Habib Rizieq Shihab: Karya dan Kontroversinya

Habib Rizieq Shihab. Siapa yang tak kenal dengan sosok kontroversial ini? Dibalik semua kontroversi tentang dirinya, ia adalah seorang penulis buku.

Buku-bukunya yang tercatat terbit adalah Hancurkan Liberalisme, Tegakkan Syariat Islam (2011), Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah (2012), dan Dialog FPI, Amar Ma’ruf Nahi Munkar serta satu Kumpulan Shalawat yang disusun oleh Habib Muhammad Rizieq Shihab.

Pada 19 Maret 2009, Habib Rizieq dinobatkan oleh Sultan Sulu sebagai Mufti Agung Kesultanan Sulu Darul Islam dengan gelar Datu Paduka Maulana Syar’i Sulu disingkat DPMSS.

Siapakah sebenarnya Habib Rizieq Shihab?

Habib Rizieq Shihab dikenal setelah mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI) pada 17 Agustus 1998 di Pondok Pesantren Al-Umm, Tangerang. Front Pembela Islam adalah sebuah organisasi massa Islam yang berpusat di Jakarta.

Selain beberapa kelompok internal yang disebut sebagai Sayap Juang, FPI juga mempunyai kelompok Laskar Pembela Islam. Laskar tersebut adalah kelompok paramiliter yang dianggap kontroversial karena melakukan aksi penertiban terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terutama pada bulan Ramadhan.

Habib Rizieq adalah bungsu dari lima bersaudara. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 24 Agustus 1965 dari pasangan Habib Hussein bin Muhammad Shihab dan Syarifah Sidah Alatas. Orang tuanya adalah orang Betawi keturunan Hadhrami.

Sang ayah, Habib Husein bin Muhammad bin Husein bin Abdullah bin Husein bin Muhammad bin Shaikh bin Muhammad Shihab merupakan salah seorang pendiri Gerakan Pandu Arab Indonesia yang didirikan bersama teman-temannya pada 1937.

Sang ayah wafat pada 1966 saat Rizieq berusia 11 bulan. Sejak saat itu, ia hanya diasuh oleh ibunya, Syarifah Sidah, dan tidak dididik di pesantren. Beranjak ke usia empat tahun, ia pun mulai rajin mengaji di masjid-masjid dekat rumahnya.

Hendri Gunadi dalam Biografi Ringkas Al Habib M. Rizieq bin Husein Syihab mencatat bahwa Rizieq adalah seorang Habib atau Sayyid dengan klan Shihab yang merujuk pada Shihabuddin Aal bin Syech.

Silsilahnya bisa ditelusuri sampai pada Sayyidina Ali bin Abi Thalib melalui Imam Ahmad al-Muhajir. Sang istri yang bernama Syarifah Fadhlun pun berasal dari keluarga Sayyid dari klan Aal bin Yahya.

Pada 1992 sebelum kembali ke Indonesia, Habib Rizieq bekerja sebagai guru SMA selama sekitar satu tahun di Arab Saudi setelah menyelesaikan studi sarjananya di King Saud University.

Selain memberikan ceramah agama, Sepulangnya ke tanah air Habib Rizieq juga menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah di Jamiat Kheir Sampai tahun 1996.

Ketika dia sudah tidak lagi menjadi kepala sekolah, dia masih aktif mengajar di sekolah sebagai guru Fiqih atau Ushul Fiqh.

Pengalaman organisasinya dimulai saat ia menjadi anggota Jamiat Kheir. Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Syariah di BPRS At-Taqwa, Tangerang. Ia juga adalah ketua sejumlah Majelis Taklim Jabotabek.

Beberapa Kontroversi Tentang Habib Rizieq Shihab

  1. Pada 20 April 2003 ditahan sebab dianggap menghina Kepolisian Negara Republik Indonesia karena dialog di stasiun televisi SCTV dan Trans TV. Pada 29 Juli 2003 ia divonis 7 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 29 Juli 2003.
  2. Pada 30 Oktober 2008 divonis 1,5 tahun penjara lantaran kerusuhan pada 1 Juni di Monas. Ia terbukti secara sah menganjurkan orang lain dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama-sama untuk menghancurkan barang atau orang lain sesuai dengan Pasal 170 ayat (1) jo Pasal 55 KUHP.
  3. Pada 13 November 2015 menjadi sorotan saat diundang ceramah oleh Bupati Purwakarta. Saat berceramah, Rizieq memplesetkan kata “Sampurasun” menjadi “Campur Racun”. “Sampurasun” dalam bahasa Sunda bisa diartikan sebagai salam hormat dan doa. Atas kejadian itu, ia dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Siliwangi Jawa Barat ke Polda Jawa Barat atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda.
  4. Pada 27 Oktober 2016, Ketua Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, putri dari Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri melaporkan Rizieq ke Bareskrim Polri sebab dianggap telah menghina Pancasila dan Soekarno atas pernyataan: “Pancasila Sukarno, Ketuhanan ada di Pantat. Sedangkan Pancasila Piagam Jakarta, Ketuhanan ada di Kepala”.
  5. Pada 26 Desember 2016, Rizieq diperkarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) atas tuduhan penistaan agama karena telah berkata “Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?”
  6. Pada 12 Januari 2017, Rizieq dilaporkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar, Raden Prabowo Argo Yuwono atas tuduhan penghinaan terhadap profesi hansip karena telah berkata, “Di Jakarta, Kapolda mengancam akan mendorong Gubernur BI untuk melaporkan Habib Rizieq. Pangkat jenderal otak Hansip” dan “Sejak kapan jenderal bela palu arit, jangan-jangan ini jenderal enggak lulus litsus.”
  7. Pada Februari 2017, tersiar rumor adanya percakapan pornografi antara Rizieq dengan seorang perempuan bernama Firza Hussein beserta foto-foto syur Firza di WhatsApp. Pada tanggal 29 Mei 2017, Rizieq ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
  8. Pada 29 September 2017, Rizieq dicekal saat akan meninggalkan Arab Saudi karena visanya sudah habis.
  9. Pada 10 November 2020, Rizieq kembali ke Indonesia dan disambut dengan meriah oleh para pendukungnya. Banyak respons dari masyarakat atas kembalinya Rizieq ke tanah air. Ada yang merespons dengan positif, ada pula yang negatif dan netral.

Habib Rizieq telah banyak menelurkan karya dalam bentuk buku. Sayangnya, bukan karya-karyanya yang terkenal tapi ucapan dan tindakannyalah yang menjadi terkenal dan menuai kontroversi.

Semoga, kepulangannya ke Indonesia membuatnya bisa menelurkan karya dalam bentuk buku lagi.[]

BINCANG SYARIAH

Pangdam Jaya: Saya Malu Ada Habib Berkata Kotor di Acara Maulid

Dalam konferensi pers pada 19 November 2020, Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku merasa prihatin. Pangdam Jaya menyatakan bahwa ia prihatin apabila ada seorang Habib di peringatan Maulid Nabi menggunakan bahasa dan ucapan yang kotor.

Ia mengatakan bahwa hujatan-hujatan kepada TNI maupun Polri dari Imam Besar atau Kiai atau Habib mestinya taka da sebab seorang Habib selalu hatinya baik pikirannya baik ucapan baik dan tindakannya juga baik.

“Jadi, kalau ucapannya bisa baik itu bukan Habib namanya itu ya kan kita itu ya Saya ini orang Islam juga seorang muslim ya mengajarkan selalu Islam itu agama yang rahmatan lil alamin agama yang mengajarkan tentang kasih sayang yang tentang kasih sayang untuk seluruh alam semesta bukan hanya untuk manusia saja untuk seluruh alam semesta dan kemudian jangan asal bicara sembarangan jaga dari siksa api neraka.” Lanjutnya.

Pangdam Jaya kemudian mengutip Quran Surat At-Tahrim Ayat 6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu ‘alaihā malāikatun gilāẓun syidādul lā ya'ṣụnallāha mā amarahum wa yaf'alụna mā yumarụn

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Pangdam Jaya lalu menambahkan, bahwa sebagai seorang Muslim, ucapan dan tindakan harus baik. Baginya, ia merasa prihatin kalau ada seorang Habib di peringatan Maulid Nabi menggunakan bahasa dan ucapan kotor.

“Saya prihatin. Saya tidak terima. Sebagai orang Muslim. TNI rutin melaksanakan patroli untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan mengganggu persatuan dan kesatuan yang ada di wilayah Jakarta.” Tegas Pangdam Jaya Dudung.

Pangdam Jaya Dudung menegaskan akan menurunkan baliho Habib Rizieq atas perintahnya. “Begini, kalau siapa pun di republik ini, negara ini, negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Nggak ada,” ujar Dudung.

Sebagai penutup, Pangdam Jaya Dudung menambahkan, “jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja.”

BINCANG SYARIAH

Imam Besar FPI: Orang Kafir Berusaha Merebut Tampuk Kekuasaan dari Tangan Umat Islam

BEKASI (Panjimas.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husain Syihab, ketika menyampaikan ceramahnya di Lapangan Alun-alun Kota Bekasi pada acara Majelis Al Munawwir sekaligus Deklarasi DPC FPI Kota Bekasi, mengungkapkan bahwa orang-orang kafir di Indonesia berusaha merebut tampuk kekuasaan dari tangan umat Islam.

Setelah dilantiknya enam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Front Pembela Islam Kota Bekasi, Habib Rizieq langsung menyampaikan ceramahnya kepada ribuan kaum muslimin yang sejak sholat isya memadati Lapangan Alun-alun, Bekasi, Ahad (13/3/2016).

“Dibeberapa daerah sudah terjadi; Jakarta, 87% penduduknya muslim tapi gubernurnya kafir, saudara. Solo, saudaram, 85% penduduknya muslim tapi walikotanya kafir, saudara. Kalimantan Barat, 72% penduduknya muslim tapi gubernurnya sudah dua periode kafir, saudara. Bahkan Kalimantan Tengah, dua periode yang lalu juga dikuasai oleh orang kafir, padahal 70% penduduk Kalimantan Tengah adalah umat Islam,” kata Habib Rizieq di hadapan kaum Muslimin yang memadati alun-alun kota Bekasi.

Habib Rizieq menegimbau agar umat Islam menyadari dan berhati-hati atas makar orang kafir.

“Gerakan yang dilakukan orang kafir untuk merebut politik di Indonesia, saat ini mereka sudah mendirikan partai politik. Dan punya belasan channel televisi dan mereka juga sudah mulai kampanye lewat televisi-televisinya. Bahkan, mereka membuat baliho besar-besaran di setiap kota. Foto di baliho ini ditampilkan seolah seorang yang berkepribadian lembut, santun, cinta kepada Allah,” jelasnya.

Sebelumnya, Habib Rizieq di Lapangan Alun-alun, Bekasi, Ahad (13/3), juga menjelaskan tentang perbandingan konstitusi dan ayat suci yang diturunkan kepada para Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia menegaskan bahwa ayat suci yang dibawa para Nabi berada jauh di atas ayat konstitusi.

Artinya, ayat konstitusi di Negara Republik Indonesia ini tidak boleh bertentangan dengan ayat suci yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Konstitusi di Negara Republik Indonesia yang ditetapkan oleh MPR RI, atau Undang-undang yang dibuat oleh DPR RI, atau keputusan yang dikeluarkan oleh Presiden RI, selama sejalan dengan ayat suci, selama sejalan dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, selama sejalan dengan al-Qur’an dan hadits Nabi, selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, maka kita sebagai rakyat wajib untuk patuh dan taat, saudara!” tegasnya dihadapan ribuan kaum muslimin di Lapangan Alun-alun, Bekasi, Ahad (13/3).

Habib Rizieq yang juga Ketua Majelis Tinggi Majelis Muzakarah Ulama dan Tokoh Jakarta Bersyariah juga telah menjelaskan, bahwa kaum muslimin cinta negara, hormat kepada pemimpin, dan tidak akan menjadi pembangkang.

“Tapi, mana kala konstitusi yang dibuat oleh MPR atau Undang-undang yang dibuat oleh DPR serta ketetapan yang dikeluarkan Presiden, bertentangan dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, bertentangan dengan syariat Islam, maka haram untuk kita taati, saudara. Haram!” tegasnya.

Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda,

“Tidak ada ketaatan kepada makhluk yang mana pun dalam maksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan hanya berlaku di dalam kema’rufan.”

Habib Rizieq melihat pergerakan orang-orang kafir di Indonesia sudah sangat berbahaya karena telah mampu berhasil menguasai ekonomi kaum muslimin dan berhasil menguasai media cetak maupun elektronik. Kini mereka mulai merebut politik dari tangan umat Islam dan merebut tampuk kepemimpinan dari tangan umat Islam.

Oleh karena itulah, Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab menghimbau kaum muslimin agar merapatkan barisan dan bersatu untuk menyelamatkan negeri ini dari orang kafir.

“Dari sekarang, umat Islam wajib untuk merapatkan diri, untuk menyatukan segala potensi, nggakboleh negeri ini direbut oleh orang kafir!” tandasnya. [AW/Iyan]

 

sumber: PanjiMas