Jangan Telantarkan Anak, Kelak Orang Tua Butuh Doa

Setiap orang tua wajib mendidik dan menjaga anak-anaknya dengan baik. Hal ini karena yang dibutuhkan orang tua setelah wafat adalah doa yang tulus dari anak-anaknya.

“Sungguh doa tulus mereka, “Rabbighfirli wa liwalidayya…” kelak setelah kita wafat, jauh lebih berharga dibanding seluruh kesibukan duniawi kita saat ini,” kata Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi’i Jember, Ustadz Abdullah Zaen Lc.,MA dalam keterangan tertulisnya kepada Republika

Ustadz mengungkapkan, manusia hidup di zaman yang jauh berbeda dibanding masa ayah dan kakeknya terdahulu. Satu hari saja orang tua melalaikan anak, bisa puluhan pemahaman rusak masuk ke otak anak. Puluhan atau ratusan tontonan tak pantas menyasar mata anak. Puluhan aktivitas tidak bermanfaat menyibukkan waktu anak.

“Bagaimana bila kita melalaikan anak kita selama berbulan-bulan, tanpa ada nasehat, wejangan dan arahan?,” ucap Ustadz. 

“Wahai para orang tua, kebutuhan mendesak anak kita bukanlah baju baru, gadget tercanggih, uang saku yang banyak atau warisan yang melimpah ruah. Namun yang dibutuhkan mereka adalah penanaman kecintaan kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya. Galilah potensi kebaikan anak, lalu rawatlah dan kembangkanlah potensi tersebut. Kenali potensi keburukan anak, lalu obatilah, minimalisirkanlah dan cabutlah,” lanjut Ustadz.

Ustadz Abdullah mengatakan, hendaknya para orang tua, tak beralasan tidak punya waktu. Para sahabat dahulu pergi berjihad berbulan-bulan ke seantero dunia, lalu mereka pulang menemui keluarga mereka. Mendidik putra-putri mereka, serta mewariskan iman dan akhlak.

“Jangan beralasan ini dan itu. Anak memerlukan ketegasan sang ayah dan kelembutan sang ibu. Keduanya sangat dibutuhkan anak. Jangan berdalih sibuk mencari nafkah. Apalah gunanya nafkah yang menghasilkan generasi yang kosong dari prinsip keimanan dan akhlak mulia,” kata Ustadz Abdullah. 

Zaman ini begitu berbeda, sebagian anak terlantar pendidikannya. Mereka membutuhkan perhatian orang tuanya, berlipat-lipat melebihi perhatian yang didapatkan dahulu dari orang tua terdahulu . Sebab godaan, tantangan dan rintangan yang menghadang di zaman ini jauh lebih banyak dibanding zaman dahulu.

“Wahai para orang tua, kembalilah ke rumah. Peluklah anak-anak kita. Dekatilah mereka. Bermainlah bersama mereka. Ceritakanlah pada mereka kisah-kisah yang menumbuhkan kebaikan dalam diri mereka. Dengarkanlah celotehan mereka. Tinggalkan gadget, demi mereka. Luangkan waktu untuk mereka, walaupun kita harus meninggalkan sebagian kesibukan kita,” ustaz lulusan S2 jurusan Aqidah, Universitas Islam Madinah ini.

KHAZANAH REPUBLIKA