5 Ketentuan Doa pada Allah

DALAM dunia Islam, doa bukan hanya berarti shalat dan melakukan permohonan kepada Allah secara lisan saja. Semua ucapan, sikap, perilaku, penampilan, tindakan, apa pun pola dan bentuknya, akan menambah nilai perbuatan tersebut. Kepada Allah, ada ketentuan doa yang harus kita ketahui.

Segala perbuatan baik yang bermanfaat dan menyentuh, semua dimensi yang ada, dapat dikategorikan sebagai aktualisasi doa, seperti bekerja mencari rezeki yang halal, memelihara kesehatan ruhani dan jasmani, menuntut ilmu yang bermanfaat, melayani masyarakat, berkarya yang mendatangkan kemaslahatan umat manusia, dan lain sebagainya.

Segenap usaha manusia akan sirna kecuali perbuatan yang diniatkan, diyakini, ditujukan, dan dimaksudkan hanya untuk Allah SWT, dengan (bersama) Allah. Ia akan menjadi simpanan kelak di kemudian hari serta kekal abadi disisiNya.

Ketentuan Doa pada Allah, Multidimensional

Allah SWT berfirman: “(Sebenarnya) apa yang ada pada kamu akan habis dan hilang lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah tetap kekal dan sesungguhnya Kami akan membalas orang-orang yang sabar dengan memberikan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.” (Surah An-Nahl ayat 96)

Dengan cara pandang ini, dapat dikatakan bahwa doa itu multidimensional dan tiada terhingga jumlah serta pola aplikasinya. Bahkan, berkarya dengan karya yang bemanfaat dan mengharapkan kemaslahatan atas hasil karyanya itu dapat dikategorikan sebagai doa yang aktual.

Ketentuan Doa pada Allah, 5 Hal

Ibadah dan konsentrasi kepada Allah SWT selalu disertai dengan beberapa hal:

Pertama, mengesampingkan hawa nafsu dan hasrat-hasrat atau motivasi-motivasi duniawi yang rendah.

Kedua, tidak membanggakan nasab keturunan, bangsa, bahasa, pakaian, madzhab, harta, dan kedudukan.

Ketiga, niat semata-mata mengharap ridha, cinta, dan perjumpaan dengan Allah SWT.

Keempat, berpegang teguh kepada Dzat yang Maha Indah, Maha Agung, Maha Perkasa, dan Maha Sempurna.

Kelima, rasa syukur kepada pemilik segala nikmat. Karena amal shalih selalu dbarengi dengan hal-hal tersebut, maka ia menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh bagi pembinaan individu dan sosial manusia serta rahmat bagi seluruh alam.

Ketentuan Doa pada Allah, Ibadah

Begitu luasnya dimensi doa sebagai ibadah, hal itu telah dijelaskan Rasulullah SAW. Di antaranya dalam riwayat di bawah ini:

“Abu Dzar Ra. Berkata, “Nabi SAW. Telah bersabda kepadaku, janganlah kamu meremehkan suatu kebaikan sedikit pun, sekalipun hanya menyambut saudaramu dengan wajah yang manis.” (HR.Muslim). []

ISLAMPOS