Sepekan Kedepan, Tanah Suci Diperkirakan Dilanda Hujan Disertai Petir, Jamaah Diimbau Waspada

MADINAH – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Arab Saudi memprediksi pada 27 Juli hingga sepekan ke depan, tanah suci akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

Staf Informasi, Sosial, dan Budaya Fauzi Husni, mengatakan menurut prediksi hujan disertai petir akan melanda kawasan tanah suci baik di Makkah dan Madinah.

Karena itu, ia meminta kepada jamaah Indonesia agar berhati-hati dan mewaspadai perubahan cuaca selama beribadah.

“Mohon waspada, biasanya ramalan BMKG Arab Saudi akurat,” ujar Fauzi Husni dalam pesan singkat kepada wartawan di Madinah

Sementara, Koordinator Tim Promotif/Preventif Tim Kesehatan KKHI Madinah Dian Shinta mengatakan, terkait potensi badai dan hujan deras beberapa hari mendatang, diimbau agar jamaah tetap menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yg meliputi payung, sandal, kantong/plastik sandal, kacamata, masker, dan botol spray berfungsi ganda dengan lengkap saat keluar dari pondokan.

“Perubahan cuaca, suhu, maupun kelembaban ekstrim seringkali berdampak pada kekebalan tubuh Kita. Oleh karena itu jemaah diimbau agar makan tepat waktu dan mengatur waktu istirahat,” ujarnya.(muf)

OKEZONE

10 Tahun ke Depan, Pelaksanaan Haji Jatuh pada Musim Panas

Penelitian Institut Wali Masjid Suci untuk Riset Haji dan Umrah menyatakan musim haji selama sepuluh tahun ke depan bertepatan dengan cuaca terpanas dalam satu tahun di Arab Saudi. Dilansir dari Al-Arabiya, Senin (21/3), bulan-bulan panas September, Agustus, Juli, dan Juni dalam sepuluh tahun mendatang akan menjadi waktu datangnya para peserta haji dari berbagai negara.

Melihat hal itu, penelitian tersebut memperingatkan para peserta haji dalam sepuluh tahun ke depan untuk bersiap-siap menghadapi musim panas nantinya. Terlebih paparan panas sinar matahari sering menjadi penyebab gangguan kesehatan bagi para peserta haji.

Tahun lalu, penelitian itu juga mencatat peningkatan cukup tinggi kasus korban gelombang panas matahari selama musim haji. Beberapa penyakit musim panas pun diperkirakan akan memengaruhi aktivitas ibadah peserta haji pada musim-musim selanjutnya.

Berdasarkan penelitian, Makkah dan daerah-daerah di sekitarnya akan sangat panas dalam sepuluh tahun ke depan. Para periset memperingatkan peserta haji untuk menyiapkan berbagai hal-hal penting untuk berjaga-jaga menghadapi musim panas selama berhaji.

Para peserta haji dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung. Lebih baik mengenakan payung jika berada di luar ruangan, menutupi kepala, serta mengenakan pakaian berwarna terang. Diimbau pula agar jamaah haji banyak mengonsumsi air atau minuman ringan, dan saat mandi tetap menyalakan pendingin ruangan.

Penelitian tersebut menjelaskan tanda-tanda dari terlalu banyak terpapar sinar matahari adalah suhu badan yang meninggi, sakit kepala, kehilangan kesadaran, detak jantung meningkat, serta berkeringat deras. Selama musim haji tahun lalu, tercatat 1014 kasus kelelahan karena suhu udara tinggi, 723 jamaah lemas karena paparan sinar matahari, serta 1737 alami luka karena suhu panas.

sumber:Republika Online