Agar Memperoleh Ampunan Allah setiap Hari

Begitu banyak cara yang dapat dilakukan untuk memohon ampun Allah SWT. Begitu banyak kesempatan pengampunan yang Allah siapkan bagi hambahnya-Nya setiap hari.

Dari setiap kita berwudlu, berjalan ke masjid, sholat, berdoa, dan berdzikir. Berikut kesempatan memohon ampun kepada Allah SWT seperti dilansir aboutislam, Selasa (8/3/2022):

Wudhu: Membersihkan Jiwa Jiwa 

Abdullah As-Sunabihi mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Ketika seorang hamba yang beriman berwudhu dan berkumur, maka keluarlah dosa-dosanya dari mulutnya.

Ketika dia menghirup air ke dalam hidungnya dan meniupnya, dosa-dosanya keluar dari hidungnya. 

Ketika dia membasuh wajahnya, dosa-dosanya keluar dari wajahnya, bahkan dari bawah bulu matanya.

Ketika dia membasuh tangannya, dosa-dosanya keluar dari tangannya, bahkan dari bawah kukunya.

Ketika dia mengusap kepalanya, dosa-dosanya keluar dari kepalanya, bahkan dari telinganya. 

Ketika membasuh kakinya, dosa-dosanya keluar dari kakinya, bahkan dari bawah kuku kakinya.

Kemudian berjalannya ke Masjid dan Shalatnya akan mendapatkan pahala tambahan baginya.” (An-Nasa’i dan disahkan oleh Al-Albani)

Berjalan ke Masjid: Langkah-Langkah Memaafkan

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: 

“Apabila salah seorang dari kalian berwudhu dan mengerjakannya dengan baik, kemudian dia datang ke masjid tidak lain untuk tujuan shalat, dia tidak mengambil satu langkah pun melainkan Allah mengangkatnya satu derajat dengan itu, dan menghapus salah satu dosanya, sampai dia memasuki masjid. 

Ketika dia masuk masjid dia dalam keadaan sholat selama dia menunggu sholat.’ (Ibn Majah dan disahkan oleh Al-Albani)

Sholat: Dijamin Bersuci

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda:

“Apakah menurutmu jika ada sungai di dekat pintu salah satu dari kalian, dan dia mandi di dalamnya lima kali setiap hari, apakah akan ada bekas kotoran yang tertinggal padanya?”

Mereka berkata: “Tidak ada jejak kotoran yang tersisa pada dirinya.”

Nabi SAW mengatakan: “Itu adalah perumpamaan dari shalat lima waktu. Melalui mereka, Allah menghapus dosa.” Al-Bukhari dan Muslim)

Setelah Sholat Dzikir : Kesempatan Tanpa Akhir

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda:

“Dia yang mengulangi setelah setiap doa:

Subhan Allah (Allah bebas dari ketidaksempurnaan) tiga puluh tiga kali, Al-hamdu lillah (segala puji bagi Allah) tiga puluh tiga kali, Allahu Akbar (Allah Maha Besar) tiga puluh tiga kali; dan melengkapi seratus dengan La ilaha illallahu, wahdahu la sharika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa Huwa `ala kulli shai’in qadir

(Tidak ada Tuhan yang benar selain Allah. Dia adalah satu dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang berkuasa dan Dialah segala puji, dan Dialah Yang Mahakuasa)

Maka akan diampuni segala dosanya walaupun sebesar buih di permukaan laut. (Muslim)

Pintu Terbuka untuk Pengampunan

Zaid bin Khalid al-Juhani RA mengatakan bahwa Rasulullah berkata: 

“Barang siapa yang berwudhu dengan baik, kemudian shalat dua rakaat yang selama itu (ia sangat memperhatikan) ia tidak lupa (sesuatu di dalamnya), akan diampuni semua dosanya yang telah lalu. (Abu Dawud dan diklasifikasikan sebagai Hasan oleh Al-Albani”

Untuk mendapatkan pahala-pahala tersebut, yang perlu dilakukan adalah fokus pada setiap yang dilakukan, maka amalan ibadah akan mengikutinya.

IHRAM

Syarat Meraih Ampunan Allah

Oleh: Ustaz Arifin Ilham

 

Meraih ampunan Allah SWT pada bulan Ramadhan adalah idaman Muslim, terutama bagi pendosa dan ahli maksiat. Adalah kerugian besar jika bulan suci ini hadir sementara ia tidak meraih ampunan-Nya. Sebab, Ramadhan merupakan bulan yang penuh ampunan Allah SWT.
Pada bulan yang penuh berkah ini, Allah membuka “bazar” ampunan seluas-luasnya. Pada bulan bertabur rahmat ini, ada amalan wajib yaitu shaum Ramadhan dan amalan sunah yaitu qiyam Ramadhan yang ditegaskan Nabi Muhammad mampu menghapuskan dosa yang lalu.

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari, nomor 38 dan Muslim nomor 760).

“Barangsiapa shalat malam Ramadhan (tarawih dan witir) karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR Bukhari, nomor 37 dan Muslim, nomor 759)

Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua dosa-dosa yang telah lalu bisa dihapuskan oleh puasa Ramadhan dan shalat tarawih. Dosa itu sebatas dosa-dosa kecil. Sementara, dosa-dosa besar tidak akan terhapus hanya dengan puasa Ramadhan dan shalat tarawih.

“Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian dan Kami memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia (surga).” (QS An-Nisa [4]: 31).

Rasulullah berkhutbah kepada kami, cerita Abu Hurairah melalui Abu Said al-Khudry, dari atas mimbar. Beliau bersabda: “Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya. Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya. Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya.”

Beliau lalu terdiam sehingga setiap orang di antara kami mulai menangis karena sedih mendengar sumpah beliau. “Tiada seorang hamba pun yang shalat lima waktu, shaum Ramadhan dan menjauhi tujuh dosa besar, melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga pada hari kiamat, sampai suara pintu-pintu surga itu berderit-derit.”

Lalu, beliau membacakan ayat: “Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian diperintahkan untuk menjauhinya, niscaya Kami akan menghapuskan kesalahan-kesalahan (dosa-dosa kecil) kalian.” (QS An-Nisa [4]: 31). (HR An-Nasai, nomor 2.438, Al-Hakim nomor 719 dan 2.943, serta Ibnu Hibban, nomor 1.748. Dinyatakan sahih oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi).

Dengan demikian, terhapusnya dosa oleh amal Ramadhan adalah dosa kecil sementara dosa besar belum atau tidak, kecuali dengan tobat yang serius, yaitu tobat nasuha (baca QS At-Tahrim [66]: 8).

Dengan memahami hal ini, harusnya kita semakin terpacu untuk segera bertaubat dan  menyusulnya dengan beramal saleh. Berikutnya, tauhid yang bersih merupakan kunci  meraih ampunan. Namun, hal ini tidaklah sesederhana dan semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: Allah berfirman, “Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR Tirmidzi, dan dia menghasankannya).

Hadis yang agung ini menunjukkan bahwa tauhid merupakan syarat untuk bisa meraih ampunan Allah. Karena itu, jadikan Ramadhan ini sebagai momentum membersihkan tauhid kita dari kesyirikan dan hal lain yang bakal merusakkan kebersihannya. Wallahu a’lam.

 

sumber: Republika Online