Gerhana Matahari dalam Riwayat Rasulullah SAW

Gerhana Matahari sudah muncul sejak zaman dahulu kala, tak terkecuali pada zaman Nabi Muhammad SAW. Peristiwa itu tercatat sebagai hari monumental dalam sejarah Islam.

Seperti dikutip situs Bibalex, Senin (29/2/2016), peristiwa gerhana Matahari terjadi pada 27 Januari 632, hari itu bertepatan dengan meninggalnya putra Rasulullah, Ibrahim. Peristiwa gerhana sontak dikaitkan dengan kematian tersebut.

Pada saat itu, Rasulullah menjelaskan bahwa peristiwa gerhana matahari dan Bulan bukan pertanda buruk, melainkan fenomena kosmik yang menunjukkan kebesaran Allah.

Setiap muslim melakukan salat lima waktu setiap hari, namun selama fenomena gerhana, umat muslim dapat melakukan salat sunah khusus gerhana. Ini dilakukan untuk mengingat Allah Sang Maha Pencipta.

Sekadar informasi, pengurus Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan, menyiapkan pelaksanaan Salat Gerhana menyambut terjadinyagerhana matahari total pada 9 Maret.

“Dalam rangka menyambut kebesaran Allah SWT fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), dilakukan persiapan dan dijadwalkan salat gerhana matahari pada Rabu pagi 9 Maret 2016,” kata pengurus masjid Syukri Mascik di Palembang.

Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang cukup langka dan hanya bisa dilihat di sejumlah daerah wilayah Indonesia. (ahl)

 

 

 

 

sumber: Oke Zone