Fatwa Ulama: Hukum Sengaja Melakukan Safar agar Tidak Berpuasa

Fatwa Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin

Pertanyaan:

Fadhilatusy syaikh, bagaimanakah hukum orang yang sengaja safar (melakukan perjalanan jauh) di bulan Ramadan agar bisa tidak berpuasa? Bagaimanakah hukumnya?

Jawaban:

Pada asalnya, hukum puasa Ramadan itu wajib atas setiap muslim, bahkan merupakan salah satu rukun Islam sebagaimana yang telah kita ketahui. Tidak boleh bagi seseorang untuk melakukan hilah (tipu daya atau akal-akalan) atas perkara yang wajib dalam syariat dengan maksud untuk menggugurkan kewajiban tersebut atas dirinya. Siapa saja yang sengaja safar agar bisa tidak puasa (bukan karena memang ada keperluan yang urgen untuk safar, pent.), maka hukum safar tersebut adalah haram. Begitu pula, tidak berpuasa di hari itu hukumnya juga haram (karena dia tidak memiliki alasan yang bisa dibenarkan oleh syariat, pent.). Dia wajib untuk bertobat kepada Allah Ta’ala dan wajib untuk membatalkan safarnya dan berpuasa. Jika dia tidak mau membatalkan safarnya, maka dia tetap wajib berpuasa, meskipun dalam kondisi safar.

Ringkasnya, tidak boleh bagi seseorang untuk untuk melakukan hilah (akal-akalan) agar boleh tidak berpuasa dengan sengaja melakukan safar. Perbuatan akal-akalan untuk perkara yang wajib tidaklah bisa menggugurkan kewajiban tersebut. Sebagaimana perbuatan akal-akalan untuk perkara yang haram tidaklah bisa mengubahnya menjadi mubah.

***

@Rumah Kasongan, 30 Sya’ban 1444/ 22 Maret 2023

Penerjemah: M. Saifudin Hakim

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/83926-sengaja-safar-agar-tidak-berpuasa.html