Biaya Haji 2022 Capai Rp102 Juta, Kemenag Minta Pemerintah Saudi Kurangi Ongkos Masyair

Hidayatullah.com–Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief meminta Pemerintah Arab Saudi mengurangi biaya layanan Masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Hal itu disebabkan tambahan tersebut membuat Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1443H/2022M Indonesia naik mencapai kisaran Rp88 juta hingga Rp102 juta.

“Biaya layanan di masyair sebesar 5.600 SAR yang jika di-kurs-kan mencapai Rp22-23 juta. Ini terlalu tinggi untuk layanan empat hari di Arafah, Muzdalifah dan Mina,” kata Hilman, dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (15/08/2022)

Hilman menyampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi beberapa waktu yang lalu.

“Semoga ada kebijakan yang lebih proporsional dari Saudi untuk penyelenggaraan haji tahun depan, khususnya biaya layanan di masyair,” tutur Hilman.

Sementara itu, terkait batasan usia jama’ah, Hilman juga berharap ada relaksasi dari Pemerintah Arab Saudi, karena dengan adanya pembatasan usia, jamaah banyak yang tidak berangkat.

“Karena kita ingin memenuhi harapan dari jamaah yang saat ini banyak yang mundur untuk berangkat karena pembatasan usia. Itu juga disampaikan oleh Menteri Agama kepada Menteri Haji dan Umrah agar meninjau ulang hal ini (usia lansia),” tuturnya.

Ia juga menjelaskan, tidak ada keberangkatan jamaah haji selama 2 tahun ini telah memperpanjang daftar tunggu jamaah haji menjadi 2 kali lipat. Sehingga daftar tunggu yang awalnya 20 tahun kini menjadi 40 tahun dan yang tadinya 30 tahun menjadi 60 tahun.

“Mudah-mudahan, dengan berkunjungnya Menteri Agama yang sudah bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi juga sudah menyampaikan konsep perhatian kita tentang kondisi jamaah di Indonesia yang masuk dalam antrian hingga 5,2 juta jamaah,”kata dia.

“Dan harapannya Insya Allah tahun depan dan Mohon doanya kita bisa berangkat kan sama dengan jumlah yang lebih banyak setidaknya kuotanya bisa mencapai atau mendekati 100%,” ujarnya.

HIDAYATULLAH

41 Ribu Jamaah Lakukan Konfirmasi Pelunasan Biaya Haji

41 ribu jamaah haji 2022 telah melakukan konfirmasi pelunasan biaya haji ke bank.

Sebanyak 41 ribu jamaah haji 2022 telah melakukan konfirmasi pelunasan biaya haji ke bank tempat mereka mendaftar. Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab mengatakan, waktu yang dimiliki jamaah untuk melakukan proses ini dibuka untuk satu periode dari 9 hingga 20 Mei.

“Konfirmasi, tadi (pagi) sudah 41 ribu dari total 92 ribuan jamaah. Mungkin angkanya terbaru sudah di atas 45 ribu,” kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/5/2022).

Dia mengatakan, jamaah haji saat ini terbagi menjadi dua, yakni yang sudah melunasi biaya haji dan yang sudah melunasi namun memilih untuk mengambil kembali dananya. Pengambilan dana ini sesuai dengan KMA Nomor 660 Tahun 2021 yang terbit ketika Pemerintah Saudi mengumumkan tidak menerima jamaah dari luar negeri akibat pandemi.

Kedua jamaah ini lantas diminta untuk melakukan konfirmasi ke bank tempat mereka menyetorkan dana hajinya. Mereka tinggal datang dan mengonfirmasikan diri. Di sisi lain, Kemenag juga membuka kesempatan bagi jamaah haji untuk melakukan pelunasan bagi jamaah yang sempat mengambil dananya. Rentang waktu yang diberikan sama, hingga tanggal 20 Mei.

Sejauh ini, ia menyebut data jamaah sudah lengkap atau clear untuk proses administrasi. Jamaah tinggal diminta datang ke bank untuk konfirmasi kesiapan pemberangkatan maupun pelunasan biaya haji.

“Terkait maskapai, sekarang sudah mulai kontrak-kontrak dan mulai menyusul jadwal di 13 embarkasi. Dokumen terkait kesiapan pemeriksaan juga sudah disisir kembali, bahkan kita sampai lembur-lembur,” ujar dia.

Dokumen yang dimaksud berisi tentang data jamaah, termasuk kesehatan dan status vaksinasi mereka. Untuk di daerah, Kemenag sudah menyiapkan asrama haji sebagai titik keberangkatan jamaah. Pekan ini, kata Mujab, Kemenag akan melakukan persiapan pengukuhan petugas yang bertugas di embarkasi. Kesiapan kerja mereka akan dilakukan di pekan ini.

Terkait manasik, jamaah disebut telah melakukan bimbingan bersama kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) masing-masing. Namun secara umum, nantinya akan dilakukan manasik massal.

“Manasik yang reguler mungkin nanti akan manasik massal saja, kemungkinan di kota yang dua kali. Untuk kloter akhir, kalau sempat mungkin ada pemantapan di masing-masing KUA,” kata Mujab.

Mengingat waktu persiapan yang sangat sempit, Mujab menyebut jumlah program manasik memang dikurangi. Jika biasanya manasik ada yang enam hingga delapan kali manasik, kini hanya dilakukan empat kali manasik di KUA dan dua kali di tingkat kota.

Berdasarkan data vaksinasi jamaah di Siskohat, sejauh ini sudah hampir 60 hingga 70 persen jamaah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Kemenag menganjurkan jamaah yang sudah melakukan konfirmasi dan pelunasan agar segera melengkapinya.

Terakhir, ia menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi data untuk persiapan visa haji bagi jamaah Indonesia. Kemungkinan besar proses pembuatan visa dilakukan setelah tanggal 15 Mei.

“Insya Allah setelah tanggal 15-an baru mulai proses visa. Untuk paspor sudah di Kanwil masing-masing dan aman,” ujar Mujab.

IHRAM