Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam kalender Islam dan memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bulan ini memiliki beberapa keutamaan, salah satunya adalah keutamaan puasa. Nah berikut keutamaan puasa Dzulhijjah;

Nah berikut ini beberapa keutamaan puasa Dzulhijjah. Pertama, membangun ketakwaan. Puasa Dzulhijjah merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk memperkuat ketakwaan mereka. Ketakwaan adalah salah satu tujuan utama puasa dalam Islam, di mana seseorang meningkatkan kesadaran dan ketaatan kepada Allah SWT.

Dengan menjalankan puasa Dzulhijjah, umat Muslim dapat meningkatkan kesadaran spiritual mereka, mengendalikan nafsu, dan menguatkan hubungan mereka dengan Allah.

Kedua, menghapus dosa-dosa. Puasa Dzulhijjah memiliki keutamaan khusus dalam menghapus dosa-dosa. Setiap amal kebaikan yang dilakukan selama bulan ini akan mendatangkan pahala yang besar, dan dosa-dosa akan diampuni oleh Allah SWT.

Ini merupakan kesempatan yang berharga bagi setiap Muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu dan memulai lembaran baru dengan hati yang suci.

  صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).

Ketiga, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu keutamaan besar dari puasa Dzulhijjah adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berpuasa dan melakukan amal kebaikan, umat Muslim menunjukkan keseriusan dan keinginan mereka untuk mendapatkan ridha Allah.

Puasa Dzulhijjah juga merupakan bentuk pengabdian dan pengorbanan kepada-Nya, karena umat Muslim rela menahan lapar dan haus demi mencapai tujuan ibadah yang lebih tinggi.

  مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi).

Keempat, kesempatan untuk berintrospeksi dan meningkatkan diri. Puasa Dzulhijjah memberikan kesempatan yang baik bagi setiap Muslim untuk berintrospeksi dan memperbaiki diri.

Dalam kesibukan dan rutinitas sehari-hari, seringkali sulit untuk meluangkan waktu untuk merenungkan diri dan memperbaiki kekurangan-kekurangan kita. Puasa Dzulhijjah dapat memberikan kesempatan untuk melakukan introspeksi mendalam, mengevaluasi perbuatan dan sikap kita, serta berusaha memperbaikinya.

Kelima,  puasa Dzulhijjah memiliki berbagai keutamaan bagi umat Muslim. Melalui puasa ini, umat Muslim dapat mendapatkan pahala besar, membersihkan dosa-dosa, memperkuat ketakwaan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan kesempatan untuk memperbaiki diri.

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Dzulhijjah dengan baik dan bersemangat untuk menjalankan puasa Dzulhijjah sebagai wujud pengabdian dan kecintaan kita kepada Allah SWT. Nabi bersabda;

  مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi).

Demikian penjelasan terkait keutamaan puasa Dzulhijjah. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Ini Bacaan Terbaik di Hari Arafah

BerandaBelajar IslamAmalan  Ini Bacaan Terbaik di Hari Arafah

Ini Bacaan Terbaik di Hari Arafah

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc – August 24, 2017 756 0

Apa ada bacaan terbaik di hari Arafah? Ada, disebutkan yang terbaik adalah bacaan LAA ILAHA ILLALLAH. Doa pada hari Arafah juga adalah doa yang terbaik.

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYA-IN QODIIR (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi no. 3585; Ahmad, 2:210. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih dilihat dari syawahid atau penguat-penguatnya, lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1503, 4:8.)

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu secara marfu’—sampai pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam—, disebutkan hadits,

أَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَ النَّبِيُّوْنَ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ : لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَ لَهُ الحَمْدُ ، وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر

Kalimat utama yang aku dan para nabi ucapkan pada senja hari Arafah adalah: LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu).” (HR. Ath-Thabrani dalam Fadhl ‘Ashri Dzil Hijjah, 2:13, dari Qais bin Ar-Rabi’, dari Al-Agharr bin Ash-Shabah, dari Khalifah bin Hushain, dari ‘Ali secara marfu’, Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1503, 4:7.)

Kalau disebutkan bahwa sebaik-baik yang diucapkan adalah bacaan LAA ILAHA ILLALLAH, bukan menunjukkan bahwa doa yang dimaksud dalam hadits adalah dengan bacaan tersebut saja. Namun maksud sebaik-baik doa adalah doa yang dipanjatkan pada hari Arafah, doa apa saja bentuknya. Dan boleh juga dibaca selain doa yaitu kalimat LAA ILAHA ILLALLAH yang diucapkan. Demikian kesimpulan dari penjelan Al-Imam Al-Hafizh Abul ‘Ula Muhammad ‘Abdurrahman Al-Mubarakfuri. (Lihat Tuhfah Al-Ahwadzi, 10:47.)

Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan di hari Arafah.

Sumber https://rumaysho.com/16301-ini-bacaan-terbaik-di-hari-arafah.html

Amalan Bulan Dzulhijah

Assalamualaikum,

Ada beberapa amalan yang disyariatkan untuk dilakukan di bulan Dzulhijah. Amalan ini bisa dilakukan oleh kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia. Berikut di antara amalan tersebut,

1. Memperbanyak puasa di 9 hari pertama.

Dianjurkan memperbanyak puasa di 9 hari bulan Dzulhijah. Dan ditekankan puasa hari arafah, tanggal 9 Dzulhijah.

Abu Qatadah radliallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda : “…puasa hari Arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa, pen.) 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun setelahnya..” (HR. Ahmad dan Muslim).

Dari Ummul Mukminin, Hafshah radliallahu ‘anha, bahwa Nabi SAW melaksanakan puasa Asyura, 9 hari pertama Dzulhijah, dan 3 hari tiap bulan. (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan Al-Albani).

2. Memperbanyak takbiran. Lafaz takbiran, sama seperti umumnya takbiran yang kita kenal.

3. Memperbanyak amal salih.

Dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu Nabi SAW bersabda : “Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di 10 hari ini (Dzulhijah).

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah?”

Nabi SAW menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh).” (HR. Bukhari, Ahmad, dan At-Turmudzi).

4. Shalat Idul Adha.

Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan : “Bahwa ketika Nabi SAW tiba di Madinah, masyarakat Madinah memiliki 2 hari yang mereka rayakan dengan bermain.”

Kemudian Nabi SAW bertanya, “Dua hari apakah ini ?” Mereka menjawab, “Kami merayakannya dengan bermain di dua hari ini ketika zaman jahiliyah.”

Kemudian Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memberikan ganti kepada kalian dengan dua hari yang lebih baik: Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan al-Albani).

5. Menyembelih Hewan Kurban.

Allah berfirman: “Laksanakanlah shalat untuk Rab-mu dan sembelihlah kurban.” (QS. Al-Kautsar: 2)

Ibadah kurban memiliki nilai sangat penting, dalam ibadah qurban mempunyai hikmah untuk membersihkan hati, agar menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya iman dan takwa.

 

Oleh Ustaz Yusuf Mansur

REPUBLIKA