Kereta Api ‘Haramain’ Madinah-Makkah Mulai Diuji Coba

The Haramain Express Train tiba di stasiun Jeddah dari Stasiun Kota Ekonomi Raja Abdullah di Rabigh pada hari Selasa untuk pertama kalinya dalam test drive.

Presiden Komisi Pengawas Transportasi Umum dan Kepala Pelaksana Organisasi Perkeretaapian Saudi Rimaih Al-Rimaih mengatakan bahwa perjalanan dari Kota Ekonomi Raja Abdullah ke Rabigh ke Jeddah merupakan bagian dari rencana uji coba Kereta Api Haramain Express Train.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota karena mendukung proyek tersebut. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Emir Makkah, Emir Madinah dan otoritas keamanan dan pelayanan. Dukungan dan bantuan berbagai entitas pemerintah inilah yang membuat proyek ini sukses, “kata Al-Rimaih, seperti dilansir Saudigazette.com.

Dia juga mengatakan bahwa Saudi Railways Organization sedang mengerjakan pemenuhan Visi 2030.

“Kereta tersebut menghubungkan Makkah dengan Madinah yang melewati Jeddah, Bandara King Abdulaziz dan Raja Abdullah Economic City di Rabigh. Proyek ini berjalan lebih cepat dari yang direncanakan dan diharapkan selesai pada akhir 2017, “kata Al-Rimaih.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas Dana Investasi Publik untuk mendanai proyek tersebut. Ada lagi test drive yang dijadwalkan setelah tiga bulan untuk kereta.

 

IHRAM

Imigrasi: Paspor Haji Terkendala Kelengkapan Dokumentasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Kepala Divisi Keimigrasian Kanwilkumham Jatim Lucky Agung Binarto menyebutkan, jika belum terselesaikannya paspor milik calon jamaah haji terkendala masalah dokumen yang belum lengkap sehingga belum bisa dicetak.

“Laporan yang diterima dari total 34.620 kuota, sebanyak 375 paspor yang masih melengkapi dokumen. Dari 375 paspor yang melengkapi tersebut, hari ini sudah bisa diselesaikan sekitar 150 paspor. Sehingga sisa 225 paspor yang belum selesai,” ujarnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (18/7).

Lucky mengemukakan, dari 225 paspor yang belum selesai tersebut, sebanyak 75 paspor dinyatakan tunda pembuatannya.

“Alasannya bermacam-macam, seperti sakit, wafat, Kartu Tanda Penduduk berbeda dan juga beberapa penyebab lainnya. Intinya, dari kami tidak ada masalah, karena hanya tinggal mencetak saja, asalkan persyaratan yang dibuat itu sudah lengkap,” ujarnya.

Dia mengatakan, terkait dengan belum selesainya paspor ini dirinya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak supaya paspor tersebut bisa segera dilengkapi persyaratannya. “Kami akan terus berkoordinasi supaya kekurangan kelengkapan administrasi pembuatan paspor tersebut bisa dilengkapi dengan segera supaya bisa dicetak,” ucapnya.

Dikatakan Lucky, untuk wilayah Imigrasi Kabupaten Pamekasan termasuk yang paling banyak belum melengkapi persyaratan pembuatan paspor tersebut. “Kemudian disusul untuk wilayah Jember. Sedangkan sisanya seperti Ponorogo, Perak, Malang, Blitar, Surabaya, Madiun dan Kediri sudah terselesaikan seluruhnya,” tuturnya.

Dia berharap, permasalahan kekurangan kelengkapan paspor ini bisa segera diselesaikan supaya pelaksanaan haji tahun 2017 ini bisa berjalan dengan lancar, tanpa adanya kendala yang berarti. “Intinya kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemohon paspor supaya kekurangan kelengkapan itu segera dilengkapi,” ucapnya.

 

IHRAM

Musim Haji 2017, Pemondokan Haji di Mekkah Sudah Siap 100 Persen

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan persiapan ibadah haji tahun ini sudah hampir selesai. Untuk persiapan pemondokan bagi jemaah haji di Mekkah pun sudah sepenuhnya rampung.

“Seluruh jamaah haji kita tahun ini sebanyak 204 ribu (haji reguler) sudah bisa tertampung di hotel-hotel di Mekkah, karena sudah 100 persen tersewa,” ujar Lukman di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat, 28 April 2017.

Sedangkan untuk pemondokan di Madinah, Lukman mengatakan persiapan sudah mencapai 80 persen.

Selain itu, Lukman berujar maskapai penerbangan yang mengangkut jemaah haji, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines, masing-masing juga sudah mengajukan jadwal penerbangan. Dia mengharapkan jadwal tersebut tidak lagi mengalami perubahan.

Sementara itu, dari segi kesiapan paspor sedang memasuki tahap pengumpulan dari seluruh provinsi. Paspor akan diurus secara bertahap menjelang bulan Ramadhan nanti.

“Alhamdulillah persiapan sudah sesuai dengan rencana dan harapan. Mudah-mudahan penambahan kuota haji sebanyak 52.200 tidak mengurangi kualitas pelayanan penyelenggaraan haji tahun ini,” kata Lukman.

DENIS RIANTIZA/TEMPO

Arab Saudi Tetapkan Uang Jaminan 400 Real per Jamaah Haji

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyatakan semua perusahaan haji domestik harus menyetor pembiyaan sebesar 400 Real (Suadi Real/SR) per peziarah sebelum mereka melakukan pendaftaran elektronik untuk haji yang akan datang. Biaya tersebut akan berupa garansi bank sebesar 30 persen dari nilai layanan yang diberikan oleh perusahaan haji. Dan biaya itu memang harus dibayar sebelum mendaftarkan peziarah domestik melalui sistem online untuk musim ziarah mendatang.

Dan biaya tersebut harus ditransfer ke rekening kementerian melalui bank lokal yang terdaftar di Otoritas Moneter Arab Saudi. Namun, kementerian tersebut memperingatkan perusahaan haji agar tidak menaikkan harga mereka agar peziarah membayar biaya baru tersebut.

Mereka juga memerintahkan mereka untuk mengalokasikan semua pekerjaan administrasi, penerimaan dan pemrosesan data kepada orang Saudi.Proses registrasi elektronik haji dijadwalkan dimulai pada Dhul Qida 1 (24 Juli).

Mengenai alasan untuk menyetorkan dana sebesar 400 SR per peziarah adalah untuk memastikan bahwa para peziarah yang membatalkan rencana mereka untuk melakukan haji dan akan mendapatkan pengembalian dana dari perusahaan.

Melalui dana itu, maka Kementerian tersebut diperkirakan akan mampu mengumpulkan dana sebesar 86 juta SR dari bank garansi yang diberikan oleh perusahaan haji.

 

IHRAM

Biaya Sewa, Layanan Dorong Kursi Roda di Masjidil Haram Naik Tajam

Petugas mendesak jamaah untuk berurusan dengan pendorong kursi roda yang memakai tanda resmi dan memiliki nomor dada

 

Relawan pendorong kursi roda di Masjidil Haram menaikkan harga biaya sewa dan layanan mencapai 2,7 kali lipat selama Ramadan mengundang keluhan dari jemaah yang sedang menunaikan umrah pada saat ini.

Menurut jemaah umrah kepada koran Al-Madina dikutip portal Saudi Gazette, mengataka, biaya yang dikenakan pendorong kursi roda itu dinilai terlalu tinggi.

“Mulai Ramadan ini, mereka menaikkan biaya sewa dan layanan sampai 200 riyal (Rp. 600.000, untuk kurs 3000) meskipun pemerintah menetapkan biaya tersebut pada 75 riyal (Rp. 225.000),” kata seorang jamaah yang tidak mau namanya diungkapkan.

Sejumlah peziarah mengeluhkan eksploitasi seorang tukang sepatu di dalam Masjidil Haram yang mengatakan bahwa mereka membebankan harga selangit.

Jemaah umroh telah meminta Kementerian Urusan Dua Masjid Suci untuk campur tangan dan mengendalikan kenaikan harga dan berjaga-jaga pada penyedia layanan yang dinilai mengambil keuntungan para jamaah.

Keluhan sama dibuat Fahd Al-Saedi yang mengerjakan umrah di Masjidil Haram minggu lalu.

Menurutnya, dia ingin menggunakan layanan kursi roda untuk membantu ibunya yang uzur menunaikan umrah tanpa mengalami kesulitan.

“Apa yang mengejutkan saya, pemilik kursi roda itu meminta saya membayar sewa sebesar 200 riyal untuk mengerjakan sa’i,” katanya.

Tambahkan mengejutkan Fahd, pendorong kursi roda itu menolak menunjukkan kartu izin sebagai pendorong kursi roda pada dadanya, selain pria itu memakai jaket berwarna abu-abu.

Katanya, saat kejadian sedang masuk waktu Isya’ dan dia tidak menemukan petugas keamanan untuk mengajukan keluhan.

“Tambah menyedihkan, saat saya menghampiri pendorong kursi roda lainnya, dia juga mengenakan harga sewa yang sama,” katanya.

Fahd kemudian menemukan seorang pendorong kursi roda yang tidak ditawarkan tarif sewa sebesar 120 riyal (Rp. 360.000) saja.

Sementara itu, pejabat Urusan Dua Masjid Suci mengecam perbuatan tidak bermoral pendorong kursi roda yang menetapkan harga terlalu tinggi dan menyamakan mereka sebagai ‘tentara bayaran’ yang tidak memiliki izin untuk melanjutkan layanan tersebut.

Dia juga mendesak jamaah agar hanya berurusan dengan pendorong kursi roda yang memakai tanda resmi dan memiliki nomor pada dada mereka.*

 

HDYATULLAH

Jamaah Haji Khusus Asphurindo Berangkat 10 Agustus

Kelompok terbang pertama jamaah haji khusus di bawah naungan Asphurindo akan berangkat pada 10 Agustus 2017. Asosiasi penyelenggara haji khusus ini total akan memberangkatkan sekitar 1.124 calon jamaah.

Mereka terdaftar di 12 biro perjalanan anggota Asphurindo. Sebanyak 1.124 jamaah ini terdiri dari Maktab 111, 113, 114, 115 dan 72.

“Keberangkatannya dibagi jadi tiga program ada yang awal, tengah dan akhir,” kata Ketua Umum Asphurindo, Syam Resfiadi pada Republika.co.id, Senin (10/7).

Syam merinci, kloter awal berangkat mulai tanggal 10 Agustus, kloter tengah mulai 20 Agustus dan terakhir mulai 25 Agustus. Syam menambahkan manasik dan pemeriksaan kesehatan terbagi juga sesuai jadwal keberangkatannya.

“Mulai minggu depan kami manasik dan suntikan meningitis, karena minimal 10 hari masa inkubasinya,” kata dia.

Sementara untuk kepulangan jamaah haji khusus Asphurindo akan dimulai 6 September sampai dengan 20 September 2017.

Saat ini, asosiasi penyelenggara haji umroh dan in-bound ini sedang proses pengajuan petugas barcode. Asphurindo mengajukan permohonan petugas barcode dari anggota PIHK sebanyak 28 petugas barcode.

 

 

IHRAM

Tahun Ini Jamaah Nikmati Pendingin Udara Baru di Tenda Mina

Pemerintah Arab Saudi terus mengupayakan peningkatan layanan untuk jamaah haji asal Indonesia yang menjalankan ibadah haji. Salah satu peningkatan pelayanan yang akan dirasakan jamaah haji Indonesia adalah penggantian pendingin udara (AC).

“Satu lagi peningkatan layanan akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia. pendingin udara di tenda Mina tahun ini diganti dengan AC baru,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/6).
Staf Teknis Haji I Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Ahmad Dumyathi Basori kemudian membenarkan kabar tersebut. Penggantian pendingin udara tersebut dilakukan lantaran jamaah Indonesia sering mengeluhkan tenda-tenda di Mina yang dibangun hampir 20 tahun lalu.
Selain AC baru di Mina, jamaah haji Indonesia juga akan menempati tenda baru saat menjalani wukuf di Arafah. Saat ini, pemasangan tenda terus dilakukan oleh perusahaan yang dikontrak Muassasah Asia Tenggara.
“Sekarang dengan permintaan dari kita, Muassasah Asia Tenggara mengganti AC tenda Mina dengan yang baru. Menag dan delegasi sempat menyaksikan AC baru tersebut sudah terpasang di tenda-tenda Mina,” ujar Dumyathi.
Menurut Dumyathi, sekitar 60 persen tenda di Arafah sudah terpasang dan diperkirakan selesai pada minggu pertama atau kedua Juli 2017. Tenda baru di Arafah ini jauh lebih baik karena terbuat dari bahan PVC yang tahan air dan tahan api. Selain itu, bahan PVC juga dapat menginsulator panas sehingga hawa dingin yang ada di dalam tenda tidak mudah keluar.
Dumyathi menambahkan, setiap tenda juga akan dilengkapi dengan pendingin udara (evaporative air cooler). Untuk konstruksi akan menggunakan baja yang kuat sehingga tidak gampang bergeser dan lebih tahan angin.
Jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan mulai berangkat ke Madinah pada 28 Juli 2017. Sedangkan jamaah haji gelombang kedua dijadwalkan mulai tiba di Makkah pada 6 Agustus 2017.
Puncak haji wukuf di Arafah diperkirakan jatuh pada 31 Agustus 2017. Dengan demikian, jamaah haji akan mulai berada di Mina sejak 1 September 2017.

HajiTahun Ini, Ada Menu Tahu Tempe di Makkah

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis memastikan kalau tahun ini akan ada menu tahu dan tempe pada layanan katering jemaah haji Indonesia di Makkah.

“Tim katering telah mensurvei bahan baku makanan dan menemukan pabrik tahu dan tempe. Tahun ini akan direalisasikan di Makkah agar ada makanan khas Indonesia ini,” kata Sri Ilham saat menjadi narasumber pada Sosialisasi Peningkatan Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi 1438H/2017M di Batam, Rabu (07/06/2017) dikutip laman Kemenag.

Menurutnya, Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kualitas layanan katering bagi jemaah haji Indonesia. Peningkatan itu antara lain berupa penyediaan konsumsi jemaah sebanyak 25 kali selama di Makkah. Jumlah ini satu kali lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 24 kali. Pada tahun 2015, layanan konsumsi di Makkah bahkan hanya 15 kali saja.

“Tambahan sekali makan ini diberikan pada awal kedatangan jemaah dari Madinah ke Makkah atau saat keberangkatan jemaah dari Makkah menuju Madinah,” ujarnya.

“Selain itu, di Makkah juga ada layanan snack sarapan pagi berupa roti yang dibagikan bersamaan distribusi makan malam. Juga ada penyediaan 1 botol air minum isi 600 ml bagi jemaah setibanya mereka di Bandara Jeddah,” sambungnya.

Upaya lain dalam peningkatan layanan katering, lanjut Sri Ilham, adalah melakukan proses pengawasan sejak dari dapur. Sebelum didistribusikan ke jemaah, makanan akan dipastikan terlebih dahulu cita rasa dan kelayakannya oleh petugas haji.

Di samping itu, agar memudahkan para juru masak untuk menyajikan makanan dengan cita rasa Indonesia, Kemenag juga telah membuat buku resep masakan jemaah haji Indonesia. Selain menu, buku itu juga dilengkapi dengan teknis dan cara memasaknya.

“Ini dilakukan agar tidak ada alasan lagi bagi para juru masak untuk tidak memasak masakan sesuai yang ada dalam kontrak dan sesuai citarasa Indonesia,” terangnya.

Menurut Sri Ilham, Kementerian Agama telah mengadakan kontrak kerjasama dengan 13 perusahaan katering di Madinah dan 28 perusahaan katering di Makkah. Mereka akan masakan bagi jemaah haji Indonesia.

“Menu makan siang terdiri dari nasi, lauk 2 macam, sayuran, buah dan air mineral. Sedang menu makan malam terdiri dari: nasi, lauk 1 macam, sayuran, buah dan air mineral,” tandasnya.

Layanan konsumsi juga akan diberikan di Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armina). Dikatakan Sri Ilham, selama di Arafah, jemaah akan mendapat 4 kali makan (malam, pagi, siang, malam). Di Muzdalifah mendapat satu kali snack. Sedangkan di Mina, jemaah akan mendapat 11 kali makan, termasuk paket kelangkapan konsumsi dan air mineral tambahan.

“Menu makan pagi, siang, dan malam di Armina terdiri dari: nasi, lauk 1 macam, sayuran, buah, dan air mineral. Setiap makan siang, diberikan satu kotak juz buah,” tuturnya.*

 

HIDAYATULLAH

Calon Jamaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan dan Kebugaran

Musim haji 1438 H/2017 M sudah menjelang. Kurang dari satu bulan lagi, jamaah haji Indonesia dijadwalkan secara bertahap akan mulai berangkat ke Arab Saudi.

Kloter pertama rencananya akan mulai terbang ke Tanah Suci pada 28 Juli 2017 dari seluruh embarkasi di Indonesia.

Kasubag Humas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Nirwan mengimbau calon jamaah haji Indonesia untuk terus menjaga kondisi kesehatannya.

Menurutnya, persiapan kesehatan sejak dari Tanah Air sangat penting mengingat kondisi di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia.

“Tetap jaga kebugaran dan kesehatan kita, atau periksalah kesehatan kita baik di puskesemas, rumah sakit agar diketahui kondisi kesehatan kita,” terangnya melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (27/06/2017) lansir laman resmi Kementerian Agama.

Dokter Umum Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang ini mengingatkan calon jamaah haji agar tidak terlalu lelah jelang keberangkatan.

Hal ini disampaikan Nirwan mengingat menjadi tradisi masyarakat Indonesia untuk menggelar walimatussafar dan menerima banyak tamu jelang keberangkatan.

Nirwan berharap calon jamaah bisa mengatur waktu dengan baik sehingga cukup istirahat. Sebab, jika sampai kurang istirahat, itu bisa menyebabkan kondisi kesehatan calon jamaah menurun.

Bagi calon jamaah yang memiliki riwayat penyakit dan diharuskan membawa obat-obatan, lanjut Nirwan, maka obat dimaksud agar dicatatkan di Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) dan dicap oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di embarkasi. Agar, tidak menjadi masalah di proses imigrasi bandara kedatangan.

Nirwan yang sehari-hari bertugas  di RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Jambi memperkirakan, suhu di Arab Saudi pada musim haji tahun ini sekitar 42-50 derajat celsius.

Karenanya, jamaah diimbau untuk memperbanyak kegiatan di dalam gedung saja. Bila terpaksa keluar gedung, lanjut Nirwan, mesti memakai pelindung kepala dan kacamata hitam.

“Jangan lupa senantiasa minum air agar terhindar dehidrasi yang diakibatkan suhu udara begitu panas. Jangan lupa membawa semprotan wajah, sesekali wajah dapat disemprot dengan air dan sering basahi rambut juga dengan air,” ujarnya.

Nirwan juga mengimbau jamaah agar tidak perlu berlebihan membawa barang bawaan. Menurutnya, pakaian yang dibawa secukupnya saja. Makanan juga tidak perlu berlebihan karena bisa dibeli di Tanah Suci.

“Sekarang pelaksanaan haji oleh Pemerintah Indonesia sudah sangat bagus. Makanan untuk jamaah sudah disiapkan. Jadi tidak perlu berlebihan untuk membawa persiapan makanan,  termasuk tak perlu lagi membawa alat-alat untuk memasak,” tandasnya.*/ [R,K]

 HIDAYATULLAH

Musim Haji Sudah Dekat, Subdit Advokasi Ingatkan Jamaah

Jakarta (Sinhat)–Musim haji sudah dekat, jamaah haji gelombang pertama akan masuk asrama tanggal 27 Juli dan berangkat menuju Arab Saudi esok harinya 28 Juli.

“Saya yakin, jamaah haji mungkin bingung apa saja yang akan di bawa dan bingung hal lainnya,” kata Abdurrazak Alfakhir, Kasubdit Advokasi Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah melalui pesan tertulisnya, Rabu (21/06/2017).

Beli ini itu, isi tas tentengan dan koper pun bisa dibuka berkali-kali. Seperti ada saja yang kurang. Alih-alih tas koper pun membengkak jadi penuh.

“Disinilah tugas motivasi psikologi dalam memberikan rasa ketenangan dengan menyampaikan informasi yang penting, termasuk barang bawaan,” ucap Razak.

Memang kita menyadari, merubah pemikiran barang bawaan agak sulit. Faktor budaya, kebiasaan atau informasi dari kerabat menjadikan jamaah semakin bingung. Perlu menyakinkan bahwa pertama, Arab Saudi (Jeddah, Makkah dan Madinah) bukanlah kota yang terbelakang. Itu kota modern, semua fasilitas dan kebutuhan yang diperlukan ada.

Kedua, menyampaikan informasi bahwa mereka (jamaah haji) saat berangkat dan saat berada di sana akan didampingi, dilayani, dibimbing, dilindungi oleh petugas haji. Pendek kata pembinaan, pelayanan dan perlindungan melekat selalu hadir saat dan kapan pun jamaah haji butuh.

Ketiga, petugas baik di pusat, daerah maupun di Arab Saudi selalu dan tak bosan-bosannya menyampaikan informasi tentang layanan haji. “Semisal bagaimana saat berada di pesawat, bagaimana saat berada di Masjidil Haram, Masjidil Nabawi,  di Raudah, saat tawaf, sai, tahallul, di pemondokan, di pusat perbelanjaan, di Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina),” terang Razak.

Keempat, tentang kesehatan. Jamaah haji dengarkan himbauan, informasi, arahan dari petugas kesehatan. “Kita punya Klinik Kesehatan Haji Indonesia. Dokter spesialis, obat-obatan, alat kesehatan dan pendukung lainnya ada. Jadi jangan kuatir. Apabila memang ada penyakit yang memang membutuhkan obat tertentu, jamaah jangan sungkan untuk konsultasi saat di Tanah Air kepada petugas,” terangnya.

Kelima, patut kita bersyukur bahwa persiapan haji tahun ini sudah hampir rampung. Banyak hal baru yang menjadi pendukung layanan. “Menu makanan semakin variatif, volume makan ditambah, pemondokan setara hotel bintang tiga, bus yang sudah diupgread, tenda di Arafah dibuat baru berbahan PVC tahan panas dengan rangka baja dan dilengkapi pendingin udara,” terang Razak.

Keenam, soal ibadah juga jamaah haji akan dibimbing melekat. Saat di Tanah Air dilakukan bimbingan massal di kabupaten kota sebanyak 2 kali, di kecamatan sebanyak 6-8 kali dan khusus bagi Karu dan Karom pun dilakukan bimbingan agar terbangun rasa memiliki dalam melayani terkait ibadah. “Selama di Arab Saudi pun bimbingan melekat dilakukan, ada visitasi dan bimbingan di pemondokan jamaah haji,” ungkapnya.

Jadi intinya adalah apabila jamaah membutuhkan apapun maka tanyalah kepada petugas. “Semua hal terkait layanan haji insyaallah sudah ditingkatkan, jadi kalau mau bertanya maka tanyalah kepada petugas, baik saat di Tanah Air maupun saat di Arab Saudi nanti,” pungkas Razak. (ar/ha)

 

KEMENAG RI