Ketika Azab Allah Meluluh-lantahkan Kaum Gay di Kota Pompeii

Jika kita ingin mengetahui dan melihat salah satu bukti azab Allah SWT yang diturunkan kepada kaum homoseksual, berkunjunglah ke kota Napoly Italia. Di gunung Vesuvius dekat kota Napoli dengan nama The Warning Mountain terdapatlah sebuah kota tua yang bernama Pompeii.

Kota pompeii ini pada zaman kekaisaaran Romawi adalah merupakan sebuah kota wisata bagi bangsawan Romawi karena suasana alamnya yang sejuk dan indah. Namun dibalik keindahan kota tersebut, kota Pompeii berkembang menjadi sebuah kota yang penuh dengan kemaksiatan. Di sana terdapat simbol-simbol organ vital manusia yang terdapat di setiap sudut kota. Semua ini sangat berkaitan sekali dengan kebudayaan mereka yaitu budaya Mithraic, yang memiliki anggapan bahwa organ vital manusia adalah sesuatu bagian dari kenikmatan yang hakiki.

Pompeii pada masa itu merupakan suatu simbol dari degradasi akhlak manusia yang terjadi pada masa kekaisaran Romawi. Di zaman itu kota Pompeii menjadi pusat perzinaan dan surga bagi kaum homoseksual.

Sekitar tahun 79M, Gunung Vesuvius pada kota Napoli meletus. Meletusnya gunung tersebut mengakibatkan Awan panas dan debu vulkanik menghantam kota Pompeii sekaligus menguburnya. Dari foto fosil-fosil peninggalan kota Pompeii tersebut, bisa dilihat keadaan manusia pada kota tersebut. Dari fosil tersebut tampak penduduk kota Pompeii yang melakukan maksiat tidak sadar akan meletusnya gunung Vesuvius dan hantaman awan panas disertai debu vulkanik ke kota Tersebut.

Tampak dari fosil-fosil tersebut mereka mati dalam keadaan melakukan maksiat. Ini adalah bukti bahwa Allah SWT akan memberikan azab kepada makhluk yang melampaui batas.Sekarang fosil-fosil utuh manusia itu dipamerkan sebagai peringatan kepada umat manusia akan kebesaran ALLAH SWT serta azab yang diberikan Allah SWT kepada manusia yang melampaui batas, Hal ini juga pernah diceritakan dalam Al Qur’an tentang bagaimana nasib kaum Nabi Luth as dan “pemusnahan tiba-tiba”.

Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing, sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu.Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamnuya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal.Maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku”(QS. Al Qamar, 54: 33-36)

Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: “Ini adalah hari yang amat sulit. Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji . Luth berkata: “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal ?”.Mereka menjawab: “Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.” Para utusan (malaikat) berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim”(QS. Al Huud, 11: 77-83)

Setelah 1600 tahun kemudian, seorang arsitek pada saat itu berjalan di sekitar Gunung Vesuvius, ia menemukan sebuah fosil atap dari sebuah bangunan. Kemudian mereka melakukan penggalian. Penggalian yang dilakukan memakan waktu lebih dari 150 tahun untuk mengangkat kota Pompeii ke permukaan.

Pemandangan yang dilihat dari hasil penggalian oleh para arkeolog dunia itu sungguh menakjubkan. Fosil yang masih tampak utuh dan membatu dari tubuh manusia yang tampak awet. Posisi mereka ada yang sedang melakukan maksiat, ada yg sedang jongkok, bahkan ada yg sedang berusaha bangun dari tidurnya. Dari fosil yang ditemukan ada yang sedang melakukan maksiat, tampak beberapa dari mereka memiliki jenis kelamin yang sama ( Homoseks ). Ada juga yang sedang melakukan maksiat dengan anak-anak. Raut muka mereka masih tergambar detail seperti manusia yg masih hidup. (Isl/WarnaMuslim)

 

sumber: IslamNews.co