Inilah 5 Ciri Orang yang Beriman

Allah Subhanahu Wata’ala telah berjanji bagi mereka yang beriman dan berbuat baik, disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya dan diberi rezeki buah-buahan, inilah 5 ciri orang beriman

Hidayatullah.com | ALLAH  Subhanahu Wata’ala dalam Al-Quran, selalu memanggil orang-orang beriman dengan “ya ayyuhalladzina amanu”. Menurut catatan, ada sebanyak 89 kali panggilan seperti ini.

Orang-orang yang beriman menjadi perhatian Allah Subhanahu Wata’ala disbanding orang lain, yang tidak beriman. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 5, Allah menyampaikan, yang artinya; “sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu.”

Semua di antara kita berharap agar masuk menjadi bagian orang beriman yang disebut Allah. Di bawah ini adalah 5 tanda orang beriman yang disebut dalam Al-Quran;

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Quran Surat Al-Anfal Ayat 2 sampai 4 mengatakan ciri orang beriman:

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُہُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتُهُ ۥ زَادَتۡہُمۡ إِيمَـٰنً۬ا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ (٢) ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ (٣)أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقًّ۬ا‌ۚ لَّهُمۡ دَرَجَـٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ۬ وَرِزۡقٌ۬ ڪَرِيمٌ۬ (٤)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka [karenanya] dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, [yaitu] orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki [ni’mat] yang mulia.”. (QS: Al-Anfal [8]: 2-4).

Gemetar hatinya pada Allah

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka.” (QS Al-Anfal [8]: 2).

Hanya orang yang berimanlah, yang jika disebutkan nama Allah, gemetar atau bergetar hatinya. Ada rasa takut dalam hatinya.

Rasa takutnya justru adalah sebagai bentuk mengagungkan asma Allah. Maka, jika ia berkeinginan untuk melakukan perbuatan dosa atau maksiat, ia pun segara teringat Allah dan takut melaksanakannya.

Bertambah imannya jika dibacakan ayat Al-Quran

وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا

Artinya: “dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya).” (QS: Al-Anfal [8]: 2).

Hal ini menjadi bukti keimanan seseorang  ketika Al-Qur’an dibaca, baik oleh dirinya ataupun orang lain.

Bertawakkal hanya kepada Allah

Allah  berfirman dalam lanjutan ayat :

وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Artinya: “Dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakkal.” (QS: Al-Anfal [8]: 2).

Orang yang beriman akan menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah, bukan kepada benda, gunung, cincin, keris, atau yang lain. Karena orang beriman itu yakin bahwa tidak akan terwujud suatu hal kecuali atas kehendak Allah.

Jika Allah berkehendak terjadi, maka terjadilah. Dan jika Allah tidak berkehendak, ya tidak akan terjadi.

Mendirikan shalat

Allah  berfirman pada lanjutan ayat:

ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat.” (QS: Al-Anfal [8]: 3).

Mendirikan shalat adalah bukti keimanan seseorang. Di samping karena memang shalat adalah tiangnya agama.

Kalau ia menegakkan shalatnya, sama dengan ia menegakkan agamanya. Sebaliknya manakala ia meruntuhkannya, tidak memperhatikannya, mengabaikannya, sama juga dengan meruntuhkan, tidak memperhatikan dan mengabaikan agamanya sendiri.

Rasulullah ﷺ mengingatkan di dalam sabdanya:

الصَّلاةُ عِمادُ الدِّينِ ، مَنْ أقَامَها فَقدْ أقَامَ الدِّينَ ، وَمنْ هَدمَها فَقَد هَدَمَ الدِّينَ

Artinya: “Shalat adalah tiang agama, barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya.” (HR Al-Baihaqi).

Gemar berinfaq di jalan Allah

Allah  berfirman pada lanjutan ayat:

وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Artinya: “Dan mereka yang menginfakkan rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS: Al-Anfal [8]: 3).

Jika kita memiliki sifat iman seperti itu, maka ayat menegaskan:

أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّا

Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.” (QS Al-Anfal [8]: 4).

Semoga kita tergolong orang yang memiliki sifat-sifat orang-orang yang beriman dengan sebenarnya, sebagaimana ayat-ayat tersebut. Aamiin.*

HIDAYATULLAH

Nauzubillah, Lisan Ngaku Beriman, Kelakuan Kafir

BANYAK yang tahu bahwa Allah itu ada, tak banyak yang yakin bahwa Allah itu ada. Buktinya adalah begitu banyak yang tetap tanpa malu berani melakukan hal terlarang seakan bebas dari pantauan Allah.

Banyak yang tahu bahwa Allah menetapkan dan membagi rezeki makhluk-Nya, tak banyak yang yakin bahwa Allah telah menetapkan dan membagi rezeki makhluk-Nya. Buktinya adalah begitu banyak yang pontang panting mengumpulkan rezeki sendiri tanpa memperhatikan halal dan haram. Bahkan hak dan harta orang lain pun diambilnya dengan berbagai dalih dan kebohongan seakan-akan Allah tak mengetahuinya.

Banyak yang tahu bahwa semua amal pasti diketahui Allah dengan pengetahuan sempurna dan pasti dibalas dengan balasan yang setimpal. Kebaikan dengan pahala, kejahatan dengan siksa. Tapi sayang bayak orang yang tidak yakini iti. Buktinya adalah begitu banyak yang berani membuat orang lain menderita karena ulahnya yang tak menepati janji, sedih karena menunggu harapan palsu yang diperpanjang masa berlakunya dari waktu ke waktu.

Waktunya untuk memantapkan tauhid. Jangan sampai ajal datang sebelum tobat dilakukan. Lunaskan kewajiban kita kepada Allah, tunaikan janji dan utang kita pada hamba-hamba Allah.

Yakinlah Allah akan anugerahkan rezeki dari jalan yang tak disangka. Jangan biarkan diri kita ditipu setan yang membisikkan kekayaan dengan menyimpan harta orang lain di kantong kita. Lunaskan, tunaikan, sekarang juga. Salam, AIM []

INILAH MOZAIK