Doa Rasul bagi Bayi yang Baru Lahir

ADA beberapa redaksi yang diajarkan para ulama terkait doa untuk orangtua yang baru dikaruniai anak. Ada yang diriwayatkan secara maqthu (sampai tabiin) dan ada yang secara marfu (sampai Nabi shallallahu alaihi wa sallam). Kita akan simak beberapa diantaranya,

Pertama, riwayat dari Hasan al-Bashri ulama Tabiin , Dari al-Haitsam bin Jammar, beliau mencerikatan, Ada orang yang memberikan ucapan selamat kepada kawannya yang baru saja memiliki anak, “Selamat, semoga anaknya pandai menunggang kuda” Mendengar ini, Hasan al-Bashri langsung berkomentar, “Boleh jadi anaknya tidak menjadi penunggang kuda. Bisa saja dia pandai menunggang sapi atau unta..” Ucapkanlah, “Semoga Allah memberkahi anak yang dianugerahkan kepadamu, semoga kamu bisa mensyukuri Sang Pemberi (Allah), semoga cepat besar dan dewasa, dan engkau mendapatkan baktinya si anak.”

Keterangan: Doa ini diriwayatkan Ali bin al-Jad dalam al-Musnad (hlm. 488). Sebagian ulama menilai sanadnya dhaif karena posisi al-Haitsam bin Jammar. Dia dinilai dhaif oleh Yahya bin Main. Imam Ahmad menyatakan, Tarakahu an-Nas (ditinggalkan umat). An-Nasai juga menilainya matruk. (Lisan al-Mizan, 8/352). Hanya saja, mengingat inti dari doa untuk kelahiran anak adalah memohonkan keberkahan dan kebaikan untuk anak dan orang tuanya, maka tidak ada lafadz yang menjadi ketentuan khusus dalam hal ini. Karena itu para ulama, semacam an-Nawawi dalam al-Majmu (8/443), atau dalam al-Azkar (hlm. 289), dan Ibnu Qudamah dalam al-Mughni (9/464), mereka menganjurkan untuk memilih doa dari Hasan al-Bashri.

Kedua, riwayat dari Ayyub as-Sikhtiyani. Diriwayatkan dari Ayyub as-Sikhtiyani, bahwa beliau ketika mendengar kabar ada tetangga yang punya anak, beliau mendoakan, “Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi untukmu dan untuk umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.”

Keterangan: Doa ini diriwayatkan Ibnu Abi ad-Dunya dalam al-Iyal (no. 202), dari Khalid bin Khaddas dari Hammad bin Zaid. Keterangan Ayyub ini juga dikuatkan dengan riwayat Thabrani dalam kitab ad-Dua (no. 870) dari jalur Amr bin Rabi, dari as-Siri bin Yahya, dari Hasan al-Bashri, bahwa ada salah satu muridnya yang anaknya lahir laki-laki. Lalu dia mendoakan, Semoga menjadi ahli menunggang kuda. Kata Hasan al-Bashri, Dari mana kamu tahu dia akan menjadi penunggang kuda? Bisa jadi dia menjadi tukang kayu atau penjahit. Lalu apa yang harus kuucapkan? tanya orang itu. Perintah Hasan, “Bacalah, “Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi untukmu dan untuk umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. ”

Ketiga, riwayat Anas bin Malik radhiyallahu anhu. Hadis yang menceritakan pernikahan Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan syarat masuk islamnya Abu Thalhah. Hingga mereka dikaruniai seorang anak lelaki yang lincah dan sehat, yang membuat Abu Thalhah sangat mencintainya.

Qadarullah, anak ini meninggal ketika ayahnya sedang safar. Ketika pulang, Abu Thalhah langsung menanyakan tentang anaknya. Setelah Abul Thalhah ditenangkan istrinya, dihidangkan makanan, dan dilayani dengan baik, baru Ummu Sulaim menyampaikan, bahwa anaknya telah dipanggil yang punya (Allah). Karena merasa resah, Abu Thalhah langsung mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan menceritakan kejadiannya bersama Ummu Sulaim. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mendoakan keberkahan untuk hubungan mereka. Hingga Ummu Sulaim melahirkan anak lelaki.

Beliau berpesan, jika tali pusarnya telah putus, jangan diberi makan apapun sampai dia diantarkan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Di situlah Nabi shallallahu alaihi wa sallam melakukan tahnik, dan mendoakan, “Semoga Allah memberkahi anak ini untukmu dan menjadikannya orang berbakti yang bertaqwa”. Keterangan: Hadis ini memiliki banyak redaksi. Sementara yang ada kutipan doa di atas, diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya (no. 7310). Sanadnya dinilai shahih oleh al-Haitsami. Dalam Majma az-Zawaid, beliau mengatakan, “Diriwayatkan al-Bazzar dan para perawinya adalah perawi kitab shahih, selain Ahmad bin Manshur ar-Ramadi, beliau perawi Tsiqqah.” (Majma az-Zawaid, 9/216)

Jika riwayat ini sahih, doa ini yang bisa kita rutinkan, karena matsur (diriwayatkan) dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2364089/doa-rasul-bagi-bayi-yang-baru-lahir#sthash.ZvKxB3ao.dpuf

 

 

——————————————————————————
Manfaatkan Smartphone Anda untuk mempelajari AlQuran.
Segera Download aplikasi yang menyediakan ayat-ayat/surat
yang sering digunakan imam sholat
Download di sini!
——————————————————————————