The Power of Baik Sangka kepada Allah

TADI saya berkesempatan menyampaikan khutbah Jum’at di Masjid Islamic Center Surabaya. Protokol Covid dilaksanakan, jamaah membludak sampai ke luar masjid karena harus berjarak. Dalam khutbah itu saya sampaikan beberapa hal, salah satunya adalah berbaik sangka kepada Allah.

Saya menganggap tema ini adalah tema penting untuk direnungkan di tengan nuansa ketidakpastian karena pandemi ini. Keluhan semakin bertaburan, kegelisahan semakin merata, putus asa pun sudah mulai marak disuarakan. Saya mulai kajian saya dengan poin pembuka bahwa Allah tidak pernah salah, Allah Mahabaik dalam segalanya dan rahmat Allah menyelimuti segala sesuatu. Dalam musibah pun, betapapun tak enak dijalani, ada rahmat Allah. Sayangnya kebanyakan kita terhalang pandangan untuk melihat rahmat di balik musibah itu.

Keyakinan akan kemahabaikan Allah harus mengantarkan kita pada sikap terus beprasangka baik kepada Allah, optimis dalam hidup, tak putus asa menunggu suatu kejutan kebaikan dari Allah. Sikap berbaik sangka kepada Allah seperti ini amatlah terpuji dan mengantarkan kita pada kebahagiaan yang sesungguhnya tanpa pernah kita duga.

Coba perhatikan hadits Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa baiknya prasangka kita kepada Allah adalah termasuk baiknya ibadah kita kepadaNya. Perhatikan pula hadits lainnya yang menyatakan bahwa Allah adalah mengikuti apa yang diperaangkakan hambaNya kepadaNya. Jika seorang hamba berprasangka baik, maka kebaikan akan diberikan kepadanya. Jika berprasangka jelek, maka nasib jelek akan ditimpakan kepadanya.

Inilah alasan mengapa para pengeluh itu sulit sukses. Inilah alasa mengapa orang yang senantiasa bersyukur itu selalu saja menemukan peluang bahagia. Masihkah akan memelihara keluhan? Tersenyumlah, saudaraku dan sahabatku.

Ada banyak kisah menarik tentang kedahsyatan berbaik sangka kepada Allah. Inilah alasan mengapa Rasulullah menyuruh kita agar jangan meninggal dunia kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah. Perhatikan hadits berikut ini yang disampaikan Rasulullah 3 hari menjelang kewafatan beliau: “Sungguh jangan sampai salah seorang di antara kalian itu mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah.”

Sahabat dan saudaraku, insyaAllah kita semua adalah ahli surga, berkumpul dengan orang-orang baik pilihan Allah. Mari kita selalu semangan berbuat baik, apapun yang bisa kita lakukan. Salam, Ahmad Imam Mawardi, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]

Oleh  KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK