Amalan Sedikit tapi Rutin Itu Lebih Baik

“AMALAN yang paling dicintai Allah Taala adalah amalanyang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR.Muslim)

“Sesungguhnya sebaik-baik amal adalah yang paling kontinu meski ia sedikit.” ( HR.Ibnu Majah)

Imam Nawawi menasihatkan,

“Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun rutin dilakukan. Itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sekali saja dilakukan. Ingatlah, bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, zikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Allah. Amalan sedikit yang rutin dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat dibandingkan dengan amalan yang banyak namun sesekali dilakukan.”

Amalan yang kontinu itu, meski ia sedikit, tapi kita akan terus mendapatkan pahalanya. Sampai pun ketika kita berhalangan melakukannya karena ada uzur, maka kita tetap akan dihitung memperoleh pahalanya.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Jika seseorang sakit atau melakukan safar (bepergian), maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalanrutin yang dia lakukan ketika mukim (atau tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat.” (HR.Bukhari)

Berbeda dengan amalan yang dilakukan sesekali saja, meski jumlahnya banyak, maka pahalanya akan terhenti pada waktu kita beramal.

“Sesungguhnya bangunan di surga dibangun oleh para malaikat disebabkan amalan zikir yang terus dilakukan. Apabila seorang hamba mengalami rasa jenuh untuk berzikir, maka malaikat pun akan berhenti dari pekerjaannya tadi. Lantas malaikat pun mengatakan, “Apa yang terjadi padamu, wahai fulan?”

Sebab malaikat bisa menghentikan pekerjaan mereka karena orang yang berzikir tadi mengalami kefuturan (kemalasan) dalam beramal.” (Imam Hasan Al-Bashri)[Chairunnisa Dhiee]

 

INILAH MOZAIK

Kenapa Engkau Tidak Ikhlas Saja dalam Beramal?

SEBENARNYA jika seseorang memurnikan amalannya hanya untuk mengharap wajah Allah dan ikhlas kepada-Nya niscaya dunia pun akan menghampirinya tanpa mesti dia cari-cari. Namun, jika seseorang mencari-cari dunia dan dunia yang selalu menjadi tujuannya dalam beramal, memang benar dia akan mendapatkan dunia tetapi sekadar yang Allah takdirkan saja. Ingatlah ini!

Semoga sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam bisa menjadi renungan bagi kita semua, “Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul Ahwadzi, 7/139)

Marilah saudaraku-, kita ikhlashkan selalu niat kita ketika kita beramal. Murnikanlah semua amalan hanya untuk menggapai ridho Allah. Janganlah niatkan setiap amalanmu hanya untuk meraih kenikmatan dunia semata. Ikhlaskanlah amalan tersebut pada Allah, niscaya dunia juga akan engkau raih. Yakinlah hal ini!

Semoga Allah selalu memperbaiki aqidah dan setiap amalan kaum muslimin. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus. Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala wa alihi wa shohbihi wa sallam. [Muhammad Abduh Tuasikal]

 

 

INILAH MOZAK