Doa-Doa Spesial Hari Jumat yang Diajarkan Para Ulama

Terdapat doa-doa spesial Hari Jumat yang diajarkan para ulama

Hari Jumat merupakan hari yang istimewa. Di antara keistimewaan hari yang juga dikenal dengan sebutan sayyidul ayyam ini, adalah adanya waktu yang mustajab berdoa bagi kaum Muslim. 

Dikutip dari laman Mawdoo3 pada Jumat (5/1), Dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda:

عَن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ ذَكَرَ يَوْمَ الجُمُعَةِ، فَقَالَ:  فِيه سَاعَةٌ لا يُوَافِقها عَبْدٌ مُسلِمٌ، وَهُو قَائِمٌ يُصَلِّي يسأَلُ اللَّه شَيْئًا، إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاه

“Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba Muslim melaksanakan sholat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah mengisyaratkan dengan tangan beliau sebagai gambaran akan sedikitnya waktu itu.” (Muttafaqun Alaih).

Dalam Sunnah Nabi Muhammad SAW, memang tidak ada doa yang khusus untuk dibaca pada hari Jumat. Namun berikut ini adalah doa-doa yang bisa diucapkan pada hari Jumat sebagaimana dilansir dari laman Mawdoo3:

1. اللهم عليك توكلت فارزقني واكفني، وبك لذت فنجني مما يؤذيني، أنت حسبي ونعم الوكيل، اللهم رضني بقضائك، وقنعني بعطائك، واجعلني من أوليائك.

Allahumma alaika tawakkaltu farzuqni wakfini, wa bika ludztu fa najjini mimma yu’dzini anta hasby wa ni’mal wakil, Allahumma raddhini bi qadhaika, wa qanni’ni bi athaika, waj ‘alni min awliyaika. 

“Ya Allah SWT, aku berserah diri pada-Mu, berikan aku rezeki dan cukupkan aku. Selamatkan aku dari sesuatu yang menyakitiku. Engkau adalah satu-satunya pelindung terbaikku. Dan cukupkanlah aku dengan anugerah-Mu dan jadikanlah aku dari para wali-Mu”

2. Doa keberkahan hari Jumat untuk sesama yaitu sebagai berikut:

أدام الله لكم بركة الجمعة دهوراً، وألبسكم من تقواه نوراً، جمعة مباركة  

Adamallahu lakum barakatal Jumat duhuran, wa albasakum min taqwahu nuron, jumatan mubarakah.  

“Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada kalimat pada hari Jumat ini, serta Allah mengenakan cahaya dari kesalehan hari ini, Jumat yang diberkahi.” 

3. اللهم إني أسألك يا من لا تغلطه المسائل، يا من لا يشغله سمع عن سمع، يا من لا يبرمه إلحاح الملحين، اللهم إني أعوذ بك من جهد البلاء ودرك الشقاء، وسوء القضاء، وشماتة الأعداء، اللهم اكشف عني وعن كل المسلمين كل شدة وضيق وكرب، اللهم أسألك فرجًا قريبًا، وكف عني ما أطيق، وما لا أطيق، اللهم فرج عني وعن كل المسلمين كل هم وغم، وأخرجني والمسلمين من كل كرب وحزن.

Allahumma inni asaluka ya man la tughallithuhul masail, ya man la yusyagghiluhu sam’u an sami’a, ya man la yubrihumuhu ilhah al-mulihhin, Allahumma inni audzubika min juhdil bala wa darkis syaqa’ wa su’il qadha’ wa syamatatil a’da’. Allahummaksyif ‘anni wa ‘an kullil muslimin kulla syiddatin wa dhiqin wa karabin, Allahumma aslaluka farjan qariban, wa kaffa anni ma uthiq, wama la uthiq, Allahumma farrij ‘anni, wa an kullil Muslimin wa kul hammin wa ghammin, wa akhrijni wal muslimina min kulla karabin wa huznin.

“Ya Allah, Aku meminta kepadamu wahai Yang tidak tercampuradukkan perkara (bagi-Nya), wahai Yang tidak tersibukkan pendengaran meraka yang mendengarkan, Waha yang yang ketentuannya tak berpengaruh rintihan orang yang (berdoa) merintih, aku berlindung kepada-Mu dari malapetaka dan kesengsaraan, ketetapan yang buruk, dan caci maki musuh. Ya Allah lepaskanlah dariku dan dari setiap Muslim setipa kesusahan dan kesempitan dan impitan, Ya Allah aku meminta kepada-Mu jalan keluar segera, cukupkan dari apa yang aku mampu dan apa yang aku tidak mampu, Ya Allah angkatlah kesedihan dan kegundahan dariku dan dari setiap Muslim 

Hentikan saya pada sesuatu yang dapat saya tanggung dan yang tidak bisa saya tahan. Angka semua kekhawatiran dan kesusahan dari diri saya dan semua Muslim. Singkirkan keresahan dan kesedihan dari diri saya dan umat Muslim.”

4. يا رب في يوم الجمعة وعدت عبادك بقبول دعواتهم، سأدعو لقلب قريب من قلبي: اللهم ارزقه ما يريد وارزق قلبه ما يريد واجعله لك كما تريد، اللهم قدر له ذلك قبل أن تأذن شمس الجمعة بالمغيب 

Ya Rabbi fi Yaumil Jumat wa ‘adta Ibadaka bi qabuli da’wahum, sa ad’u liqalbin qaribin min qalbi: Allahummarzuqhu ma yuridu warzuq qalbahu ma yuridu, waj’alhu laka kama turidu, Allahumma qaddirlalhu dzalik, qabla an tu’dzina syamsul Jumat bil maghib.

“Ya Allah SWT, pada hari Jumat ini, kau berjanji pada hamba-hamba-Mu untuk menerima doa mereka, aku akan berdoa dari hati yang terdalam. Ya Allah SWT, berikanlah apa yang kuinginkan, dan berkatilah hatiku dengan apa yang kuinginkan. Dan jadikan diriku ini milik-Mu seperti yang dirimu inginkan, sebelum matahari hari Jumat tenggelam.”

5. أسعدك الله بساعات هذا اليوم المبارك، ووسع عليك رزقك، وألهمك ذكره، وأجاب دعوتك، وزادك من فضله، وحفظ دينك وأيدك بنصره، ورضي عنك وأرضاك من حبه، وعن النار أبعدك وأدخلك جنته، وللخير أرشدك وكفاك نقمته 

As’adakallah bi sa’ati hadzal yaumi al-mubarak, wa wassa’a alaika rizqaka wa alhamaka dzikrahu, wa ajaba da’wataka, wa zadaka min fadhlihi, wa hafidha dinaka wa ayyadaka binashrihi, wa radhiya anka wa ardhaka an hubbihi wa ‘aninnari ab’adaka wa adkhalaka jannatahu, walil khairi arsyadaka wakafaka niqmatahu 

“Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan pada jam-jam di hari Jumat yang diberkati ini, memperluas mata pencaharianmu, memberi inspirasi kepadamu, menijabah doamu, menambahkan bagimu keutamaan-Nya, menjaga agamamu dan mendukungmu dengan pertolongan-Nya, ridha atasmu, dan meridhaimu dengan cinta-Nya dan menjauhkanmu dari neraka lalu memasukkanmu ke surga, memberi petunjukmu kepada kebaikan dan melindungimu dari bencana-Nya.”

Sumber: https://mawdoo3.com/%D8%A7%D8%AC%D9%85%D9%84_%D8%A7%D8%AF%D8%B9%D9%8A%D8%A9_%D9%8A%D9%88%D9%85_%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%85%D8%B9%D8%A9

KHAZANAH REPUBLIKA

Mencari Waktu Mustajab pada Hari Jumat

BERDOA merupakan ibadah yang wajib kita lakukan. Sebagai makhluk dhoif (lemah), manusia sangat bergantung pada Sang Khalik. Sebagai orang beriman, tentu saja kita membutuhkan Allah dalam mengatasi ujian dunia.

Dalam hadits yang berlainan, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam menyebutkan waktu-waktu yang mustajab. Yakni waktu-waktu yang apabila kita berdoa, maka Allah kabulkan doa kita. Tentu apabila kita berdoa, alangkah baiknya memerhatikan waktu mustajab agar Allah mengabulkan pula doa kita.

Salah satu waktu mustajab adalah (pada) hari Jumat. Disebutkan dalam sebuah hadits, dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda,Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad).

Berdasar dalil hadits di atas, kita jadi tahu bahwa salah satu waktu mustajab dalam berdoa adalah Hari Jumat. Kalau kita perhatikan hadits di atas, kita dapat memahami bahwa waktu tersebut tidaklah sepanjang hari Jumat. Ini diisyaratkan sabda beliau bertepatan dengan waktu tersebut. Namun dalam hadits di atas, Nabi juga tidak menyebutkan kapan tepatnya waktu yang di maksud.

Menurut pendapat (ulama) yang dikenal di kaum muslimin secara luas, ada dua waktu yang mustajab pada hari Jumat. Pertama, waktu mustajab itu adalah waktu antara duduknya imam sampai selesainya shalat jumat.

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al Asyari. Ia berkata, Abdullah bin Umar bertanya padaku, Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadits dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengenai waktu mustajabnya doa di hari Jumat? Abu Burdah menjawab, Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia berkata bahwa Rasul shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jumat. (HR. Muslim dan Abu Daud).

Tersebut pula hadits dari Amr bin Auf al-Muzanni Radhiyallahu anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya pada hari jumat terdapat satu waktu, jika para hamba memohon kepada Allah, pasti akan dikabulkan oleh Allah. Para sahabat bertanya, Ya Rasulullah, waktu kapankah itu?. Jawab beliau, Ketika shalat dimulai hingga selesai shalat.(HR. Turmudzi dan Ibn Majah).Namun hadis ini dinilai dhaif oleh al-Albani dan Syuaib al-Arnauth.

Kedua, waktu mustajab itu jatuh setelah asar pada hari Jumat. Hadits-hadits yang mendukung pendapat ini ada beberapa. Dua di antaranya adalah pertama hadits dari Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Di hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah seteah Ashar. (HR. Ahmad 7631 dan dinilai shahih Syuaib al-Arnauth).

Sedangkan hadits kedua yang menunjukkan waktu mustajab pada Hari Jumat adalah bada ashar adalah hadist dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Pada hari jumat ada 12 jam. (Di antaranya ada satu waktu, apabila ada seorang muslim yang memohon kepada Allah di waktu itu, niscaya akan Allah berikan. Carilah waktu itu di penghujung hari setelah Ashar. (HR. Abu Daud dan Nasai).

Allahu Alam.

INILAH MOZAIK