Masjidil Haram dan Tempat-Tempat Mustajab (2-Habis)

Oleh Anggito Abimanyu

Salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa yakni di Hijir  Ismail. Hijir Ismail memang masih termasuk bagian dari Kakbah. Shalat di Hijir Ismail sama saja dengan shalat di dalam Kakbah. Setelah melaksanakan tawaf  dengan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali dan shalat sunnah di Hijir Ismail dan Multazam, jamaah melangsungkan ibadah sa’i. Walaupun tempat sa’i bukan termasuk bagian dari Masjidil Haram,  namun tempat ini juga termasuk tempat paling mustajab.

Ibadah sa’i yang mencontohkan pertama kali adalah ibunda Nabi Ismail yang bernama Siti Hajar. Dalam kitab-kitab Sejarah Islam dikatakan bahwa Siti Hajar berlari-lari antara Bukit Shafa dan Marwa sebanyak tujuh  kali  untuk mencarikan air buat anaknya, Nabi Ismail, yang ketika itu masih bayi.

Sebelum memulai ibadah sa’i, jamaah berdoa di Bukit Shafa sekaligus sebagai tempat dimulainya ibadah sa’i. Sedangkan Marwa adalah tempat di mana sa’i berakhir dan para jamaah akan bertahallul atau memotong rambut di tempat ini setelah semua proses ibadah umrah selesai.

Dahulu di wilayah Masjidil Haram, jamaah haji dan umrah  dapat mengunjungi sumur air zam-zam, namun sekarang telah ditutup untuk perluasan area masjid. Namun demikian, di sekitar area Masjidil Haram terdapat fasilitas minum air zam-zam langsung dari sumbernya.

Berjuang untuk dapat shalat dan berdoa di tempat-tempat mustajab memang perlu namun jangan sampai menghilangkan logika, memaksakan diri, dan bahkan menggunakan joki untuk melakukannya. Dalam ketentuan umrah di Masjidil Haram, khususnya mencium Hajar Aswad dan memasuki Kakbah telah diberikan berbagai kemudahan yang Insya Allah pahalanya  setara.

 

sumber: Republika Online

Masjidil Haram dan Tempat-Tempat Mustajab (bagian 1)

Oleh: Anggito Abimanyu

Secara umum di seluruh area Masjidil Haram, Makkah,  adalah tempat yang mustajab. Tentu memasuki Kakbah adalah tempat yang paling mustajab. Di dalam Kakbah  terdapat Hajar Aswad. Hajar Aswad (batu hitam)  diyakini oleh umat Islam merupakan sebuah batu yang berasal dari surga. Yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim.

Memasuki Kakbah tidak diperkenankan untuk umum karena masalah keamanan dan sempitnya tempat. Mencium Hajar Aswad dapat dilakukan secara langsung, namun tidak disarankan, tetapi diwajibkan dengan cara mengangkat tangan dari garis dimulainya umrah yakni di wilayah Multazam.

Meskipun seluruh tempat di Masjidil Haram adalah mustajab, namun demikian ada beberapa tempat yang secara khusus dalam Alquran dan Hadits disebutkan sebagai tempat-tempat musatajab untuk melaksanakan shalat wajib, shalat sunnah dan berdoa.

Multazam adalah sebuah tempat di antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah. Tempat ini diyakini oleh semua ulama sebagai tempat yang paling mustajab. Di tempat ini jamaah melakukan shalat wajib atau sunnah dua  rakaat dan berdoa secukupnya. Hal ini didasari  pada  sebuah hadits riwayat sahabat Abdullah Bin Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan.” (HR. Ahmad)

Tempat paling mustajab selanjutnya adalah di belakang Maqam Ibrahim. Biasanya setelah melaksanakan tawaf tujuh kali, para jamaah haji dan umrah akan melakukan shalat dan berdoa di belakang Maqam Ibrahim ini.

 

sumber: Republika Online