Mengenal Nama Allah “As-Samii’”

Dalil-dalil yang menunjukkan nama Allah As-Samii’

Allah Ta’ala berfirman,

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah As-Samii’ (Dzat yang Maha mendengar) dan Al-Bashiir (Dzat yang Maha melihat).” (QS. Asy-Syura [42]: 11)

Demikian pula Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah As-Samii’ (Dzat yang Maha mendengar) dan Al-‘Aliim (Dzat yang Maha Mengetahui).” (QS. Al-Baqarah [2]: 127)

Juga firman Allah Ta’ala,

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia adalah As-Samii’ (Dzat yang Maha mendengar) dan Al-’Aliim (Dzat yang Maha mengetahui).” (QS. Fushilat [41]: 36) 

Dan ayat-ayat Al-Qur’an lainnya yang sangat banyak sebagai dalil ditetapkannya nama Allah As-Samii’.

Kita pun mendapati dalil dari As-Sunnah, misalnya salah satu doa ta’awudz yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ

“Aku berlindung kepada Allah, As-Samii’ (Dzat yang Maha mendengar), dan Al-‘Aliim (Dzat yang Maha mengetahui) dari setan yang terkutuk, dari gangguannya, dari tiupannya dan dari semburannya.” (HR. Abu Dawud no. 775, At-Tirmidzi no. 242, dan Ahmad 18: 51, shahih)

Makna As-Samii’

Nama Allah Ta’ala As-Samii’ memiliki dua makna,

Pertama, mendengar dalam arti merespon (mengabulkan) permohonan hamba-hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya. 

Makna ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ

“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua-(ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (mengabulkan) doa.” (QS. Ibrahim [14]: 39)

Ke dua, mendengar dalam arti menangkap suara. Makna ke dua ini memiliki beberapa makna turunan. Turunan pertama adalah menunjukkan bahwa tidak ada satu suara pun kecuali pasti didengar oleh Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. Al-Mujadilah [58]: 1) 

Ayat ini menunjukkan kesempurnaan sifat mendengar Allah Ta’ala. Oleh karena itu, ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَسِعَ سَمْعُهُ الْأَصْوَاتَ

“Segala puji bagi Allah yang pendengarannya meliputi semua suara.” (HR. Ahmad 40: 228)

Turunan ke dua adalah mendengar dalam arti memberikan pertolongan, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى

“Allah berfirman, “Janganlah kamu berdua khawatir. Sesungguhnya Aku beserta kamu berdua. Aku mendengar dan melihat.” (QS. Thaaha [20]: 46)

Turunan ke tiga adalah mendengar dalam arti memberikan ancaman dan peringatan, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ بَلَى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ

“Apakah mereka mengira, bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) kami selalu mencatat di sisi mereka.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 80)

Demikianlah pembahasan ini, semoga bermanfaat agar kita semakin mengenal Allah Ta’ala. Juga agar kita semakin takut kepada Allah Ta’ala karena Dia mendengar semua perkataan yang kita ucapkan.

[Selesai]

***

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.or.id

Catatan kaki:

Disarikan dari kitab Syarh Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, hal. 134-135 (cetakan ke empat tahun 1427, penerbit Daar Ibnul Jauzi KSA).

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/55004-mengenal-nama-allah-as-samii.html

Al Qoriib

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Dekat, senantiasa melimpahkan hidayah kepada kita sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang sholeh. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Salah satu asma Allah Swt adalah Al Qoriib, Allah Yang Maha Dekat. Allah Swt berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah [2] : 186)

Allah Maha Dekat. Tentu dekatnya Allah dengan kita itu berbeda dengan dekatnya kita pada benda-benda di sekitar kita. Allah Swt bersemayam di atas Arsy, namun pengetahuan-Nya sangat dekat dengan kita, kekuasaan-Nya teramat dekat dengan kita.

Sehalus apapun bisikan kita, Allah mendengarnya. Serahasia apapun perbuatan kita, Allah melihatnya. Tidak ada yang tersembunyi dari pengetahuan Allah, karena Allah sesungguhnya sangat dekat dengan kita.

Allah Swt berfirman, “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada” (QS. Al Mujadilah [58] : 7)

Rasa yakin bahwa Allah Maha Dekat akan membuat kita senantiasa memelihara niat, ucapan dan perbuatan kita. Karena jikalau kita malu berbuat jelek di hadapan manusia, maka tentu akan lebih malu lagi jika berbuat jelek di hadapan pengetahuan Allah Swt. Oleh karena itu, sungguh mengherankan jikalau ada orang yang seolah tanpa merasa bersalah dia korupsi, mengambil harta yang bukan haknya. Tidakkah ia sadar bahwa perbuatannya diketahui oleh Allah Swt.

Teknologi di jaman sekarang memungkinkan manusia untuk mengetahui perbuatan manusia lainnya yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Yaitu bisa dengan menggunakan alat penyadap atau kamera tersembunyi. Akan tetapi, alat-alat semacam itu masih memiliki kelemahan. Banyak hal yang terlewat disadap, banyak sudut yang terlewat direkam. Namun, pengetahuan Allah tidak ada batasannya. Allah Mengetahui segala kejadian di dalam lautan hingga di ruang angkasa, yang terang-terangan hingga yang paling rahasia.

Dialah Allah, Al Qoriib, Dzat Yang Maha Dekat. Semoga kita termasuk orang-orang yang giat untuk semakin mengenal Allah dan semakin dekat dengan-Nya. Aamiin yaa Robbal aalamiin. [smstauhiid]

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK

Al A’la, Allah Yang Maha Tinggi

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah dan kembali kepada-Nya. Dialah Allah yang menciptakan dan menguasai segalanya. Hanya kepada Allah kita memohon dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Salah satu asma Allah adalah Al Ala, Allah Yang Maha Tinggi. Di dalam Al Quran Allah Swt berfirman, “Katakanlah: serulah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrohpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya. Dan, tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu? Mereka menjawab: (perkataan) yang benar, dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Sabaa [34] : 22-23)

Kalau kita sudah mengenal Allah Yang Maha Tinggi, maka kita tidak akan meninggi-ninggikan siapapun selain Allah. Kita tidak akan meninggi-ninggikan siapapun, karena tidak ada orang yang tinggi derajatnya kecuali Allah-lah yang meninggikannya.

Jika kita memiliki jabatan tinggi, maka bersikaplah sewajarnya saja, tidak perlu meninggi-ninggikan diri (sombong), karena bukan jabatan itu yang membuat derajat kita tinggi di hadapan Allah Swt, melainkan jikalau jabatan tersebut menjadi jalan kita menjadi ahli takwa kepada Allah Swt. Ketakwaannya inilah yang membuat ia ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt.

Sesuai dengan janji Allah Swt. di dalam Al Quran, “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu..” (QS. Al Hujurot [49] : 13)

Allah Yang Maha Tinggi. Hanya Allah yang kuasa meninggikan dan merendahkan makhluk-Nya. Maka, tidak perlu silau melihat ketinggian atau kedudukan orang lain, tak usah merasa mulia dari orang lain ketika mendapat jabatan tinggi. Yakinilah semua itu tidak ada apa-apanya di hadapan Allah apalagi jika tidak menjadi jalan ibadah kepada-Nya. Kedudukan tinggi di dunia yang malah menjadi jalan kesombongan, hakikatnya adalah kehinaan.

Kalau kita mau terpukau dan kagum pada ketinggian manusia hendaklah karena ketinggian amal sholeh, ibadah dan akhlaknya. Bahkan, “iri” terhadap orang sholeh karena kesholehannya ini sangat dianjurkan sehingga kita pun terpacu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menjadi lebih dekat kepada Allah Swt.

Maka, milikilah cita-cita untuk memiliki ketinggian sejati, yaitu ketinggian iman kepada Allah, ketinggian kualitas ibadah dan akhlak. Inilah yang akan menjadi jalan diangkatnya derajat kita oleh Allah Swt. Yang Maha Tinggi. Semoga kita termasuk orang-orang yang demikian. Aamiin yaa Robbal aalamiin.[smstauhiid]

 

INILAH MOZAIK

Asmaul Husnah, Nama-Nama Terbaik yang Dimiliki Allah SWT

Asmaul Husna adalah berasal dari kata asma yang berarti nama dan kata husna yang artinya baik. Jadi, Arti Asmaul Husna adalah nama-nama yang terbaik. Dan nama-nama terbaik ini hanya dimiliki dan disandang oleh Allah SWT.
Arti Asmaul Husna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan atau gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah SWT yang agung dan mulia tersebut adalah suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan yang hanya milik Allah.

 

Sifat-sifat Allah SWT ini dijelaskan dengan istilah Asmaul Husna, dan ada 99 Asmaul Husna, yaitu :
  1. Ar Rahman الرحمن  artinya Yang Maha Pengasih
  2. Ar Rahiim الرحيم artinya  Yang Maha Penyayang
  3. Al Malik الملك  artinya Yang Maha Merajai/Memerintah
  4. Al Quddus القدوس  artinya Yang Maha Suci
  5. As Salaam السلام  artinya Yang Maha Memberi Kesejahteraan
  6. Al Mu`min المؤمن  artinya Yang Maha Memberi Keamanan
  7. Al Muhaimin المهيمن artinya  Yang Maha Pemelihara
  8. Al `Aziiz العزيز  artinya Yang Maha Perkasa
  9. Al Jabbar الجبار artinya  Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
  10. Al Mutakabbir المتكبر  artinya Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
  11. Al Khaliq الخالق  artinya Yang Maha Pencipta
  12. Al Baari` البارئ  artinya Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
  13. Al Mushawwir المصور  artinya Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
  14. Al Ghaffaar الغفار  artinya Yang Maha Pengampun
  15. Al Qahhaar القهار  artinya Yang Maha Memaksa
  16. Al Wahhaab الوهاب  artinya Yang Maha Pemberi Karunia
  17. Ar Razzaaq الرزاق  artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
  18. Al Fattaah الفتاح  artinya Yang Maha Pembuka Rahmat
  19. Al `Aliim العليم  artinya Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
  20. Al Qaabidh القابض  artinya Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
  21. Al Baasith الباسط  artinya Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
  22. Al Khaafidh الخافض  artinya Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
  23. Ar Raafi` الرافع  artinya Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
  24. Al Mu`izz المعز  artinya Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
  25. Al Mudzil المذل  artinya Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
  26. Al Samii` السميع  artinya Yang Maha Mendengar
  27. Al Bashiir البصير  artinya Yang Maha Melihat
  28. Al Hakam الحكم  artinya Yang Maha Menetapkan
  29. Al `Adl العدل  artinya Yang Maha Adil
  30. Al Lathiif اللطيف  artinya Yang Maha Lembut
  31. Al Khabiir الخبير  artinya Yang Maha Mengenal
  32. Al Haliim الحليم  artinya Yang Maha Penyantun
  33. Al `Azhiim العظيم  artinya Yang Maha Agung
  34. Al Ghafuur الغفور  artinya Yang Maha Memberi Pengampunan
  35. As Syakuur الشكور  artinya Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
  36. Al `Aliy العلى  artinya Yang Maha Tinggi
  37. Al Kabiir الكبير  artinya Yang Maha Besar
  38. Al Hafizh الحفيظ  artinya Yang Maha Memelihara
  39. Al Muqiit المقيت  artinya Yang Maha Pemberi Kecukupan
  40. Al Hasiib الحسيب  artinya Yang Maha Membuat Perhitungan
  41. Al Jaliil الجليل  artinya Yang Maha Luhur
  42. Al Kariim الكريم  artinya Yang Maha Pemurah
  43. Ar Raqiib الرقيب  artinya Yang Maha Mengawasi
  44. Al Mujiib المجيب  artinya Yang Maha Mengabulkan
  45. Al Waasi` الواسع  artinya Yang Maha Luas
  46. Al Hakiim الحكيم  artinya Yang Maha Maka Bijaksana
  47. Al Waduud الودود  artinya Yang Maha Mengasihi
  48. Al Majiid المجيد  artinya Yang Maha Mulia
  49. Al Baa`its الباعث  artinya Yang Maha Membangkitkan
  50. As Syahiid الشهيد  artinya Yang Maha Menyaksikan
  51. Al Haqq الحق  artinya Yang Maha Benar
  52. Al Wakiil الوكيل  artinya Yang Maha Memelihara
  53. Al Qawiyyu القوى  artinya Yang Maha Kuat
  54. Al Matiin المتين  artinya Yang Maha Kokoh
  55. Al Waliyy الولى  artinya Yang Maha Melindungi
  56. Al Hamiid الحميد  artinya Yang Maha Terpuji
  57. Al Muhshii المحصى  artinya Yang Maha Mengalkulasi (Menghitung Segala Sesuatu)
  58. Al Mubdi` المبدئ  artinya Yang Maha Memulai
  59. Al Mu`iid المعيد  artinya Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
  60. Al Muhyii المحيى  artinya Yang Maha Menghidupkan
  61. Al Mumiitu المميت  artinya Yang Maha Mematikan
  62. Al Hayyu الحي  artinya Yang Maha Hidup
  63. Al Qayyuum القيوم  artinya Yang Maha Mandiri
  64. Al Waajid الواجد  artinya Yang Maha Penemu
  65. Al Maajid الماجد  artinya Yang Maha Mulia
  66. Al Wahid الواحد  artinya Yang Maha Tunggal
  67. Al Ahad الاحد  artinya Yang Maha Esa
  68. As Shamad الصمد  artinya Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
  69. Al Qaadir القادر  artinya Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
  70. Al Muqtadir المقتدر  artinya Yang Maha Berkuasa
  71. Al Muqaddim المقدم artinya  Yang Maha Mendahulukan
  72. Al Mu`akkhir المؤخر  artinya Yang Maha Mengakhirkan
  73. Al Awwal الأول  artinya Yang Maha Awal
  74. Al Aakhir الأخر  artinya Yang Maha Akhir
  75. Az Zhaahir الظاهر  artinya Yang Maha Nyata
  76. Al Baathin الباطن  artinya Yang Maha Ghaib
  77. Al Waali الوالي  artinya Yang Maha Memerintah
  78. Al Muta`aalii المتعالي  artinya Yang Maha Tinggi
  79. Al Barru البر  artinya Yang Maha Penderma (Maha Pemberi Kebajikan)
  80. At Tawwaab التواب  artinya Yang Maha Penerima Tobat
  81. Al Muntaqim المنتقم  artinya Yang Maha Pemberi Balasan
  82. Al Afuww العفو  artinya Yang Maha Pemaaf
  83. Ar Ra`uuf الرؤوف  artinya Yang Maha Pengasuh
  84. Malikul Mulk مالك الملك  artinya Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
  85. Dzul Jalaali Wal Ikraam ذو الجلال و الإكرام  artinya Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
  86. Al Muqsith المقسط  artinya Yang Maha Pemberi Keadilan
  87. Al Jamii` الجامع  artinya Yang Maha Mengumpulkan
  88. Al Ghaniyy الغنى  artinya Yang Maha Kaya
  89. Al Mughnii المغنى  artinya Yang Maha Pemberi Kekayaan
  90. Al Maani المانع  artinya Yang Maha Mencegah
  91. Ad Dhaar الضار  artinya Yang Maha Penimpa Kemudharatan
  92. An Nafii` النافع  artinya Yang Maha Memberi Manfaat
  93. An Nuur النور  artinya Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
  94. Al Haadii الهادئ  artinya Yang Maha Pemberi Petunjuk
  95. Al Badii’ البديع  artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya
  96. Al Baaqii الباقي  artinya Yang Maha Kekal
  97. Al Waarits الوارث  artinya Yang Maha Pewaris
  98. Ar Rasyiid الرشيد  artinya Yang Maha Pandai
  99. As Shabuur الصبور  artinya Yang Maha Sabar

Itulah Arti Asmaul Husna atau 99 nama Allah SWT, semoga bermanfaat.

Asmaul Husna dan Keuangan Keluarga

“Fadzkuruunii adzkurkum…Maka ingatlah kepadaKu maka Aku pun akan ingat kepadamu…” (Al-Baqarah (2): 152)

Begitulah salah satu seruan Allah supaya kita senantiasa ingat kepadaNya. Ayat ini dibahas panjang lebar di dalam kitab tafsir Ibnu Katsir. Beliau menyebutkan bahwa Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, katanya, Rasulullah bersabda: “Allah SWT telah berfirman, ‘Hai anak Adam, jika kamu mengingat-Ku dalam dirimu, niscaya Aku akan mengingatmu dalam diri-Ku.

Dan jika kamu mengingat-Ku di tengah kumpulan (manusia), niscaya Aku akan mengingatmu di tengah kumpulan para malaikat (di tengah kumpulan yang lebih baik). Jika kamu mendekat kepada-Ku satu jengkal, niscaya Aku akan mendekat kepadamu satu hasta. Dan jika kamu mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadamu satu depa. Dan jika kamu mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, niscaya Aku akan mendatangimu dengan berlari.’” (HR Bukhari).

Ekonomi Indonesia, Ekonomi Keluarga Kita
Dengan segala permasalahan ekonomi yang kita hadapi sekarang seperti inflasi barang dan jasa yang sangat kerap kita hadapi, kerugian ekonomi pascabencana atau kerusakan bumi seperti kasus asap baru-baru ini menjadikan sebagian dari kita putus asa dengan segala ikhtiar yang telah ditempuh.

Baca saja berita CNN tentang kerugian akibat kebakaran hutan yang menurut KADIN Riau mencapai Rp 20 triliun atau menurut versiCenter for International Forestry Research (CIFOR) kemungkinan bisa hingga Rp 200 triliun setelah ditambah dengan kerugian yang dialami oleh Malaysia dan Singapura, belum lagi jika ditambah kerugiaan dariFilipina yang kabarnya asap sudah tiba di sana.

Kerugian yang timbul adalah mulai dari pembatalan pesawat, kurangnya sinar matahari untuk pertanian, turunnya omset penjualan barang dan penyedian jasa karena kurangnya mobilitas, dan lain sebagainya. Sudah tentu semua ini menganggu pemasukan pendapatan sebagian keluarga. Lantas bagaimana solusinya?

 

Solusi Keuangan
Dalam mengelola keadaan defisit di saat keadaan seperti ini salah satunya adalah jika dapat mengencangkan ikat pinggang dengan mengurangi pengeluaran kebutuhan sekunder, mencari bahan subtitusi lebih murah untuk menutupi kebutuhan primer dan mengurangi makan di luar atau jalan-jalan keluarga.

Tahap keduanya adalah mencari solusi pendapatan baru dan yakin bahwa Allah yang menetapkan rezeki bagi setiap mahluk jadi jangan pernah putus asa.

Tentu saja di sisi lain ada sebagian keluarga yang menikmati pendapatan yang lebih baik dari keadaan ekonomi yang disebut di atas, seperti penjual oksigen dalam tabung dan obat-obatan, masker penutup hidung dan air bersih, namun tetaplah hidup prihatin serta senantiasa berbagi dengan sesama.

Apapun keadaannya, semuanya tidak kekal, maka dari itu baik dalam keadaan senang maupun susah, jangan pernah berhenti bersyukur dan berdoa supaya Allah Ya Akhir memberikan akhir hidup kita dalam keadaan terbaik dan akan masuk ke Surga Firdaus.

Dahsyatnya Doa
Banyak di antara kita melupakan dasyatnya dampak doa yang kita panjatkan kepada Allahuntuk merubah nasib dan keadaan yang kita hadapi. Termasuk “Gerakan Nasional Revolusi Mental” yang sedang dicanangkan oleh pemerintah saat ini, harusnya juga menyentuh “bagaimana merevolusi cara kita berdoa”. “Percuma membangunFisik tanpa membangun pola pikir  masyarakat” kata Ir. H. Joko Widodo, Presiden RI.

Ikhtiar pembangunan fisik termasuk juga ikhtiar membangun keluarga dan mengelola keuangannya yang baik seharusnya didampangi dengan doa, dan doa yang baik adalah doa yang mengikuti syarat kabul dan adabnya. Barulah kemudian kita berharap bahwa doa kita akan diijabah, tanpa penghalang.

Saya tergelitik menyampaikan tulisan ini karena sering mendengar sebagian kita yang mengeluh “kenapa ya masalah asap ini tidak segera usai?”, “kenapa ya ekonomi Indonesia tidak bisa lebih cepat tumbuhnya?”, “kapan Indonesia akan bebas dari hutang?”, “kapan ya masyarakat kita bersih korupsi?” dan akhirnya “kenapa ya uang yang kubawa ke rumah selalunya tidak pernah cukup?”, atau “bagaimana supaya Allah membukakan lagi pintu-pintu rezeki bagi keluarga kita?”.

 

Namun sayangnya, kita lupa dahsyatnya doa, juga syarat dan adab berdoa sering tidak kita perhatikan seperti misalnya memastikan setiap yang dimakan dan diminum adalah halal, menghadap kiblat, tidak tergesa-gesa serta memuji Allah dengan nama-namaNya yang terbaik (asmaul husna).

Menggunakan beberapa nama-nama Allah yang disesuaikan dengan keinginan berdoa terkesan sederhana namun hal ini dapat memberikan dampak yang luar biasa. Seperti dalam Al-‘Araf (7): 180 dimana Allah menganjurkan kita untuk menggunakan Asma’ul Husna dalam doa: “Hanya milik Allah asmaul husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…”

Disamping itu ada sebuah hadith Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud adalah sebagai berikut: “Apabila kalian berdoa, hendaknya dia mulai dengan memuji dan mengagungkanAllah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wassalaam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.”

Semoga anjuran dari Alquran an hadith ini akan memberikan semangat bagi kita untuk mengenal Allah (ma’rifatullah) melalui nama-namanya yang berjumlah 99 ini.

Contoh Doa dengan Asmaul Husna
Banyak dari kita yang paham, sering mendengar kajian atau hafal asmaul husna, tapi malas menggunakannya dalam doa. Padahal doa kita terdengar sangat sejuk ketika menggunakannya seperti: Ya Allah Ya Qaadir, hentikanlah bencana kebakaran hutan di Riau dan hutan-hutan lainnya.

Ya Allah Ya A’liyy, Ya Syakuur, Ya Hamiid naikkanlah martabatIndonesia, jadikan bangsa ini bangsa yang banyak bersyukur lagi terpuji, Ya Allah Ya Haadi, tunjukanlah kami jalan yang Engkau ridhoi, Ya Allah Ya Razzaq, bukakanlah pintu-pintu rezeki bagi keluarga kami, Ya Allah Ya Mujiib, kabulkan doa kami.

 

Tips memahami dan menghafal 99 asmaul husna

Walau kita sibuk dengan bisnis, pekerjaan atau studi, sempatkanlah membaca buku-buku tentang asmaul husna, membaca ayat-ayat Alquran beserta artinya yang menggunakan asma-asma di dalamnya. Sangat bagus jika dapat meluangkan waktu untuk mendengar kajianAsmaul Husna di majlis atau online seperti yang sudah diselenggarakan oleh pengajian di Glasgow dan Pengajian Derby-Leicestershire-Nottingham di Inggris dan tentunya ada juga di kota–kota lainnya.

Bagi yang di Jakarta dan sekitarnya, dapat datang ke kajian rutin mengenai asmaul husna seperti yang sudah didedikasikan oleh Andalusia Islamic Centre, Sentul City, Bogor, pada hari Ahad kedua setiap bulan dimulai jam 7:30 pagi.

Informasi yang didapati dari Imam Besar Masjid Andalusia bahwa jamaah yang hadir rata-rata bisa sebanyak seribu orang dewasa dan anak-anak termasuk mahasiswa dan mahasiswi STEI Tazkia atau bisa hingga 3.000 orang jika dipadukan acara-acara khusus seperti perayaan 1 Muharram, Maulid Nabi, dan lain sebagainya.

Kajian yang diberi nama “Sukses, Kaya, Bahagia dengan Asma’ul Husna dan Teladan Rasulullah SAW” ini dibawakan oleh Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec, pimpinan Tazkia Group yang kerap didampingi oleh pembicara internal Tazkia, pembicara tamu baik pakar atau ulama asal Indonesia maupun mancanegara.

Kajian yang sudah berlangsung lebih dari 4 tahun ini bulan depan, Ahad, 8 November 2015 akan membahas asma yang ke-56 yaitu “Al-Hamiid” yang artinya “Yang Maha Terpuji” yang dapat dijumpai diantaranya di dalam  QS Huud (11):73, QS Al-Hajj (22):24, QS Luqmaan (31):12 dan QS Faathir (35):15.

Adapun tehnik menghafal cepat asmaul husna dapat dipelajari melalui kursus sehari dengan tehnik menggunakan otak kanan yang banyak disediakan oleh majlis-majlis kajian di Indonesia. Jika berhasil menghafal, tentunya akan mempermudah kita dengan cepat menggunakan asma-asma yang terkait dengan doa yang kita panjatkan. Wallahu’alam.

Masih mengeluh? Masih malas berdoa? Tentu saja tidak lagi, bukan?

 

Oleh: Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc
(Penulis dan Konsultan Sakinah Finance di Colchester, Inggris)

sumber: Republika Online