Banyak Kencing Sehabis Sahur, Wajarkah?

Selama puasa, tubuh kita tetap memerlukan cadangan air yang harus dipenuhi layaknya hari biasa sebanyak 8-10 gelas setiap hari. Saat puasa, kebutuhan tersebut dapat dibagi yakni dua gelas saat puasa, empat gelas setelah shalat tarawih dan dua gelas saat sahur.

Namun, mengingat intensitas minum dimaksimalkan saat malam hari kitapun jadi lebih sering buang air kecil terlebih setelah selesai sahur. Tak jarang, hal ini membuat kita sulit tidur kembali dan berakibat mengantuk pada siang hari saat sedang bekerja.

Meski banyak yang mengakui bahwa hal tersebut mengganggu tidur, akan tetapi menurut spesialis gizi klinik Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK dalam dunia kesehatan buang air kecil secara terus menerus setelah minum air memang sangat wajar dan normal. Asalkan cairan yang diminum adalah air putih, bukan berupa teh atau kopi yang dapat dengan mudah membuat dehidrasi.

“Banyak buang air kecil sehabis minum air putih sudah sangat pasti, hal tersebut merupakan proses tubuh yang normal dan bukan menjadi masalah. Tapi jika lebih sering buang air kecil akibat minum teh atau kopi, nah itu yang bahaya,” jelasnya di Hotel Pullman Jakarta, beberapa waktu lalu.

Di dalam pedoman piramida gizi seimbang tertulis bahwa kita harus banyak minum air putih, namun air yang kita minum tidak boleh berwarna, tidak berbau, tidak berasa manis dan bukan air tampungan hujan. Tetapi, nampaknya hal ini sangat sulit diterapkan oleh masyarakat Indonesia mengingat mereka sangat gemar mengkonsumsi minuman berwarna dan manis. Maka itu, pemerintah mencanangkan program mengkonsumsi air 8-10 gelas perhari sebagai pedoman yang wajib ditegakkan demi kesehatan.

“Air mineral yang baik dikonsumsi itu sebaiknya melalui serangkaian penyaringan yang sudah lolos uji standar pangan dari pemerintah. Tentunya mengandung mineral alami, tapi bukan berupa mineral besi yang berbau karena jelas tidak baik untuk kesehatan ginjal,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Health Marketing Manager Danone Aqua dr. Aninda Perdana B. MedSc mengungkapkan sumber air alami yang kita ambil harus dari lapisan tanah terdalam yang sebaiknya sudah terfiltrasi alami, namun tetap melalui proses penyaringan parasit. Kandungan kalsium dan magnesiumnya juga harus banyak, sejauh ini air yang sudah teruji sangat baik untuk diminum adalah air zam-zam.

 

sumber:Republika Online