Para Kesatria di Taman Sejarah

Dunia Islam banyak melahirkan sederet tokoh-tokoh Muslim yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Islam. Masing-masing memiliki kemampuan dan kompetensi yang spesifik dalam bidang keilmuan. Ada pakar hadis, pakar tafsir, ahli fikih, tokoh sufi, sang jenderal, wanita salehah, dan lain sebagainya.

Selain itu, ada juga tokoh Muslim yang dikenal dengan berbagai penemuannya, seperti Ibnu Sina (Avicenna) dengan ilmu kedokterannya, Al-Ghazali dengan ilmu kesufiannya, Ibnu Rusyd (Averroes) dengan filsafat, Aljabar dengan ilmu matematika, Al-Biruni dengan ilmu astronominya, dan lain-lainnya.

Kemampuan dan keilmuan mereka itu sudah tak diragukan lagi. Mereka sangat terkenal di dunia Barat. Kisah-kisah mereka itu dapat ditelusuri dalam berbagai buku sejarah dan kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama salafiyah (masa lalu).

Namun demikian, ada pula tokoh-tokoh yang sangat berjasa dalam dunia Islam yang tak banyak disebut dalam berbagai literatur sejarah itu. Padahal, mereka juga memiliki kontribusi yang besar dalam sejarah Islam. Kalaupun disebutkan, sedikit sekali kisah mereka diceritakan.

Misalnya, siapakah wanita yang menjadi gurunya dari kaum para pria, jenderal terbesar dalam sejarah Islam, raja terbesar sedunia, laksamana yang alim, para penguasa yang memiliki kesempurnaan dalam memerintah, para penyair cinta suci, hakim yang teliti, dan ulama sejati dari Damaskus. Lalu, ada budak yang menjadi raja, pencetus peringatan Maulid Nabi SAW, tokoh kamus, dan ulama yang juga pejuang dari Marakesy (Maroko).

Kisah-kisah mereka yang heroik dan mengagumkan itu bisa dijadikan pelajaran bagi umat dewasa ini. Syekh Ali Ath-Thonthowi, seorang ulama Al-Azhar, merangkum kisah-kisah mereka itu dalam kitab Rijaal Min At-Tarikh (Para Kesatria di Taman Sejarah).

Para Kesatria di Taman Sejarah ini telah memberikan bukti kemampuan dan kehebatan mereka dalam mewarnai sejarah perjalanan Islam. Mereka adalah orang-orang yang jujur, ikhlas, dan senantiasa mengamalkan ajaran Islam dengan penuh konsekuen dan tanggung jawab.

Sumber: Pusat Data Republika/Syahruddin El Fikri