banjir tersebut diturunkan Tuhan untuk memusnahkan kaum Nabi Nuh yang durhaka.

3. Selamatnya Nabi Ibrahim dari siksa api Namrud

Tanggal 10 muharram juga merupakan hari dimana Nabi Ibrahim selamat dari siksa api raja Namrud. Nabi Ibrahim dihukum oleh Namrud karena merusak berhala yang disembah oleh Namrud dan rakyatnya. Kala itu, Nabi Ibrahim memenggal tiap kepala berhala yang ada di kuil dengan kapak dan kemudian menggantungkan kapak tersebut di leher berhala yang terbesar di kuil.

Kejadian ini diketahui Namrud, yang kemudian memerintahkan prajuritnya untuk menangkap dan menghukum Nabi Ibrahim dengan cara dibakar api. Namun saat itu Tuhan menyelamatkan Nabi Ibrahim dan memberikan mukjizat tidak bisa dibakar oleh api.

 

4. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara Mesir

Pada tanggal 10 muharram ini pula kisah Nabi Yusuf yang terkenal dengan ketampanannya dimulai. Dikisahkan, Nabi Yusuf pernah dipenjara karena difitnah ingin melakukan tindakan tercela pada Zulaikha. Padahal kejadian yang sebenarnya adalah Zulaikha yang menggoda nabi Yusuf. Namun, setelah melalui pembuktian yang panjang, akhirnya nabi Yusuf dibebaskan dan terbukti tidak bersalah.

5. Nabi Yunus keluar dari perut ikan hiu

Dikisahkan, pada suatu masa, Nabi Yunus pernah menyerah untuk menasihati kaumnya yang ingkar. Nabi Yunus kemudian berkelana dan meninggalkan kaumnya. Suatu ketika saat Nabi Yunus naik sebuah kapal, terjadilah sebuah badai yang besar.

Para awak kapal kemudian memutuskan untuk mengurangi beban berat agar kapal tidak tenggelam. Mereka lalu melakukan undian untuk memutuskan siapa penumpang kapal yang akan dibuang di tengah lautan.

Dari tiga kali undian dilakukan, nama Nabi Yunus lah yang selalu keluar. Awak kapal sebetulnya keberatan dengan hasil undian tersebut. Namun, Nabi Yunus yang tahu bahwa ini adalah kehendah Tuhan rela menerjunkan diri ke lautan yang ganas.

Tuhan yang mendengar doa nabi Yunus kemudian mendatangkan ikan paus untuk menelan sang nabi. Setelah berada selama 40 hari di perut ikan paus, nabi Yunus akhirnya keluar dengan selamat. Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus bertepatan dengan tanggal 10 muharram.

 

6. Nabi Ayyub disembuhkan Allah dari penyakitnya

Pada suatu ketika nabi Ayyub diberi cobaan Tuhan dengan penyakit kulit yang menjijikkan. Karena penyakit tersebut, semua yang dimiliki nabi Ayyub pergi meninggalkan beliau. Termasuk kaumnya yang sebelumnya selalu dibantu oleh kedermawanan Nabi Ayyub. Namun karena keihklasannya, pada tanggal 10 muharram, Tuhan mengangkat dan menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub.

7. Nabi Musa dan umatnya selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah

Nabi Musa adalah pemimpin revolusioner bani Israil yang diperbudak oleh Firaun. Nabi Musa berhasil mengajak kaumnya untuk pergi meninggalkan Mesir dan mencari tanah yang dijanjikan Tuhan.

Namun celakanya, Firaun dan prajuritnya melakukan pengejaran terhadap Nabi Musa dan kaumnya. Hingga suatu ketika mereka terjebak di laut merah.

Atas kuasa Tuhan, laut merah tersebut terbelah sehingga Nabi Musa dan kaumnya dapat melintas. Setelah Nabi Musa dan kaumnya melintas, laut itu kemudian kembali seperti semula dan menenggelamnkan Firaun (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

 

TRIBUN NEWS

 

—————————————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!