Ini Alasan Kenapa Islam Melarang Mayat Diawetkan

MESKIPUN kasus ini terjadi pada orang kafir, namun tidak ada masalahnya jika ini kita kupas. Sebagai pelajaran bagi kita bersama, agar bisa kita waspadai.

Terdapat banyak dalil yang memerintahkan kita untuk memakamkan jenazah. Diantaranya,

1. Firman Allah, menjelaskan tentang sifat manusia,

–Dari benda apa Dia menciptakan manusia. Dia ciptakan manusia dari setetes mani, lalu Dia tetapkan takdirnya. Kemudian Dia mudahkan jalannya. Kemudian Dia matikan manusia dan Dia tetapkan untuk dikuburkan. (QS. Abasa: 18 21)

Al-Qurtubi menukil keterangan Abu Ubaidah, yang mengatakan, “Dia tetapkan untuk dikuburkan ” artinya, dia jadikan untuknya kuburan dan dia perintahkan agar dia dikuburkan. (Tafsir Al-Qurtubi, 19/219).

Allah jelaskan keadaan normal manusia, bahwa setiap manusia yang mati, Allah muliakan dengan adanya syariat menguburkan. Tidak sebagaimana umumnya binatang. Yang terkadang dibiarkan menjadi bangkai di permukaan tanah.

Karena itu, mengambil sikap sebaliknya, dengan tidak memakamkan jenazah, berarti menyalahi kodrat sebagai manusia yang telah Allah muliakan.

2. Perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk menyegerakan pengurusan jenazah,

“Segerakanlah pemakaman jenazah. Dia orang baik, berarti kalian telah mempercepat kebaikan untuknya, dan jika dia bukan orang saleh, berarti kalian telah menyingkirkan kejelekan dari pundak kalian.” (HR. Bukhari 1315 dan Muslim 944)

Dr. Khalid Al-Musyaiqih ketika membahas hukum untuk kasus rumah sakit yang menahan jenazah, karena biaya perawatan yang belum lunas. Beliau menegaskan,

Kami tegaskan, bahwa menahan pemakaman mayit adalah perbuatan yang haram, tidak boleh dilakukan. Karena hukum asal adalah menyegerahkan pengurusan mayat, memandikannya, mengkafaninya. Sehingga perbuatan semacam ini, akan menyia-nyiakan sunah tersebut. (Fiqh Nawazil, 74).

Hal semacam ini juga pernah ditanyakan kepada Imam Ibnu Utsaimin, “Apa hukum memumikan mayat?” Jawaban beliau,

“Tidak boleh dimumikan. Orang yang sudah mati maka dia berpindah ke negeri akhirat. Karena itu tidak mungkin diupayakan untuk mengawetkan jasadnya. Dan apa manfaatnya mengawetkan badannya? Terkadang ada orang yang diawetkan agar badannya utuh, namun Allah berikan kemampuan bagi binatang tanah untuk memakannya di kuburnya.” Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

 

INILAH MOZAIK

MSG dan Zat Berbahaya dalam Jajanan Anak-anak

Dalam Islam, kita disuruh bukan hanya memakan makanan yang halal, tapi juga makanan yang baik. Halaalan Thoyyiban. Halal dan baik:

”Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” [An Nahl:114]

Artinya selain tidak memakan yang haram seperti daging babi atau minuman keras, kita juga harus makan makanan yang baik. Artinya tidak basi atau berbahaya bagi tubuh kita. Makanan tersebut harus bergizi dan baik bagi tubuh kita.

Jika anda mempunyai anak, terutama Balita, maka anda harus mewaspadai makanan apa yang mereka makan. Jangan biarkan anak anda makan makanan kemasan yang mengandung pengawet, msg, pewarna buatan, perasa buatan, apalagi pemanis buatan. Jika perlu, anda coba makanannya untuk mengetahui apakah makanan tersebut aman bagi anak anda. Banyak produsen yang menggunakan zat berbahaya seperti formalin, kalsium benzoat, sulfur dioksida, kalium asetat, asam sorbat untuk pengawet makanan. Padahal zat-zat tersebut bisa merusak ginjal dan menyebabkan kanker.

Tidak jarang makanan tersebut seperti Chiki dan Taro sangat gurih dan terasa bumbunya sehingga anak-anak ketagihan dan memakannya hampir setiap hari. Padahal bumbu tersebut  umumnya mengandung zat yang berbahaya MSG yang bisa mengakibatkan radang tenggorokan, gangguan otak, gangguan ginjal, mual, dan sebagainya.

Khusus mengenai pemanis buatan, di zaman Krismon ini banyak orang yang memakainya karena harganya jauh lebih murah dari gula biasa. Baca kemasan jajanan anak anda. Kalau mengandung aspartame, siklamat, dan sakarin, berarti itu mengandung pemanis buatan. Meski manis, tapi ada terasa pahit di lidah.

Saya punya 2 keponakan yang sampai menginap di rumah sakit karena radang yang berbahaya akibat sering memakan snack / cemilan anak-anak yang sering diiklankan di TV. Untung saja jiwanya masih bisa diselamatkan.

Jika memang anak anda harus jajan, batasilah sekedar susu, biskuit, wafer, dan coklat. Perhatikan benar agar jajanan tersebut tidak mengandung zat berbahaya seperti di atas.

Jika anak anda memaksa makan mie instan, banyakkan kuahnya sampai hampir penuh. Kemudian bumbunya cukup separuh saja. Karena selain berbahaya anak anda bisa langsung kena diare.

Meski anda sudah berhati-hati, kalau kakek dan neneknya datang juga anda harus hati-hati dan berpesan agar tidak memakan cemilan yang mengandung zat-zat berbahaya.

 

sumber: SyiarIslam.net