Dua Macam Doa

Doa adalah salah satu cara seorang hamba menyampaikan keinginan terhadap sesuatu atau hal apapaun yang ingin disampaikan kepadaa Allah subhanhau wa ta’ala. Daan sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa. Karena Allah senang dengan  hamba-Nya yang selalu berdoa kepadanya-Nya.

Dalam buku Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri dijelaskan bahwa doa terbagi menjadi dua macam, yaitu doa Ibadah dan doa permintaan. Yang mana antar satu dengan lainnya saling berkaitan.

1.  Doa Ibadah.

Doa ibadah adalah tawassul kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk meraih apa yang diminta, menolak yang dibenci atau menyingkirkan bahaya dengan cara mengiklaskan ibadah hanya kepada-Nya saja. Firamn Allah subhanahu wa ta’ala,

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al Anbiya: 87-88)

2. Doa permintaan.

Doa permintaan adalah permohonan sesuatu yang bermanfaat bagi yang berdoa untuk mendapatkan manfaat atau menolak bahaya. Firman Allah subhanahu wa ta’ala, “(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(QS. Ali Imran: 16)

Dan ketahuilah bahwa semua doa adalah senjata. Senjata bisa ampuh degan kekuatan sabetan dari pemakainya, bukan hanya karea factor tajamnya senjata, tetapi juga didukug dengan kondisi senjata yang sempurna, tidak cacat, seperti badan yang kekar dan tangan yang sangat kuat.

Doa sebagai senjata orang beriman akan bermanfaat sesuia dengan kondisi fluktuasi keimanannya, sesuai kadar kuatnya keyakinan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. keistiqamahan dalam menjalani perintah-Nya dan kesungguhan menjunjung tinggu kalimat-Nya, maka saat itulah doa akan terkabulkan.

Sumber: Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri. Bagian kedua fikih dan ash sunnah. Dua macam doa. Hal 361-362).

 

REPUBLIKA