Al Azhar Mesir Mengutuk ‘Kegagalan Hati Nurani Internasional’ terhadap Rohingya

Grand Syeikh Al Azhar Prof Dr Syeikh Ahmad Muhammad Ahmad al- Thayyip mengutuk tindakan kekerasan terhadap minoritas Muslim Rohingya di Myanmar dan meminta organisasi internasional, Negara-negara Arab dan Dunia Muslim campur tangan untuk mengakhirinya.

Dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Syeikh Al Tayyib dan dipublikasikan di halaman Facebook Al-Azhar, otoritas keagamaan paling berpengaruh ini juga meminta Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan para pengambil keputusan di Arab dan Negara-negara Muslim untuk mengambil semua tekanan politik dan ekonomi untuk memaksa pemerintah di Myanmar untuk menghentikan diskriminasi agama dan rasial kepada etnis Muslim Rohingya.

Al-Azhar juga meminta semua organisasi internasional dan hak asasi manusia untuk “mengambil prosedur yang diperlukan untuk menyelidiki kejahatan-kejahatan memalukan ini, menginvestigasi mereka yang telah melakukannya, dan menyeret mereka ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang.”

“Dunia telah menyaksikan selama beberapa hari terakhir laporan yang beredar di media dan media social, gambar mengerikan dan tindakan pembunuhan, pemindahan, pembakaran, genosida, dan pembantaian brutal yang telah menyebabkan pembunuhan ratusan perempuan, anak-anak, pemuda, dan orang tua, yang telah dikepung di Negara Bagian Rakhine di Myanmar, ” demikian bunyi pernyataan tersebut dikutip Ahram Online, Jumat (08/09/2017).

Al-Azhar telah mengutuk kekerasan terhadap minoritas Muslim Rohingnya di Myanmar dan menyerukan organisasi internasional dan negara-negara Arab dan Muslim untuk campur tangan untuk mengakhirinya.

Al-Azhar juga menyebut dunia internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk “mengambil prosedur yang diperlukan untuk menyelidiki kejahatan memalukan ini dan melakukan investigasi, selanjutnya menyeret mereka ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang.”

Dalam dua minggu terakhir sendirian 270.000 kebanyakan warga sipil Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh, menuju kamp-kamp pengungsi yang sudah penuh sesak, kutip PBB kepada AFP.

Banyak orang telah meninggal setelah berusaha melarikan diri, para saksi mengatakan seluruh desa mereka telah dibakar, pasca gerilyawan ARSA meluncurkan serangkaian serangan terkoordinasi pada 25 Agustus 2017, yang kemudian mendorong militer Myanmar melakukan ‘operasi pembersihan’.

Lebih dari 1000 orang mungkin sudah dibunuh di Myanmar, sebagian besar minoritas Muslim Rohingya, kata PBB kepada AFP hari Jumat.

Adegan yang tidak manusiawi dan barbar ini tidak akan terjadi jika”hati nurani global tidak mati,” menurut pernyataan Al-Azhar.

Pernyataan keras Al Azhar terbaru ini menekankan bahwa tuntutan organisasi-organisasi internasional tidaklah cukup.

Ia menambahkan, sikap dunia internasional akan berbeda jika korban genosida ini adalah “Yahudi, Kristen, Buddha, atau agama lain selain Muslim” dimana organisasi-organisasi ini akan bereaksi jauh lebih cepat dan tegas.

Pernyataan disebut Al-Azhar upaya dalam memecahkan konflik di Rakhine dengan membawa berbagai pihak untuk perundingan damai di Kairo awal tahun ini.*

 

HIDAYATULLAH

Grand Syaikh Al-Azhar Memperingati Warga Indonesia Dari Bahaya Syiah

Banyak berita menyebar yang menyatakan bahwa Grand Al-Azhar mengatakan bahwa syiah tidaklah berbahaya. Saya pribadipun tidak tahu, apakah itu hanya opini orang yang dinisbatkan kepada Grand Syaikh Al-Azhar “Prof. Dr. Ahmad Thayyib” -hafidzahullah wa wafaqqah- dengan cara disengaja ataupun tidak sengaja. Atau hal ini disebabkan karena kesalahpahaman dengan apa yang dimaksud oleh beliau.

Terlepas dari itu semua,  saya hanya ingin membawa kabar apa yang sebenarnya dinyatakan oleh Syaikh Ahmad Thayyib hafidzahullah yang langsung diberitakan oleh Al-Azhar As-Syarif pada hari ini dalam website dan fanspagenya.

Dalam berita yang ada di website Al-Azhar menyatakan:

حذر فضيلة الإمام الأكبر أ.د / أحمد الطيب، شيخ الأزهر الشريف رئيس مجلس حكماء المسلمين – الإندونيسيين باعتبارهم أكبر دولة إسلامية سنية خالصة، من خطر دعوات تشييع أهل السنة والجماعة

“Fadhilah Al-Imam Al-Akbar Prof. Dr. Ahmad Thayyib Syaikh Al-Azhar As-Syarif ketua Majlis Hukama’ Al-Muslimin, mewati-wanti masyarakat Indonesia dengan status bahwasanya mereka adalah daulah islam sunni yang murni, beliau mewanti-wanti mereka dari bahaya gerakan syiahisasi ahlussunnah wal jama’ah”

وأكد فضيلته، خلال زيارته إلى مركز الدراسات القرآنية بجاكرتا، أن الوحدة بين المسلمين أمرٌ مطلوبٌ، وكثيرًا ما ندعو إليها، ولكن بشرط، ألا تستغل هذه الوحدة المنشودة من هذا الطرف أو ذاك من أجل نشر  أجندات سياسية وطائفية خاصة، تؤدي في الغالب إلى الاحتراب الداخلي بين المسلمين

“Dan beliau menguatkan kembali ketika beliau berziarah ke Pusat Studi Al-Quran di Jakarta bahwa persatuan antar kaum muslimin adalah suatu hal yang diharapkan. Dan kita sering menyeru kepadanya. Akan tetapi dengan syarat, agar persatuan ini yang diinginkan dari kelompok ini dan itu agar tidak dimanfaatkan untuk menyebarkan agenda politik dan golongan tertentu, yang mana kebanyakan akan membawa kepada perang  internal antar kaum muslimin”

ووجه فضيلته نداء إلى الشباب السني داعيًا إياهم إلى التمسك بعقيدة جمهور أهل السنة والجماعة، وعدم الانجراف إلى دعوات الفرقة والتعصب المذهبي المذموم، مؤكدًا أن منهج الأزهر في العقيدة والفكر والسلوك هو الكفيل بعصم الأمة من الوقوع في خطر التطرف والطائفية والتشرذم والانقسام .

“Dan beliau mengarahkan para pemuda sunni untuk berpegang teguh kepada Akidah Jumhur Ahlussunnah Wal Jama’ah dan tidak hanyut kepada perpecahan dan fanatik madzhab yang tercela. Dan beliau menguatkan bahwa metode Al-Azhar dalam akidah, pemikiran dan jalan dia adalah menjaga ummat dari terjatuhnya ke dalam bahaya pemikiran ekstrim, dan berkolompok-kelompok, dan bercerai berai dan berpisah-pisah”. (Selesai)

 

Sumber: Alamiry