Apakah Nabi Isa Menikah Menurut Al-Qur’an?

Apakah Nabi Isa menikah menurut Al-Qur’an? Pertanyaan ini banyak ditanyakan oleh masyarakat. Kendati pun menimbulkan pro dan kontra. Berikut ini penjelasannya.

Dalam Al-Qur’an sesungguhnya sudah disebutkan perihal para Nabi yang diutus oleh Allah SWT yang memiliki keluarga (istri: karena nabi banyak laki-laki). Hal ini sebagaimana tergambar dalam surah al-Ra’d ayat 38.

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَاجًا وَّذُرِّيَّةً

“Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan.” (QS. Ar-Ra’d: 38).

Dalam kitab Tuhfa tal-Ahwad [4/172] ditegaskan bahwa ayat itu mengindikasikan bahwa Allah telah merevisi yang semula tradisi rahbaniyah dengan hanafiyah al-samhah (menikah). Sayang, sekilas ayat tersebut mengandung probabilitas tentang para nabi beristri disebabkan ayatnya yang bersifat umum hingga ada kemungkinan beberapa nabi dikecualikan dari cakupan ayat tersebut.

Oleh sebab itu, Imam al-Ghazali, cendekiawan muslim abad pertengahan itu sudah mewanti-wanti akan hal itu dan mengungkapkan.

إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَذْكُرْفِيْ كِتَابِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ إِلَّا المُتَأَهِلِيْنَ

“Allah tidak menjelaskan dalam kitab-Nya tentang para Nabi kecuali mereka adalah orang-orang yang berkeluarga”

Dengan penegasan al-Ghazali ini ingin menangkal orang-orang yang memiliki konsepsi sebagaimana di atas. Adapun nabi-nabi yang rumornya berkembang tidak menikah adalah nabi Isa as. dan sepupunya, nabi Yahya as. namun tulisan ini akan fokus pada nabi Isa as.

Sebagaimana keyakinan umat muslim, nabi Isa masih belum meninggal dan diangkat oleh Allah swt ke langit tatkala peristiwa penyaliban salah seorang sahabatnya. Sayangnya, waktu itu nabi Isa masih belum menikah sehingga banyak orang menganggap atau bahkan keyakinan Nabi Isa menjalani laku rahbaniyah.

Lagi-lagi Ibnu ‘Asyur menyangkal bahwa nabi Isa tidak menikah lantaran menjalani laku rahbaniyah. Menurut beliau, ada hal lain yang membuat nabi Isa tidak menikah bukan karena rahbaniyah melainkan ada alasan lain yang mana diperintahkan oleh Allah swt.

Ibnu ‘Asyur menambahkan bahwa tidak menikah bukanlah hal-ihwal para nabi karena seluruh nabi sesungguhnya memiliki istri, (al-Tahrir wa al-Tanwir, 27/425).

Jika kita telisik kembali dalam kitab-kitab klasik, rupanya nabi Isa juga akan menikah di akhir zaman. Kelak, ketika akhir zaman telah dekat, Nabi Isa akan diturunkan ke bumi melawan Dajjal, sekaligus beliau juga akan menikah untuk mendapatkan keutamaan dan memiliki anak. Misalnya, Ibnu Hajar dalam Fathu al-Bari[6/493] menyampaikan informasi tersebut.

Demikian dalam kitab Qut al-Qulub [2/403] dikatakan bahwa ketika nabi Isa diturunkan kembali ke bumi sebagaimana keyakinan orang muslim maka nabi Isa menikahi seorang istri dan hidup bersama selama sembilan tahun, ada riwayat lain yang mengatakan bahwa nabi Isa. As akan hidup selama empat puluh tahun.

Riwayat yang mengatakan nabi Isa akan menikah di akhir zaman sesungguhnya bersumber dari Nu’man bin Hammad sebagaimana tertera dalam kitabnya al-Fitan [2/578] sebagai berikut;

«الفتن لنعيم بن حماد» (2/ 578):

6 – حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْعَطَّارُ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ عِيسَى، قَالَ: «‌بَلَغَنِي ‌أَنَّ» ‌عِيسَى ‌ابْنَ ‌مَرْيَمَ، ‌إِذَا ‌قَتَلَ ‌الدَّجَّالَ رَجَعَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ، فَيَتَزَوَّجُ إِلَى قَوْمِ شُعَيْبٍ خَتَنِ مُوسَى، وَهُمْ جُذَامٌ، فَيُولَدُ لَهُ فِيهِمْ، وَتُقِيمُ تِسْعَ عَشْرَةَ سَنَةً لَا يَكُونُ أَمِيرٌ وَلَا شُرَطِيُّ، وَلَا مَلِكٌ “

“ Dari Sulaiman bin Isa berkata bahwa nabi Isa bin Maryam ketika sudah membunuh Dajjal akan kembali ke Baitul Maqdis kemudian menikahi perempuan dari Syu’aib lalu memiliki anak dari nya dan hidup selama sembilan tahun tidak ada penguasa dan polisi serta raja”.

Dari riwayat Nu’man ini kita bisa mengetahui informasi lebih lanjut tentang perempuan yang akan dinikahi nabi Isa yaitu dari kalangan Syu’aib dan tinggal bersama di Baitul Maqdis Palestina selama sembilan tahun bahkan sempat memiliki anak. Dengan demikian, nabi Isa yang diklaim tidak menikah bukan berarti menjalani hidup rahbaniyah.

Demikian penjelasan Apakah Nabi Isa menikah menurut Al-Qur’an? Semoga bermanfaat. Falyata’ammul. 

BINCANG SYARIAH