5 Tips Hebat agar Rumah Tangga Selalu Ceria

SIAPA yang tak mau memiliki keluarga yang harmonis. Suasana di rumah senantiasa ceria dan penuh berkah bagi para anggota keluarganya. Adapun sebagaimana kami kutip dari laman “Istri Menarik Suami Tertarik” ada beberapa tips hebat yang dapat kita adopsi ke dalam rumah tangga kita. Dan semoga dapat sama-sama kita amalkan, insya Allah. Berikut di antaranya:

1. Amalkan amalan seperti bersalam (dengan anak-anak) dan berpelukan (setiap hari sebelum dan selepas bekerja). InsyaAllah, amalan ini sangat baik dan boleh menceriakan rumah tangga anda.

2. Amalkan makan bersama keluarga. Biasanya jika soal makan, banyak yang akan berpikir bahwa makan bersama seperti di dalam drama tv. Padahal makan bersama yang kami maksudkan adalah berbagi makanan di dalam satu piring dan berbagi minuman dari gelas yang sama. Memang bagi orang yang tidak pernah mencoba cara ini mereka akan merasa agak janggal, tapi kalau sudah mencobanya, kami yakin hubungan suami istri akan jauh lebih erat. Apalagi jika si suami menyuap makanan ke dalam mulut si istri. Oh, memang indah! Inilah akhlak Rasulullah terhadap istrinya.

3. Membuat musyawarah atau diskusi harian. Jangan salah anggap. Musyawarah yang kami maksudkan bukanlah musyawarah resmi atau formal. Musyawarah bersama suami istri dan anak-anak adalah musyawarah yang diadakan dalam suasana tidak formal dan santai. Contohnya sebelum tidur, saat sedang makan dan sebagainya.

4. Menghidupkan rumah dengan amalan taalim. Amalan taalim di rumah ibarat seperti mesin pada sebuah kendaraan. Tanpa mesin, kendaraan tak akan berfungsi dan bermanfaat. Hidupkan amalan membaca hadis dan membaca ayat suci alquran, atau apa saja amalan keagamaan di rumah secara berjemaah. Ajak ahli keluarga (suami) duduk bersama selama 5-15 menit (minimum) setiap hari. Inilah amalan yang menjadi amalan para sahabat selepas mereka kembali dari majlis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masjid.

5. Mengungkapkan kasih sayang terhadap ahli keluarga. Kasih sayang itu perlu diungkapkan atau dinyatakan, bukannya dipendam. Kasih sayang terhadap istri perlu ditunjukkan. Maksud ditunjukkan di sini bukannya dalam bentuk harta dan kemewahan, tapi melalui perhatian, kata-kata, tingkah laku di rumah, akhlak terhadap istri dan sebagainya. Seorang suami yang mencoba untuk memasak dan melakukan pekerjaan rumah di rumah akan dihormati oleh istrinya selama-lamanya.

Lima tips di atas bukanlah tips yang dibuat-buat, tapi inilah lima cara yang telah ditunjukkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ahlinya (keluarga). Maksudnya ini adalah sunah nabi. “Barang siapa yang mencintai sunah, dia akan bersama Rasulullah di surga kelak.” []

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2358625/5-tips-hebat-agar-rumah-tangga-selalu-ceria#sthash.JD3fYCT8.dpuf

Sudah Menikah tapi Tak Bisa Lupakan Mantan?

SESEORANG bertanya bagaimana hukumnya bila orang yang sudah menikah namun tidak bisa melepas atau melupakan mantan pacarnya karena pernikahannya merupakan hasil perjodohan. Menurut jawaban yang diberikan oleh Ustaz Wido Supraha:

Genggamlah tangan pasanganmu, bersama membuat komitmen untuk meraih rida ilahi bersama ilmu. Membayang-bayangkan wajah istri di rumah menghadirkan pahala besar, sementara membayang-bayangkan wajah wanita lain merupakan kesia-siaan yang akan membuka pintu keburukan.

Perjodohan bukanlah alasan yang tepat untuk tidak mencintai karena definisi cinta adalah memberikan sepenuh hati kepada yang sang kekasih tanpa henti. Kehidupan terus berjalan dan hayatilah bahwa batas umur semakin menipis, maka nikmatilah kehidupan dengan memperbanyak zikir dan beribadah bersama anugerah Allah Ta’ala berupa pasangan hidup di sisi, siapapun dia.

Allah Ta’ala telah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 216: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Pengetahuan kita akan cinta dan kebaikan sungguh sangat terbatas, maka senantiasalah berbahagia dengan apa yang kita miliki, dan jadikanlah seluruh yang kita miliki sebagai sarana yang memudahkan kita masuk ke Jannah-Nya. Wallahu a’lam. []

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2360307/sudah-menikah-tapi-tak-bisa-lupakan-mantan#sthash.05KsmmUA.dpuf

Pertengkaran dalam Rumah Tangga Boleh Tapi….

BERTENGKAR adalah hal yang lumrah dalam berumah tangga. Bertengkar boleh saja, asal kedua pihak bisa bersikap dewasa. Bahkan, kadang bertengkar bisa menumbuhkan saling pengertian dan rasa kasih sayang, sesudahnya.

Namun, ada tiga hal yang harus dihindari saat bertengkar. Apa saja?

Hindari KDRT

Dalam Alquran Allah membolehkan seorang suami untuk memukul istrinya ketika sang istri membangkang. Sebagaimana firman Allah di surat An-Nisa:

Wanita-wanita yang kamu khawatirkan tidak tunduk, nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya..(QS. An-Nisa: 34)

Namun ini izin ini tidak berlaku secara mutlak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan batasan lain tentang izin memukul,

1. Tidak boleh di daerah kepala, sebagaimana sabda beliau, “jangan memukul wajah.”

2. Tidak boleh menyakitkan. Batasan ini disebutkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam khutbah beliau ketika di Arafah.

“Jika istri kalian melakukan pelanggaran itu, maka pukullah dia dengan pukulan yang tidak menyakitkan.”(HR. Muslim 1218)

Atha bin Abi Rabah pernah bertanya kepada Ibnu Abbas,

Saya pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, Apa maksud pukulan yang tidak menyakititkan? Beliau menjawab, “Pukulan dengan kayu siwak (sikat gigi) atau semacamnya.” (HR. At-Thabari dalam tafsirnya, 8/314).

Tetapi, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Orang yang hebat bukahlah orang yang sering menang dalam perkelahian. Namun orang hebat adalah orang yang bisa menahan emosi ketika marah.”(HR. Bukhari 6114 dan Muslim 2609).

Dan jangan lupa, Aisyah menceritakan,

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah memukul wanita maupun budak dengan tangan beliau sedikitpun. Padahal beliau berjihad di jalan Allah. (HR. Muslim 2328).

Hindari Caci-maki

Siapapun kita, tidak akan bersedia ketika dicaci maki. Karena itulah, syariat hanya membolehkan hal ini dalam satu keadaan, yaitu ketika seseorang didzalimi. Syariat membolehkan orang yang didzalimi itu untuk membalas kedzalimannya dalam bentuk cacian atau makian. Allah berfirman,

Allah tidak menyukai Ucapan buruk (caci maki), (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya.(An-Nisa: 148)

Karena itulah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menasehatkan jangan sampai seseorang mencaci pasangannya. Apalagi membawa-bawa nama keluarga atau orang tua, yang umumnya bukan bagian dari masalah.

Beliau bersabda, “Jangan kamu menjelekannya”

Dalam Syarh Sunan Abu Daud dinyatakan,

“Jangan kamu ucapkan kalimat yang menjelekkan dia, jangan mencacinya, dan jangan doakan keburukan untuknya..” (Aunul Mabud Syarh Sunan Abu Daud, 6/127).

Allah berfirman,

Orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.(QS. Al-Ahzab: 58)

Jaga Rahasia Keluarga

Bagian ini penting untuk kita perhatikan. Hal yang perlu disadari bagi orang yang sudah keluarganya, jadikan masalah keluarga sebagai rahasia anda berdua. Karena ketika masalah itu tidak melibatkan banyak pihak, akan lebih mudah untuk diselesaikan. Terkait tujuan ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menasehatkan,

“Jangan kamu boikot istrimu kecuali di rumah”

Ketika suami harus mengambil langkah memboikot istri karena masalah tertentu, jangan sampai boikot ini tersebar keluar sehingga diketahui banyak orang. Sekalipun suami istri sedang panas emosinya, namun ketika di luar, harus menampakkan seolah tidak ada masalah. Kecuali jika anda melaporkan kepada pihak yang berwenang, dalam rangka dilakukan perbaikan. Wallahu alam. []

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2349263/pertengkaran-dalam-rumah-tangga-boleh-tapi#sthash.OlCxFE5F.dpuf

Ketika Perempuan Tergiur untuk Berselingkuh

DALAM berumah tangga, seringkali ditemukan perselisihan dengan pasangan. Rumah tangga bukanlah seperti panggung drama yang bisa diatur para pemainnya untuk berakting.

Biasanya ketika berumah tangga, kita akan menemukan hal-hal yang membuat kita bertanya “Ihh, kok dia begitu ya?” atau “Ya ampun, saya baru tahu kalau dia begini dan begitu”. Sayangnya, kalimat itu hanya muncul dalam pikiran kita dan realitanya kita pun harus menerima baik buruknya pasangan kita. Karena ketika berumah tangga, kita jadi mengetahui siapa sesungguhnya pasangan hidup yang menemani selama ini.

Berapa banyak wanita yang tidak bisa menerima kondisi pasangannya. Harapan serta angannya terlalu tinggi dalam menginginkan pasangan yang sesuai dengan kriterianya. Namun sayangnya, ketika sudah mendapatkan pasangan, ia menyesal. Ternyata cinta saja tidak cukup Wanita butuh sesuatu yang lain dari pasangannya.

Seperti kata peribahasa, “tidak ada asap, kalau tidak ada api”. Salah satu hal yang dapat membuat wanita berpaling dari pasangan adalah seorang suami yang dayyuts atau tidak memiliki rasa cemburu. Suami seperti ini mengizinkan istrinya bekerja di tempat kerja yang terdapat kemunkaran berupa ikhtilat atau bercampur baur di dalamnya dan berinteraksi tanpa batasan. Rasulullah Shalallahu alaihi Wassallam bersabda, “Tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, (yaitu) orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan DAYYUTS.” (HR. Nasai 5 :80-81; Hakim 1: 72, 4 : 146, Baihaqi 10 : 226 dan Ahmad 2 : 134)

Berkaca pada kecemburuan yang dilakukan oleh Saad bin Ubadah Radhiyallahu anhu “Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku niscaya aku akan memukulnya dengan pedang sebagai sangsinya. Nabi Shalallahualaihi Wassallam bersabda, “Apakah kalian takjub dengan cemburunya Saad, sesungguhnya aku lebih cemburu darinya dan Allah lebih cemburu dari padaku”. (HR. Bukhari)

Rasa cemburu yang tidak ada pada diri suami memungkinkan sang istri tergelincir dalam sebuah kesalahan yakni perselingkuhan. Dan tidak adanya rasa cemburu ini yang membuat istri mencari perhatian dari lelaki lain yang bisa lebih memperdulikannya. Wanita lebih peka terhadap perasaannya sedangkan laki-laki peka terhadap logikanya. Maka, suami yang bekerja siang malam dan sibuk dengan segala aktivitasnya yang lain, dirasa oleh sang istri sebagai bentuk ketidakpeduliannya dengan sang istri. Sehingga ketika ada lelaki lain yang bisa mengisi kekosongan hatinya, bisa jadi sang istri berselingkuh dengan laki-laki lain tanpa ia sadari.

Alasan lain yang membuat wanita selingkuh adalah tidak ada keterlibatan sang istri dalam setiap keputusan yang diambil oleh suami. Misalnya ketika suami ada agenda liburan akhir tahun dari kantornya dan sang istri baru diberitahu H-7 sebelum keberangkatannya ke luar kota bersama rekan kerjanya. Dari sinilah bentuk kekecewaan sang istri bermula, ia merasa tidak dianggap sebagai seorang istri yang harusnya terlibat dalam setiap keputusan dalam rumah tangganya. Hatinya pun kecewa, dan ia pun membandingkan suaminya dengan suami-suami lain di luar sana sehingga pintu perselingkuhan pun terbuka.

Hal sepele pun bisa membuat perselingkuhan terjadi pada seorang wanita. Terlebih ketika seorang istri bekerja menjadi ibu rumah tangga, maka sudah tentu waktunya lebih banyak habis di rumah. Dari sinilah kejenuhan bisa muncul, ia mencari hiburan dengan berselancar di dunia maya, menanggapi pesan singkat dari seorang lelaki yang tidak dikenalnya atau bahkan sapaan dari seorang lelaki yang dulu pernah mengisi hatinya.

Duhai para istri pintu perselingkuhan seringkali menggiurkan di depan mata. Mungkin sering tanpa kita sadari kita sudah mengetuk pintu perselingkuhan tersebut dengan mengawalinya dari ber-whatsappan dengan lawan jenis, menanggapinya dengan emoticon-emoticon yang tak semestinya padahal ketika kita berhadapan langsung, kita seolah menundukkan pandangan, kita seolah wanita yang menjaga pandangan dan tutur kata ketika berhadapan dengan lawan jenis. Namun tanpa sadar dunia maya ternyata bisa membuat kita seperti bunglon yang bisa berubah-ubah. Kita alim ketika bertemu dan berhadapan langsung namun kita liar ketika membalas pesan singkat ketika berchatting, ber-BBM ria dan lain sebagainya.

Sudah banyak fakta membuktikan, istri yang berselingkuh diawali dari dunia maya. Mereka mencari kenikmatan yang semu, nyatanya justru mereka sedang berupaya mengikis satu persatu dinding bangunan rumah tangga yang kokoh terbina selama ini.

Lalu bagaimana mengatasi semua ini? Kembalilah pada pasangan masing-masing, lihatlah segala bentuk kebaikan dari dalam diri pasangan dan upayakan untuk tetap bersyukur terhadap pasangan yang telah Allah gariskan menjadi teman hidup kita.

Apapun kekurangan pasangan, mungkin kita tidak mendapatkan yang terbaik namun kita masih bisa berupaya untuk mengubah diri dan pasangan untuk sama-sama menjalani biduk rumah tangga yang baik dan dilimpahi kebaikan dari-Nya, insya Allah.

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2337310/ketika-perempuan-tergiur-untuk-berselingkuh#sthash.1dXUSEyB.dpuf