Dari Rasulullah: Doa Mustajab di Bulan Ramadan

RAMADAN adalah bulannya ahlul munajat, bulan berpesta bagi hamba-hamba Allah yang tak pernah bosan dan letih memanjatkan doa kepada-Nya.

Renungkanlah! Wahai hamba-hamba Allah, satu ayat mulia berikut ini, yang urutannya dalam mushaf alquran berada di antara ayat-ayat yang berbicara tentang Ramadan (ayat 183 s.d. ayat 187, QS. al-Baqarah):

“Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang Aku, maka (katakanlah bahwa) sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan hamba yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala) perintah-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al-Baqarah: 186)

Keberadaan ayat ini di tengah-tengah ayat tentang Ramadhan, mengandung hikmah yang begitu mendalam. Al-Hafizh Ibnu Katsir mengupas hikmah tersebut dalam kitab tafsirnya yang terkenal, beliau mengatakan:

“Firman Allah Taala pada ayat ini perihal motivasi berdoa yang disebutkan di sela-sela ayat tentang hukum-hukum seputar puasa (Ramadan), menyiratkan petunjuk untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa saat menyempurnakan puasa, bahkan saat berbuka…” (Tafsir Ibnu Katsir: I/hal. 471, cet. Daar Ibnu Hazm 1419-H)

Sejarah emas Islam mencatat bahwasanya kemenangan terbesar umat ini pada Perang Badr terjadi di bulan Ramadan, tepatnya 2 tahun setelah hijrah. Dan itu tentu saja tidak lepas dari sebab munajat dan doa kepada Rabbul Aalamiin.

Ali bin Abi Thalib radhiallahuanhu mengisahkan:

“Sungguh aku melihat kami pada malam (perang) Badr, di mana tidak ada satu pun di antara kami melainkan ia tertidur, kecuali Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, beliau salat menghadap pohon dan berdoa (kepada Allah) sampai subuh…” (Hadist Shahih, riwayat Ahmad no. 1161)

Dan kita tahu bahwa keeseokan harinya, Allah menjawab doa tersebut dengan menurunkan ribuan bala tentara Malaikat untuk menolong kaum muslimin yang berjumlah sedikit dan lemah waktu itu. Ini adalah salah satu bukti, betapa dahsyatnya doa di bulan yang suci ini.

Mereka yang dekat dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, sangat memahami betapa Ramadan adalah waktu yang istimewa untuk memanjatkan doa tanpa rasa takut akan ditolak.

Lihatlah bagaimana Aisyah radhiallahuanha meminta doa khusus dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam untuk dibaca saat Lailatul Qadr, beliau radhiallahuanha berkata:

Wahai Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, jikalau aku mendapati satu malam (Ramadan) ternyata adalah Lailatul Qadr, maka doa apa yang aku ucapkan? Maka Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam menjawab; ucapkanlah:

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah. Engkau mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” (Sunan Ibnu Majah no. 3850, dishahihkan al-Albani)

[al-hujjah]

 

INILAH MOZAIK