Kekuatan Lafaz Bismillah

Utsman bin Affan suatu kali pernah bertanya kepada Nabi ihwal bismillah

Ayat yang pertama kali diturunkan berbunyi, ”Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan,” (QS Al-‘Alaq [96: 1). Perintah membaca yang disebutkan dalam ayat ini, mengharuskan dimulainya setiap pekerjaan dengan nama Allah.

Menurut Ibnu Abbas, hakikat dari perintah iqra’ pada ayat pertama itu adalah perintah untuk membaca basmalah. Dan basmalah merupakan satu-satunya ayat yang hanya diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi Sulaiman AS, seperti disebutkan dalam surah An-Naml [27] ayat 30.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih dari Buraidah, Rasulullah bersabda, ”Telah diturunkan kepadaku satu ayat yang tidak pernah diturunkan kepada seorang nabi pun selain Nabi Sulaiman dan aku, yaitu Bismillahir rahmanir rahiim.”

Utsman bin Affan pernah bertanya tentang basmalah, maka Beliau SAW menjawab, ”Sesungguhnya ia adalah salah satu dari nama-nama Allah yang agung, begitu dekatnya basmalah dengan nama Allah seperti dekatnya biji mata yang hitam dengan biji mata yang putih.”

Menurut penjelasan para ahli tafsir, setidaknya ada empat makna yang terkandung dalam basmalah.

Pertama, kata bi kalau dikaitkan dengan ”kekuasaan dan pertolongan”, maka si pengucap menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya terlaksana atas kekuasaan Allah. Ia memohon bantuan-Nya agar pekerjaannya dapat terselesaikan dengan baik dan sempurna.

Kedua, rahasia penting mengapa basmalah didahulukan bagi semua pekerjaan, erat kaitannya dengan prinsip ”la ilaha illa Allah”. Yakni, dengan menjadikan Allah sebagai sebab utama dalam semua tindakan.

Ketiga, Allah adalah Zat yang wajib ada, satu-satunya yang mempunyai hak segenap pujian, dan nama termulia yang pernah ada. Tatkala seorang Muslim menyebut nama Allah dalam basmalah, berarti dia telah mendeklarasikan nama teragung di semesta.

Keempat, ada dua sifat kesempurnaan yang ditekankan dalam basmalah, ar-Rahman dan ar-Rahim. Ar-Rahman adalah curahan rahmat-Nya secara aktual yang diberikan di dunia ini kepada semua makhluk-Nya. Sedangkan ar-Rahim adalah curahan rahmat-Nya di akhirat kelak kepada mereka yang beriman.

Secara akidah, mengucapkan basmalah merupakan bentuk permohonan dan penghambaan. Maka, akan tertanam dalam diri kita rasa lemah di hadapan Allah SWT. Namun, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, rasa percaya diri, dan optimisme karena merasa memperoleh bantuan dan kekuatan dari Allah.

Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas bantuan Allah, pasti ia sempurna, indah, baik, dan benar karena sifat-sifat Allah ”berbekas” pada pekerjaan tersebut.

Oleh: Wiyanto Suud

KHAZANAH REPUBLIKA

Membedah Kata-Kata dalam Basmalah, Apa Saja Maknanya?

Basmalah mengandung dua asma Allah SWT yang agung.

Dilihat dari susunan katanya, basmalah berisi kata ‘bi’ yang artinya dengan dan kata ‘ismillah’ yang artinya menyebut nama Allah SWT. Dalam kaidah bahasa, kata bi itu harus ada muta’alif-nya, seperti misalnya dengan pulpen.

Apa yang dengan pulpen? Artinya, menulis dengan pulpen. Contoh lain dengan sendok. Apa yang dengan sendok? Makan, misalnya, berarti memakan dengan menggunakan sendok. 

Nah, dalam kalimat basmalah, dengan menyebut nama Allah, di mana letak muta’alif-nya atau sebelumnya? Para ulama mengondisikan muta’alif itu sesuai dengan situasi tertentu. Misalnya, saat makan kita mengucapkan basmalah, artinya kita sedang makan dengan menyebut nama Allah. Muta’alif itu sendiri berati amal yang mengiringi kata ‘dengan’ atau ‘bi’. 

Allah adalah lafdzu jalallah. Artinya, Allah adalah lafaz yang sangat agung. Dalam bahasa Arab, lafaz Allah tidak memiliki asal kata. Kita tahu unsur kata Allah bukan dari buatan manusia, melainkan langsung dari Allah sendiri.

Karena itu, kata Allah inilah yang disebut sebagai lafaz yang sangat agung. Bahwa Allah memiliki nama dan sifat yang sangat agung, kita paham bahwa setiap kali mengucapkan basmalah, kita memulai ucapan dengan nama yang teramat agung, yaitu Allah. 

Dalam basmalah termaktub dua asma Allah teragung, yaitu ar-Rahmaan dan ar-Rahiim. Walau ada 99 nama Allah, hanya ar-Rahmaan dan ar-Rahiim atau yang Mahapengasih dan Mahapenyayang yang disebutkan. 

Mengapa? Sebab dua sifat ini yang mendominasi dan paling umum. Dilihat secara bahasa untuk setiap kata-katanya, bismillah, lalu ar-Rahmaan, kemudian ar-Rahiim. Arti dari kalimat pertama adalah ‘Dengan menyebut nama Allah’. Kalimat berikutnya, Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang. Hal ini membuktikan Allah yang Mahapengasih dan penyayang terhadap semua makhluk ciptaan-Nya. 

Penyebutan ar-Rahmaan dan ar-Rahiim ini mengandung dua konsekuensi. Pertama, kata ar-Rahmaan dan ar-Rahiim ini adalah hak prerogatif Allah. Dia berkehendak menyebutkan namanya sesuai dengan Alquran dan hadis. Kedua, dengan kata ar-Rahmaan dan ar-Rahiim, Allah seakan memperkenalan diri kepada makhluk-Nya agar mereka lebih dekat dan lebih jelas dalam mengenal Dzat Pencipta. 

KHAZANAH REPUBLIKA


Memulai Aktivitas dengan Bismillah

ALLAH swt memulai Alquran dengan kalimat Bismillahirrohmanirrohim, sebagai isyarat agar manusia memulai segala aktivitasnya dengan kalimat ini.

Setiap aktivitas yang kita lakukan tidak akan sempurna tanpa dimulai dengan Bismillah, seperti Sabda Rasulullah saw yang amat populer, “Segala sesuatu yang tidak dimulai dengan bismillah akan buntung (tidak sempurna).”

Tak hanya itu, Bismillah juga kalimat pegangan yang diperintahkan Allah untuk para Nabi: Ketika perahu Nabi Nuh as akan bergerak menerjang banjir, Allah Perintahkan beliau untuk mengucapkan

Dan dia berkata, “Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhan-ku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.Huud:41)

Ketika Nabi Sulaiman as mengirim surat kepada Ratu Balqis, beliau memulai kata-katanya dengan

Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS.An-Naml:30)

Segala sesuatu yang dimulai dengan nama Allah pasti akan dipenuhi dengan keberkahan dan kemudahan. Lebih dari itu, kita juga sering mendengar riwayat yang begitu banyak tentang pahala membaca Bismillahirrohmanirrohim.

Mari kita biasakan memulai sesuatu dengan Bismillah. Mengakhirinya dengan Alhamdulillah. Dan jangan pernah memastikan sesuatu kecuali dengan Insya Allah.

 

MOZAIK