Inilah Manfaat Akhlakul Karimah yang Sering Terlupakan

Raihlah hal-hal yang positif dan pahala yang sangat besar yang tersedia untuk orang-orang yang berbudi luhur itu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّ الرَّجُلَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ الْخُلُقِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ

“Sesungguhnya seseorang dapat mencapai derajat orang yang ahli puasa dan ahli shalat, hanya dengan budi pekerti yang luhur.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjadikan akhlakul karimah ini sebagai bukti yang menunjukkan keimanan yang sempurna. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنِ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang-orang mukmin yang paling sempurna kadar keimanannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Lakukanlah sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berikut ini,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ، وَأَحَبُّ اْلأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى سُرُوْرٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوْعًا، وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخٍ لِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِيْنَةِ شَهْرًا

“Manusia yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Amal perbuatan yang paling disukai Allah Ta’ala adalah perbuatan yang dapat memasukkan kebahagiaan dalam hati orang muslim, meringankan bebannya, membayar utangnya, atau membantunya agar tidak lapar.

Sungguh, usahaku untuk membantu menyelesaikan urusan saudaraku yang muslim itu, lebih aku senangi daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid madinah- selama sebulan penuh.” (HR. Ath-Thabarani).

Seorang muslim hendaknya menggunakan kata-kata lembut dan sopan saat berbicara, agar itu menjadi investasinya di akhirat kelak. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

الْكَلِمِةُ الْطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

“Berkata-kata yang baik saat berbicara adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Bahkan, senyuman yang nampak di bibir dan tidak mengeluarkan biaya apapun saat melakukannya, itu juga bernilai pahala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

وَتَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. At-Tirmidzi).

 

 

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Inilah Manfaat Akhlakul Karimah yang Sering Terlupakan

Sesungguhnya akhlakul karimah (budi pekerti yang mulia) merupakan karakter dasar yang dimiliki para nabi, orang-orang yang ahli ibadah, dan orang-orang shalih.

Mereka mendapatkan derajat yang tinggi dan tempat yang mulia di sisi Allah Ta’ala. Karena budi pekertinya yang tinggi, dan akhlaknya yang mulia, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sanjungan dari Allah Ta’ala dalam ayat yang sangat simpel, tetapi sangat dalam arti dan maknanya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.(QS. Al-Qalam: 4).

Budi pekerti yang baik dapat menumbuhkan rasa saling mengasihi dan kesetiakawanan. Sementara itu, perangai buruk dapat memantik iri hati, dengki, dan perpecahan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sangat menganjurkan umatnya untuk berpegang teguh pada akhlakul karimah. Bahkan, beliau menyejajarkan antara ketakwaan kepada Allah Ta’ala dan akhlak yang mulia ini.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata,

سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ: تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ

“Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ditanya tentang sesuatu yang paling banyak mengantarkan umat manusia masuk surga, maka beliau menjawab,

‘Bertakwa kepada Allah dan budi pekerti yang baik.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Budi pekerti yang baik meliputi wajah yang senantiasa dihiasi senyuman, memberikan kebaikan, tidak menyakiti sesama, pembicaraan yang bagus, menahan amarah, sabar dan tabah menghadapi segala macam ujian dan cobaan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berwasiat kepada Uqbah bin Amir Radhiyallahu Anhu dengan satu wasiat yang sangat dalam. Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

يَا عُقْبَةُ، أَلاَ أُخْبِرُكَ بِأَفْضَلِ أَخْلاقِ أَهْلِ الدُّنْيَا، وَأَهْلِ الآخِرَةِ؟ تَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ، وَتُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ، وَتَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ

“Wahai Uqbah, maukah aku tunjukkan kepadamu akhlak yang paling utama, yang dimiliki oleh penduduk dunia dan penduduk akhirat? Kamu menyambung tali silaturrahim dengan orang yang memutusnya denganmu, memberi orang yang dulu menutup pintunya untukmu, dan memaafkan orang yang telah menganiayamu.” (HR. Al-Hakim, Ahmad, dan Ath-Thabarani).

 

 

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]