Menghijrahkan Hati

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt., Dzat Yang Maha Menciptakan langit, bumi beserta segala isinya. Tiada yang luput sedikitpun sekecil apapun dari pengetahuan-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw., sang kekasih Allah, suri teladan seluruh umat manusia.

Saudaraku, kita harus bisa menyediakan waktu, menyempatkan diri untuk memeriksa hati kita. Karena hati kita sangat mudah kotor dengan percikan noda-noda dosa.

Demikian juga kita penting untuk selalu memeriksa hati meluruskan niat. Karena kita sudah mendengar dalam sebuah hadits shohih bahwa seorang pejuang yang syahid di medan perang ternyata tidak memperoleh surga karena rupanya niatnya bukanlillaahi taala, melainkan karena ingin dipandang dan disebut sebagai pemberani dan pahlawan.

Oleh karena itu saudaraku, penting bagi kita untuk menghijrahkan hati dari menuhankan sesuatu selain Allah, kepada tauhiid yang bersih dan lurus. Juga menghijrahkan hati dari kondisi yang berlumur noda-noda dosa kepadaqolbun saliim, hati yang bersih dan selamat.

Karena hati adalah panglima. Hati adalah nahkoda. Rosululloh Saw. telah mengingatkan kepada kita bahwa jika lurus hati kita maka luruslah seluruh diri kita, sedangkan jika melenceng hati kita maka tersesatlah seluruh diri kita.

Allah Swt. berfirman,”(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”(QS. Asy Syuaro [26] : 88-89)

Hanya orang-orang dengan hati yang bersih yang akan menghadap Allah dengan keselamatan. Tiada yang lebih membahagiakan selain pertemuan dengan Allah Swt.

Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang mampu menghijrahkan hati dari kemusyrikan kepada tauhiid, dari menuhankan perhiasan dunia kepada hanya menuhankan Allah Swt.Aamiin yaa Robbal aalamiin.

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK