Asal Usul Nama Masjid Al-Azhar di Kebayoran

MASYARAKAT DKI Jakarta tahukah Anda apa masjid agung tertua di kota metropolitan ini? Masjid Agung Al-Azhar lah jawabannya.

Masjid ini mulai dibangun pada 19 November 1953 selesai dibangun pada 1958. Masjid yang memakan waktu 5 tahu ini masih berdiri kokoh nan cantik hingga kini.

Berada dikawasan Kebayoran, membuat masjid agung tersebut sempat bernama Masjid Agung Kebayoran pada awal berdirinya. Dahulu, ada seorang yang meramaikan kegiatan keagamaan di masjid tersebut, yaitu Buya Hamka.

Buya Hamka adalah figur ulama dan sasatrawan, sekaligus imam masjid pada 1958. Cerita berubahnya nama masjid agung sendiri berawal dari sosok Buya Hamka yang mengenal Rektor Universitas Al-Azhar Kairo pada waktu itu.

Mulanya, pada 1959 Buya Hamka diundang ke Universitas Al-Azhar Kairo untuk mendapat gelar doktor Honoris Causa. Kemudian, pada kunjungannya Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Mahmoud Zakzouk, pada 1960, diakhir sambutannya ia menambahkan nama di belakang masjid, menjadi Masjid Agung Al-Azhar.

Bangunan masjid terpengaruh dari Arab Saudi dan Mesir, membuat masjid masih tampak anggun, walau sudah berumur. Masjid Agung Al-Azhar dapat menampung sebanyak 3.500 orang jamaah.

Suasana sejuk dan nyaman akan Anda rasakan ketika beribadah salat di masjid tersebut. Masjid memiliki langit-langit yang tinggi sehingga memberikan kesan luas, ditambah dengan terdapatnya banyak pintu dan jendela membuat ruangan salat kian sejuk, karena pertukaran udara yang cepat.

Tidak hanya itu, karpet yang menjadi alas salat para jamaah pun terasa begitu lembut dan tebal, hingga terasa empuk ketika bersujud.

Warna Masjid Agung Al-Azhar yang didominasi putih membuat masjid terlihat seperti Masjid Quba di Madinah. Bentuk kubahnya juga terlihat mirip walau Masjid Agung Al-Azhar hanya memiliki satu kubah.

“Majid Agung Al-Azhar memiliki 4 orang imam tetap. Namun, khusus Ramadan selain ada imam tetap, ada juga Hasanudin Sinaga yang suaranya khas itu,” ucap H. Zainul Arifin, Sekretaris Pengurus Masjid Agung Al-Azhar, saat diwawancarai Okezone.

(fid)

 

OKEZONE