Tokoh Indonesia yang Masuk 500 Muslim Berpengaruh di Dunia

LamanĀ themuslim500.com, merilis daftar tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Terdapat banyak tokoh Muslim Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Yang menjadi spesial, muncul empat tokoh Islam asal Indonesia di posisi 50 Muslim berpengaruh. Selain Presiden Jokowi dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj serta mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, juga terdapat Habib Luthfi bin Yahya pada urutan ke-48.

Jokowi dikenal sebagai presiden RI yang memunculkan budaya blusukan. Dia dinilai sebagai politikus yang bersih dari tuduhan korupsi dan nepotisme, baik saat menjabat sebagai wali kota Solo maupun gubernur Jakarta.

Untuk Said Aqil dan Din Syamsuddin, kiprah keduanya dalam memimpin ormas Islam terbesar dan mempromosikan Islam damai dikenal luas masyarakat.

Selain itu, terdapat juga cendekiawan Muslim Haidar Bagir yang masuk kategori tokoh ‘philanthropy, charity, development’. Pendiri grup penerbitan Mizan tersebut bergabung bersama Said Aqil dan Din Syamsuddin.

Dalam daftar tokoh politik atau ‘Political’, terdapat pula nama Anis Matta dan Letjen (Purn) Prabowo Subianto yang mendampingi Jokowi. Anis Matta dikenal sebagai pendiri dan mantan presiden PKS. Untuk Prabowo, ia merupakan pendiri Partai Gerindra dan capres 2014.

Adapun, pendiri Ponpes Ngruki Abu Bakar Bashir juga masuk tokoh berpengaruh dunia, namun masuk kategori ‘Extremists’.

Untuk kategori ‘Scholarly’, muncul dua nama yang terkenal di Indonesia. Keduanya adalah tokoh Nahdlatul Ulama KH Achmad Mustofa Bisri alias Gus Mus dan mantan ketua umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, plus Habib Luthfi Yahya.

Di kategori ‘Preachers & Spiritual Guides’ beberapa nama tokoh asal Indonesia masuk terdaftar. Di antaranya mantan menteri pemberdayaan perempuan Prof Tuti Alawiyaah dan pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym.

Untuk tokoh ‘Media’, nama sastrawan Goenawan Mohammad juga masuk daftar. Goenawan dikenal sebagai penulis aktif malajah Tempo.

Penulis produktif, Asma Nadia masuk dalam daftar ‘Arts and Culture’. Asma yang sudah lebih menghasilkan 40 buku, baik novel maupun kisah nyata juga mendirikan penerbitan sendiri. Bukunya juga sudah ada yang diangkat dilayar lebar. Helvy Tiana Rosa yang juga saudara Asma masuk tokoh berpengaruh dalam kategori yang sama.

 

sumber: Republika Online/TheMuslim500.com