Gafatar Sama Sesatnya dengan Al-Qiyadah Buatan Nabi Palsu Moshaddeq

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ternyata merupakan wajah lain dari sebuah sekte sesat Al Qiyadah Al Islamiyah yang dulu dipimpin Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq. Pantas saja umat Islam di beberapa daerah resah dan mendesak pembubaran Gafatar.

Sekte ini sebelumnya pernah berganti nama menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar) dan sekarang untuk menutupi kesesatannya mereka menggunakan topeng ormas Gafatar yang kegiatannya seolah hanya berkhidmat pada urusan sosial, budaya atau pendidikan agar bisa diterima masyarakat.

Wakil Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Pusat Ustadz Abu Deedat Syihab, MH menyatakan bahwa Gafatar merupakan penjelmaan aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah yang sebelumnya bernama Al Qiyadah Al Islamiyah lalu menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar) pimpinan Ahmad Mushoddeq, hal ini terlihat dari para deklaratornya yang merupakan penganut sekte sesat tersebut.

Gafatar itu komunitas millah abaraham. Mereka itu mengubah nama, dulu Al Qiyadah Al Islamiyah (Pimpinan Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq), diganti jadi Komar (Komunitas Millah Abraham)

“Gafatar itu komunitas millah abaraham. Mereka itu mengubah nama, dulu Al Qiyadah Al Islamiyah (Pimpinan Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq), diganti jadi Komar (Komunitas Millah Abraham), bulan Januari 2012 lalu mereka mendeklarasikan dengan nama ormas namanya Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), tapi jauh sebelum itu saya sudah mendapat kabar dari salah seorang pengikut Mushoddeq yang sudah taubat bahwa mereka akan berganti nama menjadi GFN atau Gafatar, akhirnya deklarator-deklaratornya semua orang-orang komunitas millah Abraham,” tuturnya kepada voa-islam.com, Senin (9/4/2012).

Menurutnya Gafatar tetap menganut ‘aqidah sesat yang dikembangkan Mushoddeq lalu mencoba melegalkan diri dalam bentuk ormas sebagai strateginya.

“Aqidah mereka tidak berubah, jadi supaya legal strateginya diganti dengan model ormas. Bahkan sudah banyak pengikutnya di daerah Bekasi Utara dan sudah banyak korban-korbannya yang melapor kepada kita,” ungkap peneliti aliran sesat tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, DPP Gafatar mengakui jika Ketua Umumnya Mahful Muis Tumanurung pernah terlibat aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq. Mahful dengan nama baiat Imam Hawary pernah ditangkap dan diadili sebagai pimpinan Al Qiyadah Al Islamiyah wilayah Sulawesi Selatan.

Selain itu Abu Deedat juga mengingatkan umat Islam harus waspada sebab ormas Gafatar dengan berkedok kegiatan sosial telah mendompleng Palang Merah Indonesia (PMI) untuk masuk ke tengah masyarakat.

“Di beberapa daerah termasuk di Jakarta mereka banyak mendompleng dengan kegiatan PMI, donor darah, aksi sosial sehingga banyak orang yang tidak paham,” tandasnya. [Ahmed Widad]

 

 

sumber: VOA Islam