Amalan Sunnah Pahalanya Menemani Rasulullah SAW di Surga

Terdapat amalan sunnah pahalanya berupa menemani Rasulullah di surga

Umat Islam pasti ingin bisa masuk surga bersama baginda Nabi Muhammad SAW. Agar bisa menemani Rasulullah di surga, maka umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan ibadah sholat sunnah.

Sholat sunnah merupakan ibadah badaniyah yang paling utama untuk dikerjakan umat Islam. Bahkan, dalam hadits dijelaskan bahwa ibadah sholat itu lebih utama daripada ibadah puasa. Bagi umat Islam yang melaksanakan sholat sunnah secara istiqomah juga akan mendapatkan pahala berlebih.

Dalam buku “Klasifikasi Sholat Sunnah & Keutamaannya” karya Muhammad Najib diceritakan  bahwa ada seorang sahabat Nabi yang bernama, Rabiah bin Ka’ab al-Islamiy RA yang ingin sekali masuk surga dan bisa menemani Nabi di surga.

Lalu kemudian Rasulullah SAW memerintahkan dia untuk memperbanyak sholat sunnah. Dengan memperbanyak sholat sunnah maka insyaAllah keinginannya dikabulkan Allah SWT. Kisah ini termaktub dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan Imam Muslim berikut:

عن رَبِيعَة بْن كَعْبٍ الْأَسْلَمِيُّ رضي الله عنه قَالَ : ” كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Islamy RA, dia berkata: “Nabi SAW berkata kepadaku, “Wahai Rabiah mintalah sesuatu.” ‘Maka aku jawab: ‘Aku ingin bisa menemanimu di surga wahai nabi.’ Lalu nabi bertanya: “Ada yang lain tidak?,” Aku menjawab: Tidak ada. Lalu Nabi bersabda: “Kalau begitu bantulah aku untuk bisa menolongmu dengan memperbanyak sujud.” (HR Muslim)

Muhammad Najib menjelaskan, Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) mengomentari hadits di atas dalam kitabnya al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bahwa yang dimaksud memperbanyak sujud adalah memperbanyak sholat sunnah.

Karena itu, menurut Najib, semakin banyak kita sholat sunnah maka semakin banyak sujud yang kita lakukan. Semakin banyak sujud yang kita lakukan maka insyaAllah semakin besar kemungkinan kita bisa menemani Nabi SAW di surganya Allah SWT.  

KHAZANAH REPUBLIKA

Amalan Sunah Nabi Muhammad SAW

Amalan sunah sering ditinggalkan karena kurangnya pengetahuan

Suatu ketika, Rasulullah SAW menawarkan kepada Rabi’ah bin Malik Al-Aslami, ”Mohonlah sesuatu!” Rabi’ah menjawab, ”Aku memohon agar dekat Anda di surga.” Lalu, beliau bertanya, ”Adakah permohonan lainnya?” Rabi’ah menjawab, ”Itu saja.” Beliau bersabda, ”Bantulah dirimu dengan memperbanyak sujud.” (HR Muslim).

Banyak orang mengira, ibadah sunah hanya pelengkap amalan wajib yang sifatnya sukarela. Bila sempat, dikerjakan. Jika tidak, ditinggalkan begitu saja.

Amalan sunah sering ditinggalkan karena kurangnya pengetahuan akan keistimewaan ibadah ini. Padahal, meninggalkan ibadah sunah berarti kerugian baginya karena tidak memperoleh pahala saat ada kesempatan untuk meraihnya.
Rasulullah SAW bahkan memperingatkan mereka yang malas beribadah sunah, ”Siapa membenci sunahku, bukan golonganku.” (HR Muttafaq Alaih).

Selain itu, ibadah sunah memiliki beberapa keistimewaan. Pertama, bisa dekat dengan Rasulullah SAW di surga. Dijelaskan hadis di atas, memperbanyak sujud adalah dengan banyak mengerjakan shalat sunah. Amalan inilah yang akan mengantarkan pelakunya menyertai Rasulullah di surga.

Beliau bahkan mendapatkan penghargaan untuk menempati surga paling tinggi (maqaman mahmudan) berkat shalat sunah tahajud yang jarang beliau tinggalkan (QS Al-Isra’ [17]: 79).

Kedua, menyempurnakan ibadah wajib. Rasulullah bersabda, ”Amal yang pertama kali dihisab hari kiamat adalah shalat. Allah SWT berfirman kepada malaikat, ‘Periksalah shalat hamba-Ku, cukup atau kurang? Jika cukup, catat. Jika kurang, periksa lagi, apakah hamba-Ku punya amal shalat sunah? Jika punya, kekurangan shalat wajibnya ditambal shalat sunahnya.’ Baru setelah itu, amalnya dihisab.” (HR Abu Dawud).

Ketiga, menyucikan jiwa pelakunya. Rasul bersabda, ”Lima perkara termasuk fitrah: mencukur bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.” (HR Bukhari). Keempat, menjadi wali dan kekasih Allah SWT yang selalu dicintai-Nya.

Saat Allah mencintainya, Allah akan menyertai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memegang, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.
”Jika ia memohon sesuatu kepada-Nya, pasti Allah mengabulkan. Dan, jika ia memohon perlindungan, pasti Allah akan mengabulkan untuknya.” (HR Bukhari).

KHAZANAH REPUBLIKA

3 Keutamaan Amalan Sunnah yang Justru Sering Diabaikan

Amalan-amalan sunnah sering diabaikan padahal penuh keutamaan.

Banyak orang mengira, ibadah sunah hanya pelengkap amalan wajib yang sifatnya sukarela. Bila sempat, dikerjakan. Jika tidak, ditinggalkan begitu saja.

Amalan sunah sering ditinggalkan karena kurangnya pengetahuan akan keistimewaan ibadah ini. Padahal, meninggalkan ibadah sunah berarti kerugian baginya karena tidak memperoleh pahala saat ada kesempatan untuk meraihnya.

 حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى أَبُو صَالِحٍ ، حَدَّثَنَا هِقْلُ بْنُ زِيَادٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ الْأَوْزَاعِيَّ ، قَالَ : حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ ، حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ ، حَدَّثَنِي رَبِيعَةُ بْنُ كَعْبٍ الْأَسْلَمِيُّ ، قَالَ : كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي : سَلْ فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ . قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ . قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Suatu ketika, Rasulullah SAW menawarkan kepada Rabi’ah bin Malik Al-Aslami, ”Mohonlah sesuatu!” Rabi’ah menjawab, ”Aku memohon agar dekat Anda di surga.” Lalu, beliau bertanya, ”Adakah permohonan lainnya?” Rabi’ah menjawab, ”Itu saja.” Beliau bersabda, ”Bantulah dirimu dengan memperbanyak sujud.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW bahkan memperingatkan mereka yang malas beribadah sunnah, ”Siapa membenci sunnahku, bukan golonganku.” (HR Muttafaq Alaih).

Selain itu, ibadah sunnah memiliki beberapa keistimewaan. Pertama, bisa dekat dengan Rasulullah SAW di surga. Dijelaskan hadits di atas, memperbanyak sujud adalah dengan banyak mengerjakan sholat sunnah. Amalan inilah yang akan mengantarkan pelakunya menyertai Rasulullah di surga.

Beliau bahkan mendapatkan penghargaan untuk menempati surga paling tinggi (maqaman mahmudan) berkat sholat sunah tahajud yang jarang beliau tinggalkan. وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’ [17]: 79).

Kedua, menyempurnakan ibadah wajib. Rasulullah bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ 

”Amal yang pertama kali dihisab hari kiamat adalah sholat. Jika baik maka dia akan beruntung dan sukses, jika buruk maka dia menyesal dan rugi. Allah SWT berfirman kepada malaikat, ‘Periksalah sholat hamba-Ku, cukup atau kurang? Jika cukup, catat. Jika kurang, periksa lagi, apakah hamba-Ku punya amal sholat sunah? Jika punya, kekurangan sholat wajibnya ditambal sholat sunahnya.’ Baru setelah itu, amalnya dihisab.” (HR Abu Dawud).

Ketiga, menyucikan jiwa pelakunya. Rasul bersabda: 

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ، وَالاِسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الإِبِطِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ 

”Lima perkara termasuk fitrah: mencukur bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.” (HR Bukhari).

Keempat, menjadi wali dan kekasih Allah SWT yang selalu dicintai-Nya.

Saat Allah mencintainya, Allah akan menyertai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memegang, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.

وَإِنْ سأَلنِي أَعْطيْتَه، ولَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَّنه

“Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku akan mengabulkan. Dan, jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan mengabulkan untuknya.” (HR Bukhari)  

KHAZANAH REPUBLIKA