Ciri Doa yang Terkabul

Seorang Muslim tentu sudah semestinya terus memanjatkan doa kepada Allah SWT, baik dalam kondisi senang maupun sulit. Namun, ada kalanya kita tidak mengetahui apakah doa yang telah disampaikan itu terkabul atau belum.

Lantas apa ciri-ciri doa kita terkabul?

Dilansir dari laman Elbalad yang mengutip pandangan Darul Ifta Mesir, bahwa ada tanda-tanda doa yang dikabulkan. Di antara tanda-tanda dikabulkannya doa, pertama adalah merasakan hati ini menjadi bersih, dan hati seolah menjadi luruh.

Ciri berikutnya adalah mendapatkan perasaan yang hening, tenang, dan sejuk. Dan ciri terakhir mengenai doa yang terkabul, yaitu kecemasan yang sebelumnya dirasakan pun menjadi hilang.

Karena itu, setiap Muslim hendaknya terus memanjatkan doa dan tidak berputus-asa. Doa bagaimana pun adalah senjata yang dapat digunakan untuk memperkuat semua keadaan beratnya kehidupan yang kita alami. Dengan demikian, semakin dekatlah diri ini kepada Allah SWT dengan melakukan segala amal baik.

Allah SWT berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS Gafir ayat 60)

Allah SWT senang mendengar doa-doa dari para hamba-Nya. Dan Dia mengabulkan doa tersebut sesuai dengan apa yang pantas dan terbaik untuk hamba tersebut, baik dalam kehidupannya di dunia maupun akhirat.

Allah SWT bisa menunda mengabulkan doa hamba-Nya, lalu menggantinya dengan mengusir malapetaka dari hamba tersebut. Atau, Allah SWT juga dapat menyimpan jawaban atas doa tersebut sampai Hari Kiamat.

IHRAM

Serial Do’a: Do’a Ketika Ada Angin Kencang

Do’a Ketika Ada Angin Kencang

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA KHOIROHAA
WA A’UUDZUBIKA MIN SYARRIHAA

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya.”
(HR. Abu Dawud & Ibnu Majah) HR. Abu Dawud: 4/326, Ibnu Majah: 2/1228

Read more https://yufidia.com/7351-serial-doa-doa-ketika-ada-angin-kencang.html

Doa Memohon Pelindungan Pada Allah

Dalam buku Doa Harian Bersama M. Quraish Shihabterdapat doa memohon perlindungan pada Allah dari pelbagai kejahatan, keburukan, dan dosa. Doa cocok diamalkan oleh seorang muslim agar terhindar dan terlindungi dari pelbagai keburukan.

Berikut doa memohon perlindungan tersebut;

اللَّـهُـمَّ أنتَ العـالِمُ بِـسرائرنا فَـأصلحها، وانت العـالِمُ بِـحوائجنا فاقـضِها، و العـالِم بِـذنوبنا فاغـفِرها، و العـالِم بِـعيوبنا فاسـتُرها,  اللهم لاترنا حيث نهيتنا ولا تفقدنا حيث امرتنا اعزنا باالطاعة ولا تذلنا بالمعصية واشغلنا بك عمن سواك واقطع عنا كل شيئ يقطعنا عنك اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

 Allohumma anta alimu bi sarairina fa aslihha wa anta al alimu bi u’yubina fas turha, wa anta al alimu bihawaijina, faaqdiha.

Allohumma la tarana haisu nahaitana wa la tafqidna haisu amartana a’izzana bit thaa’ti wa la tuzilluna bil ma’shiati wa asyghilna bika amman siwaka wa aqtha’ anna kulla syain ya qatau’na anka.

Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wasyukrika wa husni ‘ibadatika. Wa shallahu taa’la  a’la saidina wa a’la alihi wa shahbihi wa sallam

Artinya; Ya Allah, Engkaulah Maha Mengetahui rahasia hati kami, maka sucikanlah. Engkau maha mengetahui keburukan-keburukan kami, maka tutupilah. Engkau maha mengetahui kebutuhan kami, maka penuhilah.

Ya Allah jangan lihat kami di tempat engkau larang kami berada, dan jangan juga cari kami di tempat yang engkau perintahkan kami berada di sana. Muliakanlah kami dengan ketaatan, jangan hinakan kami dengan kedurhakaan.

Jadikan kami dengan sibuk berdzikir kepada mu, sehingga kami tidak disibukkan oleh selain-Mu. Putuskan lah semua hubungan yang menjadi pemutus hubungan kami dengan Mu.

Ya Allah bantulah kami berdzikir, bersyukurdan beribadah dengan indah kepada Mu. Semoga shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad , serta atas keluarga beliau, dan juga kepada sahabat beliau yang mulia.

Demikian doa memohon perlindungan pada Allah. Semoga doa ini memberikan bermanfaat dan bisa diamalkan. 

BINCANG SYARIAH

Ketika Punya Hajat, Sebaiknya Bernazar Atau Berdoa?

Terdapat sebagian orang yang sering melakukan nazar ketimbang minta didoakan ketika dia punya hajat tertentu. Misalnya, ketika dia punya hajat agar bisa diterima menjadi PNS, dia bilang pada seseorang, ‘Jika aku diterima menjadi PNS, aku akan membelikanmu baju.’ Nazar ini dia lakukan dengan harapan agar melalui nazar tersebut hajatnya bisa tercapai. Sebenarnya, ketika punya hajat, sebaiknya bernazar atau memperbanyak berdoa kepada Allah?

Menurut para ulama, ketika kita punya hajat tertentu, baik hajat yang bersifat duniawi maupun ukhrawi, kita dianjurkan untuk memperbanyak berdoa kepada Allah agar hajat tersebut bisa tercapai ketimbang kita melakukan nazar. Meski nazar dalam Islam diperbolehkan, namun hal itu tidak dianjurkan untuk kita lakukan. Bahkan Islam cenderung melarang nazar karena nazar tidak bisa menjadi sebab apapun untuk tercapainya sebuah hajat.

Ini sebagaimana hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim, dari Ibnu Umar, dia berkata;

نَهَى النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم عَنِ النَّذْرِ قَالَ: إِنَّهُ لاَ يَرُدُّ شَيْئًا وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ

Nabi Saw melarang untuk bernazar, beliau bersabda; Nazar sama sekali tidak bisa menolak sesuatu. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang pelit.

Juga hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

لاَ تَنْذُرُوا فَإِنَّ النَّذْرَ لاَ يُغْنِى مِنَ الْقَدَرِ شَيْئًا وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ

Janganlah bernazar. Karena nazar tidaklah bisa menolak takdir sedikit pun. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang pelit.

Ini berbeda dengan doa. Dalam Islam, berdoa sangat dianjurkan dalam setiap waktu dan keadaan, terutama ketika kita punya hajat tertentu. Selain itu, doa bisa merubah ketetapan Allah. Sehingga jika kita punya hajat tertentu, maka kita sebaiknya memperbanyak berdoa ketimbang nazar. Karena doa itulah yang bisa menjadi sebab hajat kita cepat tercapai dan dikabulkan oleh Allah.

Ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu’ Fatawa berikut;

ليس النذر سببا لحصول مطلوبه كالدعاء فإن الدعاء من أعظم الأسباب وكذلك الصدقة وغيرها من العبادات جعلها الله تعالى أسبابا لحصول الخير ودفع الشر إذا فعلها العبد ابتداء

Nazar bukanlah sebab untuk mendapatkan apa yang diinginkan, sebagaimana doa. Sesungguhnya doa termasuk sebab terbesar untuk mendapatkan yang diinginkan, demikian pula sedekah dan ibadah lainnya, yang Allah jadikan sebagai sebab untuk mendapatkan kebaikan dan menghindari keburukan, ketika dilakukan seorang hamba tanpa nazar.

BINCANG SYARIAH

Apakah Doa Bisa Mengubah Takdir?

Dar al-Ifta Mesir, menjelaskan soal apakah doa bisa mengubah takdir. Anggota Fatwa Dar al-Ifta Mesir, Syekh Mahmud Syalabi menjelaskan takdir itu ada dua jenis.

Pertama ialah takdir yang pasti terjadi. Kedua adalah takdir yang bisa ditangguhkan dan bisa dihindari dengan doa. Karena itu, jika seseorang berdoa atau bersedekah, Allah SWT dapat menghindarkannya sebagai tanggapan atas permohonan hamba tersebut. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang akan menolak qodho kecuali doa.”

Lantas, apakah dapat dikatakan bahwa doa itu bisa mengubah takdir? Mantan mufti Mesir yang saat ini menjadi anggota Majelis Ulama Senior di Al-Azhar Mesir, Syekh Ali Jum’ah menjelaskan, pada prinsipnya doa itu tidak mengubah pengetahuan Allah.

Namun, doa bisa mengubah isi catatan Lauhul Mahfudz atau kitab al-Mastur yang dilihat para malaikat. Syekh Jum’ah mengatakan, ada takdir yang tak terelakkan atau takdir yang pasti. Takdir itu ada dalam pengetahuan Allah SWT, dan pengetahuan-Nya tidak akan tertinggal.

Jadi, Allah SWT mengetahui ketika ada permohonan atau doa. Dan Allah SWT juga tahu bahwa ada peristiwa yang terjadi, yang mungkin bertentangan dengan apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz.

“Tapi (peristiwa) itu tidak bisa bertentangan dengan pengetahuan Allah SWT yang ada dalam diri-Nya sendiri. Tidak pula diketahui oleh seorang nabi yang diutus atau malaikat yang dekat dengan Allah kecuali dengan izin-Nya,” terangnya.

Syekh Jum’ah kemudian mengumpamakan, misalnya, di Lauhul Mahfudz tertulis bahwa seorang Muslim bernama Budi akan gagal dalam ujian. Lalu si Budi berdoa, “Ya Allah, berikan aku keberhasilan.” Lalu Allah membantunya dan Budi pun berhasil, yang artinya bertentangan dengan Lauhul Mahfudz yang diketahui para malaikat.

“Mengapa itu bisa terjadi? Karena doa mampu mengubah apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz. Dan Allah SWT mengetahui bahwa orang tersebut akan berdoa, dan mengetahui bahwa apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz itu akan berubah, serta juga mengetahui bahwa orang itu akan berhasil dalam ujian,” tutur Syekh Jum’ah.

IHRAM

Doa Pengaman Tidur

Mohon tanya ustad, Bagaimana agar tidur kita tidak diganggu setan?
Trima kasih

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Sekuat apapun manusia, dia menjadi sangat lemah ketika tidur. Orang yang tidur lelap, bisa menjadi sasaran bagi makhluk jahat di sekitarnya. Jika dia bisa merasa aman dari gangguan manusia, tidak ada jaminan aman dari gangguan makhluk yang tidak nampak. Itulah jin yang jahat. Jika mereka tidak mengganggu anda di alam nyata, bisa jadi mereka akan mengganggu anda di alam mimpi.

Itulah kesempatan terbesar bagi setan untuk bertindak nakal, mengganggu manusia. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الرُّؤْيَا ثَلاَثٌ: حَدِيثُ النَّفْسِ، وَتَخْوِيفُ الشَّيْطَانِ، وَبُشْرَى مِنَ اللَّهِ

“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari 7017, Turmudzi 2280 dan yang lainnya)

Jika gangguan dari luar, anda bisa meminta bantuan orang lain untuk mengusirnya. Tapi ini tidak berlaku ketika dalam mimpi. Anda tidak mungkin memanggil perawat atau istri anda untuk mengusir setan yang mengganggu anda dalam dunia mimpi.

Karena itulah, orang yang tidur tanpa berdzikir terlebih dahulu, akan menjadi penyesalan baginya.

Dalam Al-Adzkar, An-Nawawi membuat judul bab:

“Bab Makruh Tidur tanpa Berdzikir kepada Allah (sebelum tidur)” (Al-Adzkar, hlm. 95). Selanjutnya, An-Nawawi menyebutkan hadis berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ اضْطَجَعَ مَضْجَعاً لا يَذْكُرُ اللَّهَ تَعالى فِيهِ كانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللَّهِ تَعالى تِرَةٌ

“Siapa yang tidur, sementara tidak berdzikir ketika hendak tidur, akan menjadi penyesalan baginya di hadapan Allah.” (HR. Abu Daud 4856 dan dishahihkan Al-Albani).

Malaikat dan Setan Berebut Menemani Orang yang Hendak Tidur

Dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah, dinyatakan:

إِذَا أَوَى الرَّجُلُ إِلَى فِرَاشِهِ أَتَاهُ مَلَكٌ وَشَيْطَانٌ، فَيَقُولُ الْمَلَكُ: اخْتِمْ بِخَيْرٍ، وَيَقُولُ الشَّيْطَانُ: اخْتِمْ بِشَرٍّ، فَإِنْ ذَكَرَ اللَّهَ، ثُمَّ نَامَ بَاتَتِ الْمَلَائِكَةُ تَكْلَؤُهُ

“Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan syetan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, “Akhiri (malam-mu) dengan kebaikan”, sedangkan syetan membisikan, “Akhiri (malam-mu) dengan keburukan”. Apabila dia berdzikir menyebut nama Allah kemudian tidur, maka malaikat melindungi dia di malam itu.“ (HR. Ibnu Hibban 5533, Hakim dalam Al-Mustadrak 1969 dan beliau shahihkan, kemudian disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Di saat anda tidur, anda sangat butuh pertolongan dan pengamanan dari Allah. Untuk mendapatkan jaminan keamanan ini, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur. Anda bisa rutinkan doa ini, setiap kali anda hendak tidur:

Pertama, Ruqyah badan sebelum tidur

Bacaan ini telah disebutkan di pembahasan doa yang dibaca orang sakit. Namun, mengingat bacaan ini erat kaitannya dengan kegiatan tidur, maka di kesempatan ini perlu kita sebutkan ulang.

Yang dimaksud ruqyah itu adalah membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, kemudian ditiupkan ke dua tangan, lalu diusapkan ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau, sambil berbaring.

Hadis selengkapnya:

Dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْفُثُ عَلَى نَفْسِهِ فِي المَرَضِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ، فَلَمَّا ثَقُلَ كُنْتُ أَنْفِثُ عَلَيْهِ بِهِنَّ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ نَفْسِهِ لِبَرَكَتِهَا

Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al-Mu’awidzat, lalu meniupkan tangan untuk diusap ke badannya ketika beliau sakit yang mengantarkan kematian. Ketik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah sangat parah, aku (A’isyah) yang  meniupkan ke tangan dengan bacaan surat tersebut, dan aku gunakan tangan beliau untuk mengusap badan beliau, karena tangan beliau berkah. (HR. Bukhari no. 5735)

Kedua, Tidur dengan Nama Allah

Bacalah ketika di pembaringan:

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا

BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYAA

“Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.”

Keterangan:

Orang yang sedang tidur, sejatinya sedang Allah wafatkan. Allah berfirman:

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى

“Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya (sehingga tidak bangun dari tidurnya) dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.” (QS. Az-Zumar: 42)

Karena itulah, ketika hendak tidur, kita membaca : Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup. Maknanya, aku mati ketika tidur dan aku hidup ketika bangun.

Allahu a’lam.

Hadis selengkapnya:

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ:  بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا

“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau membaca: Bismika Allahumma amuutu wa ahyaa.. (HR. Bukhari 6324)

Ketiga, Ayat Kursi

Baca ayat kursi sebelum tidur. Jika anda belum hafal, bisa buka surat Al-Baqarah ayat: 255. Bacaan ini sebelum tidur memiliki keutamaan yang besar.

Hadis selengkapnya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau pernah ditugasi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjaga zakat ramadhan. Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Dia mengatakan:

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ}، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ

“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” (HR. Bukhari 2311)

Keempat, Dua Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah, Sudah Mencukupi

Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, mulai: [آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ] sampai selesai. Tepatnya surat Al-Baqarah ayat 285 dan 286. Dua ayat ini cukup bagi anda dari segala sesuatu.

Keterangan:

  1. Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, sarat dengan kandungan makna iman, islam, bergantung kepada Allah, memohon pertolongan-Nya, tawakkal kepada-Nya, diakhiri dengan permohonan ampunan dan rahmat.
  2. Makna “dua ayat ini cukup bagi pembacanya” : dua ayat ini akan menjaganya dari segala keburukan, dan melindunginya dari segala yang dibenci. Ada sebagian ulama yang mengatakan; dua ayat ini menjadi sebab baginya untuk bangun malam. Sehingga dia bisa mudah melakukan tahajud.

[Keterangan Dr. Dib al-Bugha dalam Ta’liq Shahih Bukhari, 5/84]

Hadis selengkapnya:

Dari Abu Mas’ud Al-badri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ البَقَرَةِ، مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

“Dua ayat di akhir surat Al-Baqarah, siapa yang membacanya di suatu malam, itu sudah cukup baginya.” (HR. Bukhari 4008 & Muslim 807)

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Referensi: https://konsultasisyariah.com/24044-doa-pengaman-tidur.html

Doa Bebas dari Utang, Dibaca Selepas Shalat Jumat

Anda sedang dililit utang? Utang Anda ada di mana-mana; bank, teman, kantor, pinjol, kantor lelang, dan rentenir. Saban hari Anda dikejar penagih hutang. Atau setiap bulan Anda dihantui oleh utang-utang yang menumpuk.

Lebih parah lagi, saudara, teman, dan tetangga sudah tak percaya pada Anda? Sebab utang yang dulu tak juga dibayar. Semua orang seperti menjauh dari Anda. Akibat utang yang tak kunjung lunas dan kian menumpuk.

Bila keadaan ini dibiarkan begitu saja, akan sangat berbahaya. Depresi bisa akan menimpa seseorang yang dalam hutang banyak. Lebih gawat lagi, bisa jadi mengakhiri hidup. Atau kemungkinan pertengkaran dalam rumah tangga, akibat suami atau istri dikejar utang.

Selain berusaha mencari kerja dan menyisihkan penghasilan, seorang yang dililit utang juga dianjurkan untuk memperbanyak doa agar bebas dari utang. Sebagai seorang muslim, seyogianya kita meminta dan mengharap belas kasih dari Tuhan. Bagaimana tidak? Ketika kita tak berdaya, Allah akan selalu menyapa dan membuka kasih pada hamba-Nya.

Salah satu amalan agar bebas dari hutan terdapat dalam kitab berjudul An Nawadir,  karya Syeikh Qolyubi. Dalam kitab ini, Syekh Qolyubi menjelaskan doa bebas dari utang tersebut dibaca selepas melaksanakan shalat Jumat. Di samping itu, doa ini juga bisa diamalkan selepas melaksanakan shalat fardu.

Simak penjelasan Syekh Qolyubi dalam kitab An Nawadir  berikut;

فائدة } من قال بعد صلاة الجمعة : ياغني يامبدئ يامعيد يارحيم ياودود أغنني بحلالك عن حرامك واكفني بفضلك عمن سواك قضى الله دينه وأغناه الله عن خلقه. قال بعض العلماء : فإن واظب على ذلك بعد كل فريضة فلا تأتيه الجمعة الأخرى إلا وقد أغناه الله تعالى

Artinya; Faedah; Barang siapa saja yang mengamalkan doa ini selepas melaksanakan shalat Jumat, maka Allah akan membebaskan hutangnya dan juga dilapangkan rezekinya.

Dan sebagian ulama mengatakan; apabila doa tersebut sering dibaca atau melaziminya selepas mengerjakan shalat wajib, maka dipastikan sepanjang hari sampai Jum’at yang akan datang, Allah akan memberikan kemudahan rezki bagi yang mengamalkannya.

Adapun doa bebas dari utang tersebut, adalah sebagai berikut ini :

يَاغَنِيُ يَاحَمِيْدُ يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ يَارَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاكْفِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Ya Ghaniyu Ya Hamid Yamu’idu Ya Rahim Ya Wadud A’nini bi halalika ‘an Haramika wakfini bi fadhlika

Artinya; Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Kaya, Wahai yang Maha Mulia , Wahai zat yang menciptakan sesuatu dari awal dan Dzat yang mengembalikannya, ya Allah yang Maha Pengasih lagi dan Maha Penyayang berikanlah aku kekayaan dari rezeki yang halal sehingga aku terhindar dari rezeki yang haram,

Dan aku pinta cukupkanlah pada aku untuk melakukan ketaatan-Mu sehingga aku menjauhi hal-hal yang Engkau haramkan, dan jadikanlah kami hanya mengharap karunia-Mu sehingga aku terhindar dari mengharap karunia dari selain Engkau.

Demikian penjelasan doa Bebas dari utang yang biasa dibaca selepas Shalat Jumat. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Mengapa Allah SWT Terkadang tak Kunjung Kabulkan Doa Kita?

Allah SWT menjanjikan akan mengabulkan doa yang kita panjatkan

 Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Allah SWT tak kunjung mengabulkan doa yang Anda panjatkan? 

Tentang pertanyaan ini, pernah dibahas Lembaga Fatwa Mesir Dar Al Ifta melalui jejaring resmi media sosial Facebook. 

Sebagaimana dilansir elbalad pada Jumat (24/9) anggota Lembaga Fatwa Mesir Dar Al Ifta, Syekh Mahmud Syalabi, menjelaskan sebagaimana ditegaskan dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ:

أن الدعاء قد يغير من القدر “Sesungguhnya doa itu terkadang dapat mengubah dari takdir.” 

Jadi doa itu benar-benar bisa mengubah takdir kecuali yang diinginkan itu buruk atau jahat. Dan doa benar-benar dapat mengubah takdir menjadi baik. 

Karena itu seyogianya jangan tergesa-gesa bagi seorang manusia dalam memutuskan doa itu diterima atau tidak.  

Syekh Mahmud menekankan bagi seseorang yang berdoa itu harus memenuhi tiga hal yaitu, mengambil langkah atau berusaha terlebih dahulul, berdoa, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.  

Begitu juga dijelaskan Syekh Ahmad Mamduh. Dia mengatakan, Allah itu mengabulkan doa baik itu cepat atau pun lambat. Sebagaimana Allah telah berfirman:  

ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ “Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan doamu.” (QS Gafir ayat 60).   

“Yakinlah bahwa Allah akan menjawab doamu, dan ketahuilah bahwasanya keyakinanmu dengan akan dikabulkannya doa oleh Allah SWT itu adalah syarat doa bisa diijabah. Dan kamu harus bersungguh-sungguh dalam berdoa, dan bersabar, karena Allah itu mencintai hamba yang gigih dalam berdoa lebih dari sekali.” 

Selain itu syekh Mamduh juga menyebutkan syarat untuk doa agar diijabah adalah jaga selalu makanan dan minuman yang kita konsumsi halal murni. Maksudnya jauhkan diri dari dari perkara haram sebab itu bisa menghambat terkabulnya doa. Selain itu bersihkan hati sehingga doa dapat cepat diijabah.  

Sumber: elbalad 

KHAZANAH REPUBLIKA

Doa-doa Ini Akan Membuat Kita Dikejar-kejar Rezeki

Doa-doa tertentu bisa membantu kita mewujudkan harapan, termasuk harapan memperoleh kelancaran dan keberkahan rezeki.

Semua orang ingin mendapat kemudahan dalam urusan rezeki. Nyatanya, harapan tinggal harapan. Jangankan mudah, bisa mendapatkannya saja alhamdulillah. Adakah cara agar kita tak hanya berhasil memperoleh rezeki tapi bahkan dikejar-kejar olehnya?

Ulama-ulama kita mengatakan bahwa ada doa-doa yang bisa kita baca agar Allah melancarkan rezeki kita. Lima di antara doa-doa itu, seperti bisa kita baca dalam buku Risalah Doa & Zikir Keluarga, mudah kita hafalkan.

Kita tidak diwajibkan berada di suatu tempat atau waktu khusus untuk membaca doa-doa ini. Kita hanya dianjurkan membacanya setelah mengerjakan shalat fardhu dan ketika hendak berangkat ke tempat kerja.

Berikut lima doa yang bisa kita amalkan agar rezeki yang kita harap-harapkan mudah terwujud.

Doa Agar Rezeki Lancar

اَللَّهُمَّ يَاغَنِيُّ يَامُغْنِيْ أَغْنِنِيْ غِنًى أَبَدًا وَيَاعَزِيْزُ يَامُعِزُّ أَعِزَّنِيْ بِإِعْزَازٍ عِزَّةَ قُدْرَتِكَ وَيَامُيَسِّرَاْلأُمُوْرِ يَسِّرْ لِيْ أُمُوْرَ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ يَاخَيْرَ مَنْ يُرْجَى يَا اللهُ

Alloohumma yaa ghoniyyu yaa mughnii aghninii ginan abadan wa yaa ‘aziizu yaa mu’izzu a’izzani bi-i’zaazin ‘izzatia qudrotika, wa yaa muyassirol umuuri yassir lii umuurod dun-yaa waddiini yaa khoiro man yurjaa yaa allooh.

“Ya Allah, Dzat Yang Mahakaya dan memberikan kekayaan, berilah kekayaan yang abadi kepadaku. Wahai Dzat Yang Mahamulia dan yang memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan kepadaku dengan kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yang mempermudah semua urusan, berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yang paling diharapkan, ya Allah.”

Doa Agar Rezeki Bertambah

اَللَّهُمَّ زِدْنَا وَلاَ تَنْقُصْنَا وَأَكْرِمْنَا وَلاَ تُوْهِنَا وَأَعْطِنَا وَلاَ تَحْرِمْنَا وَاٰثِرْنَا وَلاَ تُؤْثِرْ عَلَيْنَا وَأَرْضِنَا وَارْضَ عَنَّا

Alloohumma zidnaa wa laa tanqushnaa wa akrimnaa wa laa tuuhinaa wa a’athinaa wa laa tahrimnaa wa aatsirnaa wa laa tu’tsir ‘alainaa wa ardhinaa wardhoo ‘annaa.

“Ya Allah, tambahkanlah rezeki kepada kami, jangan Engkau kurangi. Muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan kami. Berilah kami dan jangan Engkau halangi kami. Pilihlah kami dan jangan Engkau tinggalkan kami, dan janganlah Engkau cegah kami.”

Doa Agar Diberi Rezeki Halal

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَ مَشَقَّةٍ وَلاَ ضَيْرٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Alloohumma innii as-aluka an tarzuqonii rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghoiri ta’abin wa laa masyaqqotin wa laa dhoirin innaka ‘alaa kulli syai-in qodiir.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

Doa Agar Diberi Rezeki yang Berkah

اَللّٰهًمَّ اَصْلِحْ لِيْ دِيْنِيْ وَوَسِّعْ لِيْ فِيْ دَارِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ

Alloohumma ashlihli lii diinii wa wassi’lii daarii wa baarik lii fii rizqii.

“Ya Allah perbaikilah agamaku (yang menjadi pokok urusanku) lapangkanlah tempat tinggalku, dan berikanlah keberkahan pada rezekiku.”

Doa Agar Mendapat Rezeki yang Tak Disangka-sangka

رَبَّنَا اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا ِلاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ

Robbanaa anzil ‘alainaa maa-idatan minas samaa-i takuunu lanaa ‘iidan li awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka warzuqnaa wa anta khoirur rooziqiin.

“Ya Tuhan kami, turunkahlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang haru turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki, dan Engkau pemberi rezeki yang paling utama.”

***

Jika kita terus mengamalkan doa-doa ini, insya Allah rezeki kita akan dipermudah oleh Allah. Bahkan, Allah mungkin juga akan memberikan rezeki melalui jalan yang tak kita duga-duga.

Jika setelah mengamalkan lima doa di atas rezeki kita masih terasa sulit, mungkin adab berdoa kita yang masih masih perlu diperbaiki. Untuk memahami bagaimana adab-adab berdoa, kita bisa kembali membuka buku Risalah Doa & Zikir Keluarga.

Adab-adab berdoa tersebut di antaranya:

1. Niat yang ikhlas
Berdoa dengan kerelaan hati mengharap ridha Allah Ta’ala. Menyerahkan segalanya hanya kepada-Nya.

2. Tidak sering melakukan dosa
Tidak melanggar apa yang dilarang oleh Allah, seperti mengkorupsi dana masyarakat atau ikut menyebarkan berita bohong (hoax).

3. Disertai keyakinan yang kuat
Harus memiliki keyakinan bahwa doa kita akan dikabulkan oleh Allah, karena Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan setiap doa hamba-Nya.

4. Makanan yang dikonsumsi halal
Kita harus memperhatikan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Makanan yang tidak halal tanpa kita sadari ikut mempengaruhi kebersihan hati kita. Hati yang kotor tentu akan sulit untuk ikhlas.

5. Berdoa pada waktu-waktu yang mustajabah
Hendaknya kita berdoa pada waktu-waktu yang mustajabah, di antaranya setelah selesai shalat, waktu antara adzan dan iqomah, dan waktu-waktu yang lainnya.

QULTUM MEDIA

Doa dari Syekh Abu Bakar Syatha Dimyati Agar Terhindar dari Penyakit Mata dan Buta

Mata anugerah terindah Tuhan pada manusia. Dua biji mata membuat manusia mampu melihat alam semesta dan keindahannya. Pun dengan bola mata, manusia bisa tadabbur, akan kebesaran ciptaan Tuhan.

Nah, bila mata sakit, manusia akan mengeluh. Rasa sakit yang dirasa. Dengan segera mencari dokter untuk berobat. Atau mendatangi tabib untuk meminta ramuan. Apa sebab? Tak mampu melihat merupakan sesuatu yang menakutkan.

Untuk itu segala hal dilakukan manusia untuk  menjaga matanya agar tak sampai sakit, apalagi sampai mengalami rabun. Terlebih mengalami kebutaan. Nah, para ulama Islam memberikan amalan dan doa agar terhindar dari penyakit mata dan buta.

Abu Bakar Utsman Bin Muhammad Syatha al Dimyati al Bakri  dalam kitab Hasyiyah I’anah al Thalibin, memuat doa agar terhindar dari penyakit mata dan buta. Doa itu dibaca ketika muazzin selesai mengucapkan “Asyhadu anna Muhammad Rasulullah”. Berikut penjelasan lengkapnya;

وفى الشنواني ما نصه من قال حين يسمع قول المؤذن أشهد أن محمدا رسول الله مرحبا بحبيبي وقرة عيني محمد بن عبد الله صلى الله عليه وسلم ثم يقبل إبهاميه ويجعلها على عينيه لم يتم ولم يرمد أبدا

Artinya; penjelasan dari kitab asy-Syanwani disebut: siapa saja diketika mendengar muazzin pada azannya melantunkan kalimat, Asyhadu anna Muhammad Rasulullah, kemudian ia membaca do’a di bawah ini kemudian ia cium kedua ibu jarinya dan di usapkan kedua ibu jari tersebut pada dua matanya maka dengan dengan izin Allah swt ia akan terhindar dari buta dan sakit mata untuk selamanya.

Nah adapun doa tersebut adalah sebagai berikut ini :

مَرْحَبًا بِحَبِيْبِيْ وَقُرَّةِ عَيْنِيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Marhaban bi habibi wa qurrata ‘aini Muhammad ibni ‘Abdillah

Artinya; Selamat datang kekasih dan penyejuk mataku, Muhammad bin Abdullah

Nah sejatinya doa ini cocok diamalkan mereka yang juga terkena penyakit mata. Diamalkan secara rutin setiap hari. Dengan rahmat dan bantuan, sakit mata tersebut bisa sembuh. Pun juga  dianjurkan diamalkan mereka yang sehat, agar senantiasa terlindungi dari sakit mata dan kebutaan.

Demikian, semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH