Bagaimana Kita Bersikap Kepada Ahli Maksiat Yang Telah Bertaubat?

llah Swt Berfirman :

وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلۡ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡۖ كَتَبَ رَبُّكُمۡ عَلَىٰ نَفۡسِهِ ٱلرَّحۡمَةَ أَنَّهُۥ مَنۡ عَمِلَ مِنكُمۡ سُوٓءَۢا بِجَهَٰلَةٖ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعۡدِهِۦ وَأَصۡلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُور رَّحِيم

Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, “Salamun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu).” Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barang-siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.Al-An’am:54)

Dalam ayat ini, Allah Swt ingin mengajarkan kepada Baginda Nabi Saw dan semua yang mengikuti beliau tentang cara berhubungan dengan sesama kaum mukminin.

Kaum mukminin yaitu mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta hari akhir, terkadang mereka dikalahkan oleh hawa nafsu sehingga menyimpang dari jalan yang benar. Namun, tak lama mereka pun sadar dan bertaubat serta kembali kepada Allah Swt.

Nah, pertanyaan kita hari ini adalah :

“Bagaimana kita bersikap terhadap mereka yang beriman lalu terjerumus dalam maksiat dan kemudian bertaubat?’

وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا

“Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu…”

Jika orang mukmin datang kepadamu, apakah ia ia kaya atau miskin, punya kedudukan atau rakyat biasa, siapapun mereka sambutlah dengan salam.

فَقُلۡ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡۖ

Katakanlah, “Salamun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu).”

Sambutlah dengan kehangatan salam dan berikan kedamaian di hatinya dengan salam.

Setiap manusia (khususnya dari kalangan orang mukmin) harus mendapat sambutan dan penghormatan dari kita sebagai sesama mukmin. Bukalah pintu selebar-lebarnya bagi mereka. Karena Allah Swt selalu membukakan pintu bagi hamba-Nya yang ingin masuk menuju pintu Allah dan Rasul-Nya.

فَقُلۡ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡۖ كَتَبَ رَبُّكُمۡ عَلَىٰ نَفۡسِهِ ٱلرَّحۡمَةَ

Maka katakanlah, “Salamun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu).” Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya.

Siapapun yang mengharapkan dan memohon Rahmat Allah, maka selamat datang dalam luasnya Rahmat yang tak terbatas.

Siapapun yang melakukan kesalahan lalu ingin memperbaikinya.

Siapapun yang menyimpang lalu ingin kembali.

Dengarkan sambutan Allah kepada mereka !

أَنَّهُۥ مَنۡ عَمِلَ مِنكُمۡ سُوٓءَۢا بِجَهَٰلَةٖ

“(yaitu) barang-siapa berbuat keburukan di antara kamu karena kebodohan.”

Kesalahan seringkali dilakukan karena kebodohan, kelalaian atau pengaruh lingkungan yang membuatnya jauh dari Allah Swt.

ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعۡدِهِۦ وَأَصۡلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُور رَّحِيم

“kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Kemudian mereka sadar dan menyesal lalu bertaubat dengan sungguh-sungguh dan bertekad mengambil lembaran baru dalam kehidupannya untuk meraih Ridho Allah. Maka ucapkan selamat datang kepada mereka dalam luasnya Rahmat Allah dan Ampunan-Nya.

Begitulah kita dituntut untuk bersikap kepada saudara kita yang bermaksiat lalu ingin bertaubat. Bila Allah membuka pintu rahmat yang seluas-luasnya kepada mereka, lalu bagaimana kita akan menutupnya untuk mereka ?

Apabila Allah telah menetapkan Rahmat dalam Diri-Nya lalu bagaimana kita akan menetapkan sikap “kaku dan keras” dalan diri kita ?

Ayat di atas ingin mengajarkan bahwa ketika kita menemui seorang yang ahli maksiat dan ingin kembali, maka jangan pernah kau patahkan harapannya. Tumbuhkan harapan di hatinya bahwa Allah selalu membuka pintu baginya untuk kembali. Tiada kata terlambat walau ia telah habiskan banyak umurnya untuk maksiat. Karena Rahmat Allah tak terbatas.

Semoga bermanfaat.

KHAZANAH ALQURAN

Bertobatlah pada Hari Ini

SAUDARAKU, kurang iman, kurang rida, kurang sabar, kurang syukur kepada Allah adalah perkara-perkara yang wajib kita tobati. Banyak-banyaklah beristighfar, memohon ampun kepada Allah atas setiap rongga dan celah kekurangyakinan kepada-Nya, yang ada pada hati kita. Sungguh tidak patut kita meragukan sedikit pun kekuasaan Allah.

Allah SWT berfirman, “..Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. al-Baqarah [2]: 222)

Sesungguhnya kita adalah makhluk lemah yang tiada pernah luput dari kesalahan. Setiap hari dosa-dosa kita lakukan. Baik dosa besar maupun dosa kecil. Namun, bukan besar kecilnya dosa yang perlu kita waspadai. Yang penting kita waspadai adalah kalau kita sampai meremehkan dosa. Jangan sampai kita meremehkan keraguan-keraguan terhadap kekuasaan Allah yang sempat hadir di hati kita.

Mari kita periksa hati kita, kita nilai diri kita sendiri dengan sejujur-jujurnya. Hari ini sudah berapa kali kita berkeluh kesah kepada orang lain tentang harta kita. Sudah berapa kali hari ini kita mengeluhkan pakaian kita. Atau tentang rumah kita, atau tentang kendaraan kita, atau tentang gaji kita, atau posisi kita di tempat kerja.

Boleh jadi ada orang yang mengatakan kalau mengeluh itu sesuatu yang manusiawi. Boleh saja kita sebut demikian, tetapi jika hanya berakhir di situ saja maka bisa berbahaya. Karena sebagai orang yang beriman kepada Allah, segala apapun yang kita rasakan dalam menjalani hidup ini harus senantiasa dikembalikan kepada Dzat Yang Memiliki kehidupan, Dialah Allah Swt. Jika hendak mengeluh dan mengadu, lakukanlah kepada Allah SWT. Yang utama, karena hanya Allah Yang Maha Mengetahui secara sempurna tentang keadaan diri kita dan kebutuhan kita.

Bertobatlah terus-menerus, karena dalam satu hari saja betapa banyak dosa dan kekhilafan yang kita lakukan. Bisa jadi kita sempat tidak bersyukur. Sempat tidak rida pada apa yang terjadi hari ini. Sempat tidak sabar ketika terjadi suatu peristiwa hari ini. Bertobatlah agar segera bersih hati dan Allah mengampuni kesalahan kita.

Betapa banyak kesalahan dan dosa yang kita lakukan. Hati kita yang awalnya putih bersih, kini sudah berlumur noda hitam legam karena bekas dari dosa-dosa yang kita lakukan. Oleh karenanya sahabatku, tiada pernah ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda tobat. Tiada pernah ada alasan bagi kita untuk lalai memohon ampun kepada Allah.

Kita ini hanyalah manusia biasa. Bayangkan sosok mulia nana gung, kekasih Allah, Nabi Muhammad saw. Beliau yang sudah dijamin oleh Allah untuk bersih dari dosa-dosa (mashum) saja masih memohon ampunan Allah setiap hari hingga seratus kali. Maka, kita seharusnya kita serius untuk bertobat terus-menerus.

Rasulullah bersabda, “Tidakkah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali.” (HR. An-Nasai)

Allah menyukai hamba-Nya yang bertobat. Jika Allah SWT sudah menyukai hamba-Nya, maka niscaya Allah akan memberikan petunjuk kepadanya sehingga selamat dalam kehidupan. Allah akan kuatkan hatinya menjalani hidup ini, dan Allah akan lapangkan jalan baginya. Beban hidup sebesar apapun akan ringan saja untuk dipikul jika Allah menolong kita.

Maka, jika ada orang yang kita lihat begitu banyak masalah dalam hidupnya namun ia tetap bisa menjalani dengan senyuman dan keringanan, maka itulah bentuk pertolongan Allah baginya. Allah berikan ia kekuatan dan ketabahan sehingga setiap ujian bisa ia lalui tanpa banyak keluh kesah, hingga akhirnya ia terbentuk menjadi pribadi yang tangguh. Bukan masalah hidupnya yang berkurang, tapi kemampuannya untuk menghadapi masalah hiduplah yang bertambah kuat. Insya Allah! [*]

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK

Bertobatlah, Meminta Kemudian

Pernah suatu ketika seorang laki-laki dengan wajah bersedih datang menemui ulama besar yang bernama al-Hasan al-Bashri untuk mengadukan permasa lahannya. Al-Hasan al-Bashri pun memberikan nasihatnya, Mohon ampunlah (istighfar) kepada Allah!

Di lain kesempatan, banyak orang datang mengadukan berbagai keluhan kepada ulama saleh ini. Ada yang menga dukan masalah kemiskinan yang dialaminya, kematian anak nya, hasil panen kebunnya yang sedikit, dan masalah-ma salah yang lainnya. Apa kata al-Hasan al-Bashri? Beliau me nyarankan kepada mereka untuk memperbanyak istigh far.

Melihat saran dan jawaban dari al-Hasan al-Bashri yang ha nya itu-itu saja, padahal permasalahannya berbeda, beberapa orang berkata kepada beliau, Banyak orang datang kepadamu mengeluh ini dan itu, tapi mengapa engkau malah menyuruh mereka semua untuk membaca istighfar?

Al-Hasan al-Bashri pun membacakan sebuah ayat kepada mereka, Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, mem banyak kan harta dan anak-anakmu, serta mengadakan untukmu kebunkebun dan sungai-sungai. (QS Nuh [71]: 10-12).

Sungguh, Allah begitu adil kepada kita sebagai hamba- Nya. Dia memberikan kunci untuk berbagai permohonan dan kebaikan-kebaikan dengan satu syarat saja, yaitu me mohon ampun terlebih dahulu, menyucikan diri agar bersih. Jika proses membersihkan diri sudah selesai, mintalah kepada Allah dengan penuh kesungguhan hati, maka Allah akan mengabulkannya.

Sungguh, Allah akan meninggalkan kita dan mengabai kan permohonan yang kita panjatkan, jika di dalam diri ma sih tersimpan noda hitam akibat dosa yang belum dibersih kan. Allah menyediakan berbagai pintu tobat yang ter buka setiap saat.

Untuk itu, maka Rasulullah mengajarkan kita doa dan istighfar yang paling utama, yaitu Sayyid al-Istighfar, yang artinya: Wahai Allah Tuhanku! Tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu.

Sungguh, aku berada dalam perjanjan dengan-Mu, sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan-keburukan perbuatanku. Aku mengaku banyaknya nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku.

Aku mengakui dosa-dosaku. Maka ampunilah dosa-dosaku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosaku itu kecuali Engkau. (HR al-Bukhari, Ahmad, dan lainnya) Sesungguhnya, Allah Maha Bijaksana lagi Pengampun! Semoga Allah mengampuni kita serta mengabulkan semua keinginan dan doa-doa yang kita panjatkan. Aamin.

 

Oleh: Feri Anugrah

REPUBLIKA

Awas! Kiamat Semakin Dekat, Bertobatlah!

SUBHANALLAH, sahabatku inilah kiat-kiat tobat nasuha (sungguh-sungguh):

Pertama, “Annadm” penyesalan atas maksiat yang pernah dilakukan bahkan perih hati dan mudah menangis kalau ingat masa lalu.

Kedua, “Al I’tiqod” berjanji bersumpah untuk tidak pernah lagi mengulanginya (lihat QS. Ali Imron 135).

Ketiga, “Dawaamul Istigfaar” terus menerus minta ampunan Allah. Abu Bakar Ashshiddiq mohon kepada Rasulullah, “Ajarkanlah aku suatu doa yang bisa aku panjatkan saat munajat”, maka Beliau pun berkata, “Bacalah: Allahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim, “Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali hanya Engkau, maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang”, (HR. Muttafaqun Alaihi).

Keempat, “Al Iman Bimagfirotihi”, yakin sepenuh hati bahwa Allah maha pengampun dan maha menerima tobat, “Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas dalam perbuatan maksiyat, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, sesungguhnya Dia-lah yang maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS Az Zumar 53).

Kelima, “Adzdzunuubu Almatrukah” dosa yang Allah tidak ampuni sampai yang dizaliminya memaafkannya. Seperti orang dipukul, dihina, difitnah, dipergunjing, kecuali yang dibunuh, maka keluarganya punya hak hukum untuk memaafkan atau menuntutnya. Kalau tidak dilakukan maka tetap di akhirat akan dibalas, apalagi dosa membunuh walau selesai urusan dengan keluarga masih tetap bertanggungjawab di akhirat pada yang dibunuhnya saking besarnya dosa membunuh. Karena itu segeralah mohon maaf pada orang-orang yang pernah kita zalimi.

Keenam, “Iaadatul Maal” mengembalikan harta hasil kezaliman kepada yang dizalimi. Kalau tidak menjumpainya lagi maka berikan kepada ahli warisnya, kalau tidak ada juga maka sedekahkan sejumlah hasil kezaliman itu, diniatkan atas nama orang yang dizalimi itu, seperti hasil korupsi, menipu, sogokan dsb. Kalau tidak dilakukan, Rasulullah mengecamnya, “Sungguh semua hasil kezalimannya akan digantungkan dilehernya walau sekecil jarum”,

Ketujuh, salat sunah tobat adalah salat yang dianjurkan berdasarkan kesepakatan empat mazhab. “Tidaklah seorang hamba melakukan dosa lalu ia berwudhu, lalu berdiri untuk melakukan salat dua rakaat, lalu meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya,” (HR. Tirmidji, Abu Daud, Ibnu Majah). Kecuali yang berzina, dianjurkan sebelum sholat tobatnya mandi dulu.

Terakhir, kedelapan, semuanya dilakukan dengan niat benar-benar ingin keridaan Allah Swt.

Subhanallah, sahabatku tercinta setiap menulis tentang tobat hati abang sesak karena amat sangat mohon kepada Allah agar abang dan kalian sungguh-sungguh bertobat, tidak main-main lagi dengan kehidupan sesaat ini. Kabulkan doa kami ya Allah. Aamiin.

 

[Ustaz Arifin Ilham]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2372191/awas-kiamat-semakin-dekat-bertobatlah#sthash.liiNdaQK.dpuf

Allah Beri Bonus Bagi Orang Bertobat

APA saja yang didapatkan oleh orang yang bertobat? Pastinya, tobat adalah permohonan ampun dari Allah swt. Jika tobat dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti Allah akan mengampuni semua dosanya.

Namun ternyata, seorang yang bertobat tidak hanya mendapat ampunan saja. Ada bonus-bonus lain yang telah disiapkan oleh Allah bagi hamba-Nya yang mau kembali.

Apa saja bonus-bonus itu?

a. Menjadi kekasih Allah. Tidak hanya mendapat ampunan, seorang yang bertobat akan naik level menjadi kekasih Allah swt. Allah Mencintai orang yang bertobat seakan mereka tak pernah melakukan keburukan apapun. Sungguh Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

“Sungguh, Allah Mencintai orang yang tobat dan Mencintai orang yang menyucikan diri.” (QS.Al-Baqarah:222)

b. Mendapat doa dari para Malaikat.

(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhan-nya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, 1. Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu

2. Dan peliharalah mereka dari azab neraka 3. Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana,

4. Dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (bencana) kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya dan demikian itulah kemenangan yang agung.”

c. Tidak hanya diampuni, bahkan bilangan dosanya diubah menjadi bilangan pahala. Setelah mendapat bonus menjadi kekasih Allah kemudian didoakan selalu oleh para malaikat, kini sampailah kita kepada puncak Rahmat dan Belas Kasih Allah swt.

Bayangkan saja, seorang yang selama ini melanggar perintah-Nya dengan dosa-dosa mendapatkan kesempatan untuk mengubah bilangan dosanya menjadi pundi-pundi pahala dengan bertaubat.

“Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka Diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.Al-Furqon:70)

Ya, hanya dengan bertobat dan ada kemauan untuk mengubah diri akan menjadikan dosa-dosa itu berubah menjadi pahala. Tapi ingat, tobat yang dimaksud bukan hanya berucap Istighfar lalu selesai. Tobat dimaksud adalah Taubatan Nasuha dengan segala syaratnya.

Dan syarat-syarat taubat akan kami sampaikan pada artikel selanjutnya.
“Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS.An-Nur:31)

Kita sungguh beruntung memiliki Tuhan yang Penuh Kasih Sayang kepada hamba-Nya, dengan rahmat yang begitu besar ini, masih adakah alasan untuk tidak kembali kepada-Nya? [khazanahalquran]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2296992/allah-beri-bonus-bagi-orang-bertobat#sthash.VkVlP6y4.dpuf