Ketika Anak Kecil Berlomba Ikut Berjihad

KETIKA pasukan Islam menuju ke arah Badar, seorang anak bernama Umair bin Abi Waqqash yang masih berusia 16 tahun, karena takut tidak diterima oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Umair yang saat itu masih kecil dengan sembunyi-sembunyi masuk ke dalam barisan pasukan. Ketika kakanknya yang bernama Sa’d bin Abi Waqqash menanyakan hal itu, ia menjawab,

“Saya takut kalau Rasulullah melarangku ikut dalam jihad ini, padahal saya ingin sekali ikut dalam jihad ini, mudah-mudahan saya menjadi syahid.”

Pada saat pemeriksaan pasukan, keberadaan mereka diketahui oleh Rasulullah. Lalu Rasul melarangnya ikut, Umair menangis, maka hati Rasulullah tersentuh.

Beliau akhirnya mengizinkannya ikut dalam perang. Dan Umair mendapatkan apa yang ia cita-citakan, yaitu syahid di jalan Allah.

Selain perang Badar, Rasulullah juga melarang sejumlah anak-anak untuk ikut dalam perang Uhud, karena usia mereka masih terlalu muda. Di antara mereka ialah Rafi’ bin Khudaij dan Samurah bin Jundab, karena keduanya masih berusia 15 tahun.

Akhirnya ayah Rafi’ mendatangi Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, anakku Rafi’ ini ahli dalam memanah.” Maka Rasulullah membolehkannya ikut perang.

Ketika Rasulullah melarang Samurah bin Jundab ikut berperang, Samurah berkata, “Wahai Rasulullah, engkau melarangku dan memperbolehkan Rafi’? Sungguh jika aku bergulat dengannya maka aku akan mengalahkannya.”

Maka Rasulullah memerintahkan keduanya untuk bergulat, dan dimenangkan oleh Samurah sehingga ia diperbolehkan ikut dalam perang Uhud.

Betapa hebatnya para pemuda muslim di zaman Rasulullah, semangat dan kerinduannya terhadap Allah jauh melebihi ketakutan mereka menghadapi kematian. []

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2292538/ketika-anak-kecil-berlomba-ikut-berjihad#sthash.3PLU8cMY.dpuf