Daging Bisa jadi Obat, Sekaligus Sumber Penyakit

Ibnu Sina berpendapat mengkosusmi daging sapi bisa menyimbabkan munculnya vitiligo, sementara Ibnu Masarjawaih mengatakan daging merpati baik untuk ginjal, menambah sperma dan darah

DAGING merupakan salah satu sumber nutrisi yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Ia mudah diperoleh, dan bisa diolah menjadi berbagai menu makanan yang lezat. Namun perlu diketahui, daging di samping bermanfaat juga bisa membahayakan. Bagi Ar-Razi, daging ada yang bermanfaat sebagai sumber nutrisi, ada pula darinya yang menjadi obat, adapula yang menjadi racun pembunuh. (Al Hawi fi Ath Thibb, 8/3320).

Daging untuk yang Aktif

Malik Al Mudhaffar Yusuf Al Ghassani menyatakan, ”Daging adalah makanan untuk orang-orang yang kuat dan sehat serta pembanting tulang dan orang -orang yang bekerja keras. Tidak ada yang terus-menerus mengkonsumsinya selain mereka. Karena ia cepat menggemukkan badan, dan menyebabkan penyakit-penyakit yang disebabkan karena berat badan.” (Al Mu`tamad fi Al Adwiyah Al Mufradah, hal. 327).

Daging Sehat dan Tidak

Daging paling baik menurut Ibnu Sina adalah daging domba juga daging kambing muda. Daging kambing muda lebih lunak dan mudah dicerna. Sedangkan daging kambing yang masih menyusu dari susu yang baik maka dagingnya baik. Adapun daging kambing tua tidak baik. Daging yang berwarna hitam lebih ringan dan lebih lezat. Sedangkan daging yang berwarna merah dia lebih banyak mengandung lemak daripada yang putih. Seluruh daging hewan yang masih muda baik. (dalam Al Qanun fi ATh Thibb, 1/550).

Daging selama kondisinya baik, ia akan menghasilkan darah yang baik pula, yang bermanfaat bagi badan. (Al Hawi fi Ath Thibb, 8/3321).

Daging yang Tidak Bagus

Ibnu Sina juga menyebutkan ada beberapa dari daging hewan yang tidak baik untuk dikonsumsi. Di antaranya adalah daging binatang buas. Juga hewan unggas besar yang memiliki leher panjang, merak, burung qattha (pterocles), demikian juga burung pipit dan sejenisnya. (Al-Qanun fi ATh Thibb, 1/550).

Daging yang Kandungan Nutrisinya Tidak Banyak

Adapun lemak tidak baik untuk dikonsumsi. Mengkonsumsi lemak ditoleransi jika dilakukan dalam jumlah sedikit untuk sekadar melezatkan masakan. Sedangkan daging yang mengandung banyak lemak meringankan proses pencernaan, namun kandungan nutrisinya lebih sedikit, dan ia mudah dicerna. Daging yang diasinkan juga yang dikeringkan kandungan nutrisinya juga lebih sedikit. (Al Qanun fi Ath Thibb, 1/550).

Menjadi Sumber Penyakit juga Obat

Ibnu Sina berpendapat bahwasannya mengkosusmi daging sapi bisa menyimbabkan munculnya vitiligo.  Adapun mengkonsumsi daging zebra bisa menghilangkan malesma pada kulit. (Al-Qanun fi ATh Thibb, 1/551).

Daging Kelinci untuk Gangguan Persendian

Mengkonsumsi sup daging kelinci baik untuk penderita encok, juga untuk penderita nyeri di persendian. (Al-Qanun fi ATh-Thibb, 1/551). Daging kelinci yang dipanggang baik untuk melancarkan pencernaan dan malancarkan air seni. (Al-Mu’tamad fi Al Adwiyah Al Mufradah, hal. 329).

Mengentalkan Darah

Menurut Ar Razi daging sapi kaya akan nutrisi. Hanya saja ia bisa menyebabkan kekentalan dalam darah dan warnanya menghitam. (dalam Al Hawi fi Ath Thibb, 8/3321).

Jaroan Bukan untuk Pasien

Ibnu Masarjawaih berpendapat bahwasannya jeroan unggas tidak diberikan kepada pasien. Yang diberikan kepadanya adalah dagingnya. Ia juga berpendapat bahwasannya daging unggas yang paling panas adalah daging bebek, juga yang paling ulet. Daging merpati baik untuk ginjal, ia juga menambah sperma dan darah.  (Al Hawi fi Ath Thibb, 8/3325-3326).

Daging Onta

Adapun daging onta menghangatkan badan, hanya layak dikonsumsi oleh pekerja keras dan orang yang banyak melakukan aktivitas olah raga. Dagingnya merupakan daging yang paling ulet. Ia juga bisa meningkatkan syahwat. (Al Mu’tamad fi Al Adwiyah Al Mufradah, hal. 329).

Daging Sapi Muda

Sedangkan daging sapi muda lebih baik daripada daging sapi dewasa dan kibas. Yang paling baik adalah yang baru dilahirkan. Dari daging itu darah baik akan terhasilkan. Namun mengkonsumsi daging ini baik untuk mereka yang banyak berolah raga. Dia berbahaya bagi orang yang kegemukan. Namun hal itu bisa diatasi dengan olah raga dan mandi sauna. (dalam Al Mu`tamad fi Al Adwiyah Al Mufradah, hal. 329).

Daging Rusa Daging rusa adalah daging yang terbaik dari binatang buruan. Meskipun ia tergolong dalam daging yang kurang baik, namun keburukan yang ada pada daging rusa paling sedikit. Meski demikian, daging rusa baik untuk dikonsumsi penderita colic serta penderita hemiplegia. (dalam Al Mu’tamad fi Al Adwiyah Al Mufradah, hal. 329).*/

HIDAYATULLAH

Makanan yang Dapat Melemahkan Tubuh Manusia

Banyak diantara kita tidak terlalu memikirkan apa yang kita makan. Asal dilihat enak oleh mata, lidah siap dengan leluasa menyantap. Banyak bahan-bahan makanan yang dapat membuat kita terlena dengan kenikmatannya. Sampai sering kali kita merasakan belum puas jika belum menyantap berkali-kali.

Banyak makanan yang membuat lidah tak bosan mengunyahnya. Apalagi makanan yang miliki cita rasa manis. Baik makanan maupun minuman yang memiliki rasa manis terasa nikmat dilidah.

Setelah makan makanan manis biasanya badan mulai terasa lemas, malas untuk beraktivitas. Karena mengandung kadar gula yang tinggi. Mengkonsumsi gula dalam kadar tinggi dapat memperlambat kerja sel-sel darah putih yang menjadi pelindung tubuh kita. Berdampak dengan melemahnya fungsi imun sehingga rentan sekali tubuh terserang virus dan bakteri.

Selain makan makanan yang manis, mengkonsumsi daging juga termasuk daftar menu yang dapat melemahkan tubuh jika mengkonsumsi dalam takaran yang banyak. Orang yang memakan daging dalam porsi yang banyak cenderung akan mengkonsumsi gula dalam jumlah yang besar. Mengapa demikian? karena keduanya saling berkaitan. Memakan daging akan meningkatkan kadar protein dan lemak dalam tubuh sehingga tubuh pun akan terangsang untuk lebih banyak mengkonsumsi karbohidrat dan gula. Dan usaha untuk menyeimbangkannya yakni harus mengkonsumsi sayuran dalam takaran yang banyak pula bahkan tujuh kali lipat dari jumlah daging yang kita makan. Termasuk biji-bijian juga bisa mengatasi ketidakseimbangan tersebut. Namun, karbohidrat dalam biji-bijian akan bertukar menjadi gula dalam beberapa jam.

Daging memiliki lemak dan minyak yang berbahaya bagi tubuh. Ia dapat menyumbat pembulu darah serta menghambat kerja sel-sel imun. Lemak jenuh yang terdapat di hewan dapat melahirkan penyakit yang bernama auto-imun yakni terhambatnya sel-sel imun dalam bekerja.

Daging sapi, daging ayam, dan daging-daging lainnya yang diproses dan dikemas di pabrik kemasan daging mengandung bahan pencemar berbahaya. Misalnya, racun tikus dan insektisida, sebelum dan sewaktu disembelih, biokimia hewan ternak itu mengalami perubahan besar. Bahan-bahan pencemar tersebut menyebar ke seluruh bagian tubuh hewan tersebut.[1]

Tak lain daging hewani, susu sapi pun termasuk daftar makanan yang dapat melemahkan sel-sel imun tubuh. Lantaran susu sapi yang tidak dicerna masuk kedalam aliran darah dalam bentuk protein lengkap. Dan protein lengkap itu masih membawa DNA sapi sehingga sel-sel imun menjadi cepat bereaksi. Ia akan menyerang bakteri, virus atau sel kanker, serta menyerang susu yang diminum. Karena itulah ia melemahkan tubuh manusia lantaran pada hakikatnya manusia tidak mampu sepenuhnya mencerna susu sapi.

Kemudian salah satu zat makanan yang dapat melemahkan tubuh yaitu salah satunya terdapat zat kimia yang bercampur pada makanan yang biasa kita makan, seperti zat aditif, zat yang biasa digunakan untuk memperbagus kualitas makanan serta menambah rasa dan kesegaran produk.

Penggunaan zat tersebut juga harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan yakni Standar Nasional Indonesia. Tetapi tidak menutup kemungkinan zat tersebut tetap dalam kewaspadaan kita sebagai konsumen.

World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) pun menyatakan ancaman terhadap residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia terbagi menjadi tiga kategori:

  1. Aspek toksikologis, yakni reksidu yang dapat bersifat racun
  2. Aspek mikrobiologis, mikroba yang dapat mengganggu saluran pencernaan yang terdapat pada bahan makanan
  3. Aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai makanan yang dapat melemahkan tubuh manusia jika manusia mengkonsumsi terlalu berlebihan akan mengakibatkan kerusakan pada sel-sel tubuh manusia itu sendiri.

Semoga kita dapat bijak memilih makanan yang baik untuk tubuh kita yang nanti dapat berdampak pada kesehatan tubuh kita selamanya serta tidak berlebih-lebihan sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs. Al-A’raf: 31 yang artinya:

“hai Anak adam, pakailah pakaianmu yang bagus disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah, danjanganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Qs. Al-A’raf: 31). [AW/Miftahul Jannah]

_____________________

Sumber:

“Jangan ke Dokter Lagi!” oleh Tauhid Nur Azhar dan Bambang Trim cetakan MQ Gress

[1] Tauhid Nur Azhar & Bambang Trim, “Jangan ke Dokter lagi”, MQ Gress, 2007. h. 125-126

 

sumber: PanjiMas